Resep sukses mengelola orang tua siswa satu tahun ajaran.

Jika di tahun ajaran ini anda adalah seorang wali kelas akan terasa sekali bahwa mengelola orang tua siswa luar biasa menyita tenaga dan perhatian. 

Ada istilah ‘anak mahal’, ‘anak yang ditunggu’ sampai ‘anak satu satunya’. Kesemuanya menggambarkan bagaimana beragamnya cara pandang orang tua terhadap anaknya. Sebaliknya cara pandang guru kepada siswanya seringnya ‘datar’ dikarenakan tidak ingin membeda bedakan antara siswa satu dan lainnya. Hal inilah yang membuat seringnya terjadi salah paham.

Kesalahan guru dalam mengelola orang tua siswa

  1. Menganggap orang tua siswa terlalu berlebihan menyikapi sesuatu yang terjadi pada anaknya. 
  2. Menganggap komplain/aduan/keluhan adalah serangan terhadap pribadi. Orang tua siswa mungkin kenal saja tidak dengan kita sebelumnya. Maka untuk apa guru menjadi sensi? Sikap sensi akan berujung pada sikap defensif saat menjawab keluhan orang tua siswa (tidak mau disalahkan dan berkilah ini itu) 
  3. Menganggap orang tua siswa sama seperti dirinya terkait dengan cara mendidik anak dan waktu yang dimiliki dalam satu hari. 
  4. Tidak bersikap adil. Guru lebih condong pada orang tua siswa yang tukang mengkritik. Sementara mendiamkan orang tua yang adem dan pengertian. 
  5. Melaksanakan event bagi orang tua hanya 3 kali dalam satu tahun ajaran (awal tahun ajaran, dan dua kali di akhir semester ganjil dan genap)
  6. Hanya berharap orang tua siswa mendukung sekolah namun tidak pernah mengajari dan membekali agar mereka menjadi suportif terhadap sekolah. 
  7. Memposisikan orang tua siswa hanya sebagai ‘lumbung uang’. Direpotkan ini dan itu saat sekolah ada acara dan keperluan. 

Lantas apa yang guru bisa lakukan dalam mengelola orang tua siswanya agar sukses satu tahun ajaran.

Lanjutkan membaca “Resep sukses mengelola orang tua siswa satu tahun ajaran.”

7 elemen penting bagi guru dalam menerapkan student/learner agency di kelas

Student (learner) agency adalah kerja seorang guru dalam membuat siswanya punya tanggung jawab dalam proses pembelajaran. Dibalik siswa yang bersemangat belajar selalu ada guru yang senang mencari jalan keluar dan mencoba berbagai macam strategi dalam membuat siswanya senang belajar. 

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu guru pertimbangkan agar siswa punya keinginan menjadi pembelajar yang mandiri dan bertanggung jawab.

Lanjutkan membaca “7 elemen penting bagi guru dalam menerapkan student/learner agency di kelas”

Resep sukses terapkan Pembelajaran berdiferensiasi


Guru yang menjadi wali kelas atau guru yang mengajar banyak rombel selalu punya pertanyaan yang sama. Bagaimana mengakomodir kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda? Jawabannya adalah pembelajaran berdiferensiasi.
Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu sadar bahwa pembelajaran dikelasnya harus berpihak pada siswa. Ini berarti ada beberapa kesalahan guru yang tidak perlu lagi terjadi.

Apa saja kesalahan guru dalam mengajar selama ini?

  1. Tujuan pembelajaran yang tidak jelas. Guru tidak punya acuan dan tahapan dalam kurikulum (scope and sequences). Guru cenderung mengajar sesuai yang ada di buku teks saja.
  2. Guru menggunakan pendekatan satu untuk semua. Artinya guru tidak menggunakan alternatif pada sumber mengajar, cara mengajar, penugasan dan cara menilai siswanya.
  3. Pembelajarannya monoton. Siswa tidak dibuat tertarik. Guru sibuk membuat siswa antusias namun terlewat untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna.
  4. Guru masih sibuk mengelola kelasnya. Tingkah siswa masih menjadi masalah buat dirinya. Jika ingin menerapkan strategi/pendekatan pembelajaran yang baru hal yang ada di pikirannya masih mengenai apakah muridnya bisa diatur perilakunya atau tidak.
  5. Guru sibuk menilai dengan cara penilaian sumatif saja. Kalaupun ada penilaian tengah semester hakikatnya tetap penilaian sumatif. Guru belum menganggap bahwa proses pembelajaran yang ia lakukan perlu dicek dan dinilai dengan penilaian jenis formatif.
Lanjutkan membaca “Resep sukses terapkan Pembelajaran berdiferensiasi”

7 Ciri Guru Sebagai Seorang Pemimpin Pembelajaran

Menjadi seorang pemimpin pembelajaran memang sudah sejatinya menjadi tujuan seorang guru. Bahkan kurikulum prototope sudah mempersyaratkannya dan menjadikannya tujuan.

Ditangan seorang guru yang menjadi pemimpin pembelajaran lah skenario, target dan alur pembelajaran diatur, diramu dan ditentukan. Jika cara sebagai seorang guru dalam mengajar anak didiknya hanya ingin menyampaikan dan menghabiskan target kurikulum maka ia belum dianggap sebagai pemimpin pembelajaran.

Tulisan ini bukan mengenai bagaimana membuat administrasi pembelajaran karena administrasi pembelajaran yang baik adalah administrasi pembelajaran yang dikerjakan apapun format yang anda gunakan.

Apa dan bagaimana cara membuat seorang guru menjadi seorang pemimpin pembelajaran? Berikut adalah cara mudah yang bisa anda praktekan.

Lanjutkan membaca “7 Ciri Guru Sebagai Seorang Pemimpin Pembelajaran”

11 Perubahan Paradigma dalam Kurikulum Merdeka


Perubahan paradigma sebagai pendidik sangat diperlukan agar bisa mendidik generasi terkini. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu yg memengaruhinya dalam berpikir. Seorang pendidik yang paradigma nya pas dengan situasi terkini dan tantangan zaman akan membuat kelasnya menarik. Dalam dunia kreativitas faktor pola pikir sangat penting. Dalam rangka penerapan Kurikulum prototipe maka sudah saatnya guru membenahi cara pandangnya.

Berikut ini adalah perubahan paradigma yang guru perlu sesuaikan kembali agar mendidik dan mengajar menjadi proses yang menyenangkan bagi guru dan siswa.

Teaching is more a way for the teacher to learn than for the student to learn. Dalam proses mengajar guru lah sebenarnya yang banyak belajar dibandingkan siswanya. Jika ingin kelasnya ‘hidup’ dan menarik, guru sudah saatnya mengambil peran sebagai pembelajar. Jika perannya sudah pas saatnya membetulkan cara pandang pendidik terhadap hal lainnya dalam mendidik dan mengajar.

Paradigma yang benar memudahkan guru dalam membenahi praktek pengajarannya. Apa saja paradigma pendidik yang perlu disesuaikan mengingat tantangan zaman

  1. Cara pandang mengenai peran guru
  2. Cara pandang mengenai siswa
  3. Cara pandang mengenai pembelajaran berbasis proyek
  4. Cara pandang mengenai materi ajar
  5. Cara pandang mengenai bagaimana menilai siswa
  6. Cara pandang bagaimana melakukan variasi dalam mengajar
  7. Cara pandang mengenai apa saja kebutuhan siswa
  8. Cara pandang mengenai mata pelajaran
  9. Cara pandang bagaimana mengelola kompetensi pembelajaran vs materi pembelajaran
  10. Cara pandang mengenai kurikulum
  11. Cara pandang bagaimana mengelola waktu pembelajaran

Mari kita kupas satu persatu

Lanjutkan membaca “11 Perubahan Paradigma dalam Kurikulum Merdeka”

7 Arah Penerapan Kurikulum Merdeka

Gambar ini adalah hasil dari guru yang duduk bersama dalam MGMP untuk menentukan materi yang esensial. Hal ini adalah sebagai langkah pendahuluan menuju ke integrasi kegiatan pembelajaran dengan mata pelajaran lain

Semester 2 tahun ajaran ini ada banyak kesibukan di sekolah. Guru mulai lakukan PTM dan mulai mengamati jalannya rencana implementasi kurikulum baru. Kurikulum prototipe – Merdeka akan secara penuh diterapkan di 2025. Di bulan Februari 2022 ini Kementrian sudah mulai memberikan penjelasan lengkapnya.
Jika sekolah anda tertarik untuk menerapkan akan dicek kemampuannya melalui serangkaian self assessment.

Sebagai guru yang menjadi praktisi di kelas selayaknya anda mengetahui akan kemana arah kurikulum prototipe ini.

Lanjutkan membaca “7 Arah Penerapan Kurikulum Merdeka”

33 tanda sekolah anda perlu berinovasi.

Impian semua pemimpin di sekolah agar kualitas guru gurunya meningkat. Kualitas guru yang baik adalah jaminan mutu sebuah sekolah. Perubahan dalam bidang pendidikan adalah keniscayaan. Utamanya dalam bagaimana melakukan perubahan pada diri individu yang ada di sekolah. Dikarenakan tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri.

Sering sekolah terjebak hanya memperhatikan komplen dari orang tua siswa baru kemudian bersedia melakukan perubahan. Padahal tanda atau sinyal untuk perubahan sudah sangat kentara sekali. Hanya saja sekolah kurang peka untuk melihat adanya kebutuhan bagi sekolah untuk berubah.

Dibawah ini adalah daftar bahwa sekolah anda harus segera berubah.

Lanjutkan membaca “33 tanda sekolah anda perlu berinovasi.”

5 cara sukses sekolah merancang kurikulumnya sendiri.

Siapakah anda yang sedang membaca tulisan ini? sudah berapa lama anda menjadi pendidik? berapa jenis kurikulum yang anda lalui? jika anda pernah mengajar dengan pendekatan CBSA, KBK, KTSP, Kurikulum 2013 dan terakhir adalah kurikulum darurat. Selamat anda adalah manusia segala jaman. Nah gelar anda akan bertambah lagi dengan adanya Kurikulum prototype yang akan segera diluncurkan.

Kurikulum adalah belahan jiwa bagi seorang guru. Sedihnya perlakuan guru terhadap kurikulum seperti kekasih yang tidak disayang dan diperhatikan. Diserahkannya kurikulum itu pada buku paket atau diserahkan pada penilaian orang katanya begini dan katanya begitu.

Kurikulum juga sering disalah artikan sebagai semata hanya RPP. Padahal RPP adalah turunannya. RPP adalah skenario dari kurikulum yang sudah dipetakan dan ditafsirkan. Sebenarnya dengan perubahan terus menerus pada kurikulum apa sih yang guru mesti ingat dan camkan agar tetap bisa memperhatikan belahan jiwanya itu?

Lanjutkan membaca “5 cara sukses sekolah merancang kurikulumnya sendiri.”

7 Nilai lebih guru bertipe kepribadian Introvert

Apa yang dimaksud dengan introvert? Introvert adalah jenis kepribadian yang cenderung lebih fokus kepada perasaan dan pikiran yang berasal dari dalam diri.

Apakah anda sebagai guru punya ciri dibawah ini?

  1. Panas dingin saat acara ambil raport tiba, dikarenakan akan bertemu dengan orang tua siswa.
  2. Tahun ajaran baru deg degan dengan jenis orang tua apa yang akan menjadi mitra selama satu tahun ajaran kedepan
  3. Panas dingin ketika diminta berbicara depan rapat besar.

Jika iya selamat anda adalah guru bertipe introvert.

Tiga hal diatas adalah bukti bahwa sebagai guru, karier anda terus bertumbuh. Rasa tidak enak, deg degan datang karena anda sedang masuk ke hal yang baru. Bayangkan jika seorang guru dalam karirnya tidak ada tantangan, maka yang terjadi ia akan masuk ke zona nyaman dan tidak mau mencoba hal baru.

Namun sadar bahwa diri anda adalah guru bertipe kepribadian introvert juga merupakan hal yang penting dikarenakan titik tolak kesuksesan seorang pendidik datang dari mengerti dengan baik perihal lebih dan kurang dirinya sebagai pribadi.

Saat yang sama jangan sedih dahulu karena sebagai guru yang introvert anda punya kelebihan lho

Lanjutkan membaca “7 Nilai lebih guru bertipe kepribadian Introvert”

3 Solusi sukses mengajar kelas secara bersamaan (online dan offline)

Hampir semua guru saat ini diminta untuk mengajar kelas online dan offline secara bersamaan. Situasinya adalah separuh siswa menghadiri kelas secara langsung dan secara virtual. Guru di kelas secara susah payah berusaha memenuhi kebutuhan siswa di kelas dan online secara bersamaan. Guru sering merasa bersalah karena mereka tahu satu kelompok siswa lebih banyak menyita waktu dan perhatian. Seringkali, siswa di kelas memonopoli waktu dan perhatian guru karena mereka dapat mengajukan pertanyaan secara langsung.

Permasalahan yang sering timbul

1. Bagaimana mengelola pembelajaran dalam dua situasi. Pembelajaran luring dengan siswa yang ada di sekolah dan daring dengan siswa yang ada di rumah

2. Membagi perhatian kepada siswa secara bersamaan

3. Siswa yang kurang perhatian dan tidak tertarik

4. Waktu yang tidak cukup dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan siswa (dalam grup dan individu)

Berikut ini adalah solusinya:

Solusi dalam merencanakan pembelajaran. (untuk waktu silahkan disesuaikan)

Lanjutkan membaca “3 Solusi sukses mengajar kelas secara bersamaan (online dan offline)”
%d blogger menyukai ini: