5 fakta komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa

Apakah guru guru disekolah kita sudah melakukan komunikasi efektif dengan orang tua? Apakah orang tua siswa merasa guru anaknya memahami perkembangan anak dengan baik? Dua pertanyaan inilah yang membuat kedudukan orang tua siswa di sekolah menjadi sangat penting dalam strategis.

Inti dari jawaban dari dua pertanyaan diatas adalah mutu komunikasi antara sekolah dengan orang tua siswa. Beberapa fakta yang bisa disampaikan mengenai pola komunikasi antara ekolah dengan orang tua siswa antara lain:

1. Orang tua siswa tidak bisa menerima berita yang mendadak mengenai perkembangan anaknya.

2. Orang tua cenderung senang mendengar berita yang baik baik saja mengenai anaknya.

3. Orang tua senang diundang ke sekolah untuk mendengarkan ahli dalam seminar parenting namun tidak suka jika dipanggil ke sekolah karena perilaku anaknya.

4. Saat di sekolah ada masalah, orang tua siswa lebih percaya pada sesama orang tua siswa dibanding percaya pada sekolah atau guru anaknya.

5. Sekolah sering mengeluh bahwa jika ada acara rapat di sekolah, yang datang itu itu saja.

Bagaimana cara terbaik dalam melayani keingin tahuan orang tua siswa terhadap perkembangan anaknya. Lanjutkan membaca “5 fakta komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa”

Tips agar siswa tidak cepat bosan dan kelas tetap kondusif

Cara mengajar di sekolah dan di bimbingan belajar sangatlah berbeda pak, nah saya saat ini mengajar anak anak SD di bimbingan belajar terkadang saya kewalahan pak karena mengajar di bimbingan konon membuat siswa cenderung cepat bosan karena guru yang sering aktif dari siswa, gimana kira” solusi agar siswa di kelas tidak cepat bosan dan suasana kelas tetap kondusif??

Pertanyaan diatas hadir menjadi tanggapan mengenai bagaimana mengajar kelas bimbingan belajar di blog saya ini. Pertanyaan diatas juga biasa ditanyakan oleh guru sekolah formal.

Tanggapan saya mengenai hal ini adalah:

crig1gluiaetji9

  1. guru mesti tahu,apa yang siswanya ‘tahu’ dan’ tidak tahu’. Tidak banyak guru yang rela mencurahkan apa waktu dan tenaga untuk menjawab hal ini. Hal yang biasa terjadi adalah guru langsung saja mengajar apa yang ingin ia ajarkan tanpa kemudian menyadari betul titik tolak pengajaran yang diperlukan siswanya. Untuk mengatasi hal ini caranya adalah melakukan hal yang disebut sebagai penilaian yang komprehensif (lihat gambar diatas)
  2. guru hanya boleh aktif saat perencanaan. Jika guru aktif pada saat pelaksanaan atau proses pembelajaran berarti ada yang salah dalam perencanaan anda. Lakukan proses perncanaan dengan baik, siapkan skenario, alat tulis, kertas, lembar kerja, permainan atau bahan bacaan bagi yang telah selesai dan lain sebagainya. Dijamin kelas anda sibuk dengan bermakna. Saat proses belajar mengejar berlangsung anda menjelma jadi dirijen orkestra yang membiarkan semua siswa di kelas anda tampil dengan potensinya.
  3. Sebagai guru anda hadir bukan untuk mendengarkan mereka, apalagi curhat diluar konteks, karena kalau terlalu banyak akan berbahaya. Guru hadir untuk mengajak mereka melakukan kegiatan yang mengasyikkan untuk kemudian anda hanya akan mendengarkan cerita seru pada saat mereka mencoba, bereksperiman, membandingkan dan menghasilkan karya pada jam anda mengajar.
  4. kelas yang kondusif ukurannya bukan waktu yang panjang dan mata pelajaran yang sulit. Ukurannya adalah pada seberapa senang anak melakukan apa yang kita minta dan seberapa banyak informasi mengenai perkembangan siswa kita yang kita dapatkan saat mengajar mereka. Minta mereka menulis refleksi dan nilai mereka dengan penilaian yang komprehensif.
  5. Ukuran kelas yang kondusif adalah kelas yang berbunyi seperti lebah (tawon). Kelas tetap terkendali saat yang sama juga sibuk. Apa yang menyibukkan mereka? hal yang menyibukkan mereka adalah pekerjaan yang menantang, lembar kerja yang membuat mereka tertantang dan campuran antara sulit dan mudah.

 

Seminar TIK di Ponpes Mahirul Hikam Jateng bersama Djalaludin Pane Foundation

Bpk Hendra Yudha sedang menyemangati para peserta yang hadir

Minat para pendidik dan mubalig di sejumlah daerah untuk mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hingga saat ini masih terbilang tinggi. Hal ini sebagaimana terlihat dalam acara Seminar TIK bagi guru dan mubalig di Pondok Pesantren Mahirul Hikam As-Salafi Semarang (31/5/2014).

Lebih dari 200-an peserta hadir memenuhi ruang seminar di kompleks pesantren yang terletak di Payudan, Dusun Talok, Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang ini. Seminar TIK sendiri diselenggarakan oleh Djalaluddin Pane Foundation (DPF) bekerja sama dengan pihak pondok pesantren.

Pengasuh Pondok Pesantren Mahirul Hikam, KH. M. Thoha dalam sambutannya menyatakan, pihaknya menyambut baik diadakannya seminar TIK, apalagi pesantren yang diasuhnya itu memang tengah mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan program TIK. Selain itu, dia berpandangan bahwa komputer di masa sekarang menjadi gerbang ilmu dan pengetahuan. “Apalagi, komputer ini jujur. Lebih jujur ketimbang manusia. Kalau salah ya salah, benar ya benar,” demikian dia mengilustrasikan betapa penting penguasaan terhadap ilmu komputer.

Lanjutkan membaca “Seminar TIK di Ponpes Mahirul Hikam Jateng bersama Djalaludin Pane Foundation”

%d blogger menyukai ini: