Saat membaca tulisan ini pastinya anda sudah dalam suasana liburan dan sedang ‘healing’ setelah satu tahun ajaran selesai. Selamat saya ucapkan karena tahun ajaran kemarin sangat tidak mudah untuk dilalui.
Salah satu kemampuan seorang pendidik dalam melalui masa sulit adalah dengan berefleksi ke dalam dirinya. Pertanyaan dibawah ini akan membantu anda sebagai pendidik profesional dan pemimpin di sekolah dalam ‘berkaca’ praktek yang sudah dilalui di tahun ajaran ini untuk kemudian mempersiapkan tahun ajaran depan.
Guru yang menjadi wali kelas atau guru yang mengajar banyak rombel selalu punya pertanyaan yang sama. Bagaimana mengakomodir kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda? Jawabannya adalah pembelajaran berdiferensiasi. Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu sadar bahwa pembelajaran dikelasnya harus berpihak pada siswa. Ini berarti ada beberapa kesalahan guru yang tidak perlu lagi terjadi.
Apa saja kesalahan guru dalam mengajarselama ini?
Tujuan pembelajaran yang tidak jelas. Guru tidak punya acuan dan tahapan dalam kurikulum (scope and sequences). Guru cenderung mengajar sesuai yang ada di buku teks saja.
Guru menggunakan pendekatan satu untuk semua. Artinya guru tidak menggunakan alternatif pada sumber mengajar, cara mengajar, penugasan dan cara menilai siswanya.
Pembelajarannya monoton. Siswa tidak dibuat tertarik. Guru sibuk membuat siswa antusias namun terlewat untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna.
Guru masih sibuk mengelola kelasnya. Tingkah siswa masih menjadi masalah buat dirinya. Jika ingin menerapkan strategi/pendekatan pembelajaran yang baru hal yang ada di pikirannya masih mengenai apakah muridnya bisa diatur perilakunya atau tidak.
Guru sibuk menilai dengan cara penilaian sumatif saja. Kalaupun ada penilaian tengah semester hakikatnya tetap penilaian sumatif. Guru belum menganggap bahwa proses pembelajaran yang ia lakukan perlu dicek dan dinilai dengan penilaian jenis formatif.
Perubahan paradigma sebagai pendidik sangat diperlukan agar bisa mendidik generasi terkini. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu yg memengaruhinya dalam berpikir. Seorang pendidik yang paradigma nya pas dengan situasi terkini dan tantangan zaman akan membuat kelasnya menarik. Dalam dunia kreativitas faktor pola pikir sangat penting. Dalam rangka penerapan Kurikulum prototipe maka sudah saatnya guru membenahi cara pandangnya.
Berikut ini adalah perubahan paradigma yang guru perlu sesuaikan kembali agar mendidik dan mengajar menjadi proses yang menyenangkan bagi guru dan siswa.
Teaching is more a way for the teacher to learn than for the student to learn. Dalam proses mengajar guru lah sebenarnya yang banyak belajar dibandingkan siswanya. Jika ingin kelasnya ‘hidup’ dan menarik, guru sudah saatnya mengambil peran sebagai pembelajar. Jika perannya sudah pas saatnya membetulkan cara pandang pendidik terhadap hal lainnya dalam mendidik dan mengajar.
Paradigma yang benar memudahkan guru dalam membenahi praktek pengajarannya. Apa saja paradigma pendidik yang perlu disesuaikan mengingat tantangan zaman
Cara pandang mengenai peran guru
Cara pandang mengenai siswa
Cara pandang mengenai pembelajaran berbasis proyek
Cara pandang mengenai materi ajar
Cara pandang mengenai bagaimana menilai siswa
Cara pandang bagaimana melakukan variasi dalam mengajar
Cara pandang mengenai apa saja kebutuhan siswa
Cara pandang mengenai mata pelajaran
Cara pandang bagaimana mengelola kompetensi pembelajaran vs materi pembelajaran
Cara pandang mengenai kurikulum
Cara pandang bagaimana mengelola waktu pembelajaran
Gambar ini adalah hasil dari guru yang duduk bersama dalam MGMP untuk menentukan materi yang esensial. Hal ini adalah sebagai langkah pendahuluan menuju ke integrasi kegiatan pembelajaran dengan mata pelajaran lain
Semester 2 tahun ajaran ini ada banyak kesibukan di sekolah. Guru mulai lakukan PTM dan mulai mengamati jalannya rencana implementasi kurikulum baru. Kurikulum prototipe – Merdeka akan secara penuh diterapkan di 2025. Di bulan Februari 2022 ini Kementrian sudah mulai memberikan penjelasan lengkapnya. Jika sekolah anda tertarik untuk menerapkan akan dicek kemampuannya melalui serangkaian self assessment.
Sebagai guru yang menjadi praktisi di kelas selayaknya anda mengetahui akan kemana arah kurikulum prototipe ini.
Impian semua pemimpin di sekolah agar kualitas guru gurunya meningkat. Kualitas guru yang baik adalah jaminan mutu sebuah sekolah. Perubahan dalam bidang pendidikan adalah keniscayaan. Utamanya dalam bagaimana melakukan perubahan pada diri individu yang ada di sekolah. Dikarenakan tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri.
Sering sekolah terjebak hanya memperhatikan komplen dari orang tua siswa baru kemudian bersedia melakukan perubahan. Padahal tanda atau sinyal untuk perubahan sudah sangat kentara sekali. Hanya saja sekolah kurang peka untuk melihat adanya kebutuhan bagi sekolah untuk berubah.
Dibawah ini adalah daftar bahwa sekolah anda harus segera berubah.
Siapakah anda yang sedang membaca tulisan ini? sudah berapa lama anda menjadi pendidik? berapa jenis kurikulum yang anda lalui? jika anda pernah mengajar dengan pendekatan CBSA, KBK, KTSP, Kurikulum 2013 dan terakhir adalah kurikulum darurat. Selamat anda adalah manusia segala jaman. Nah gelar anda akan bertambah lagi dengan adanya Kurikulum prototype yang akan segera diluncurkan.
Kurikulum adalah belahan jiwa bagi seorang guru. Sedihnya perlakuan guru terhadap kurikulum seperti kekasih yang tidak disayang dan diperhatikan. Diserahkannya kurikulum itu pada buku paket atau diserahkan pada penilaian orang katanya begini dan katanya begitu.
Kurikulum juga sering disalah artikan sebagai semata hanya RPP. Padahal RPP adalah turunannya. RPP adalah skenario dari kurikulum yang sudah dipetakan dan ditafsirkan. Sebenarnya dengan perubahan terus menerus pada kurikulum apa sih yang guru mesti ingat dan camkan agar tetap bisa memperhatikan belahan jiwanya itu?
Apa yang dimaksud dengan introvert? Introvert adalah jenis kepribadian yang cenderung lebih fokus kepada perasaan dan pikiran yang berasal dari dalam diri.
Apakah anda sebagai guru punya ciri dibawah ini?
Panas dingin saat acara ambil raport tiba, dikarenakan akan bertemu dengan orang tua siswa.
Tahun ajaran baru deg degan dengan jenis orang tua apa yang akan menjadi mitra selama satu tahun ajaran kedepan
Panas dingin ketika diminta berbicara depan rapat besar.
Jika iya selamat anda adalah guru bertipe introvert.
Tiga hal diatas adalah bukti bahwa sebagai guru, karier anda terus bertumbuh. Rasa tidak enak, deg degan datang karena anda sedang masuk ke hal yang baru. Bayangkan jika seorang guru dalam karirnya tidak ada tantangan, maka yang terjadi ia akan masuk ke zona nyaman dan tidak mau mencoba hal baru.
Namun sadar bahwa diri anda adalah guru bertipe kepribadian introvert juga merupakan hal yang penting dikarenakan titik tolak kesuksesan seorang pendidik datang dari mengerti dengan baik perihal lebih dan kurang dirinya sebagai pribadi.
Saat yang sama jangan sedih dahulu karena sebagai guru yang introvert anda punya kelebihan lho
Saat saya tidak punya judul untuk ditulis. Saya biasa melihat judul judul seminar yang ada di google. Alhasil judul tulisan kali ini seperti judul seminar bukan? Menjadi guru profesional adalah sebuah perjalanan. Dikarenakan ia memerlukan karakter baik yang menjadi energi sukses mencapai tujuan. Apa saja tipsnya? silakan dicermati sesuai judul diatas.
Hampir semua guru saat ini diminta untuk mengajar kelas online dan offline secara bersamaan. Situasinya adalah separuh siswa menghadiri kelas secara langsung dan secara virtual. Guru di kelas secara susah payah berusaha memenuhi kebutuhan siswa di kelas dan online secara bersamaan. Guru sering merasa bersalah karena mereka tahu satu kelompok siswa lebih banyak menyita waktu dan perhatian. Seringkali, siswa di kelas memonopoli waktu dan perhatian guru karena mereka dapat mengajukan pertanyaan secara langsung.
Permasalahan yang sering timbul
1. Bagaimana mengelola pembelajaran dalam dua situasi. Pembelajaran luring dengan siswa yang ada di sekolah dan daring dengan siswa yang ada di rumah
2. Membagi perhatian kepada siswa secara bersamaan
3. Siswa yang kurang perhatian dan tidak tertarik
4. Waktu yang tidak cukup dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan siswa (dalam grup dan individu)
Berikut ini adalah solusinya:
Solusi dalam merencanakan pembelajaran. (untuk waktu silahkan disesuaikan)
Seorang guru dalam mengakhiri kelas yang menjadi tanggung jawabnya mesti punya cara dan taktik. Alih alih siswa yang jika ditanyakan ‘apakah ada pertanyaan?’ pasti akan menjawab tidak ada. Ada istilah exit ticket yang berarti tiket yang guru berikan kepada siswa saat ia akan keluar dari kelas.
Saatnya guru mempunyai cara untuk membuat siswanya berpikir mengenai materi atau kegiatan yang ia ajarkan. Dibawah ini adalah pertanyaan yang bisa memandu guru dalam bertanya kepada siswa saat mengakhiri kelas yang ia ampu.