11 Perubahan Paradigma dalam Kurikulum Merdeka


Perubahan paradigma sebagai pendidik sangat diperlukan agar bisa mendidik generasi terkini. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu yg memengaruhinya dalam berpikir. Seorang pendidik yang paradigma nya pas dengan situasi terkini dan tantangan zaman akan membuat kelasnya menarik. Dalam dunia kreativitas faktor pola pikir sangat penting. Dalam rangka penerapan Kurikulum prototipe maka sudah saatnya guru membenahi cara pandangnya.

Berikut ini adalah perubahan paradigma yang guru perlu sesuaikan kembali agar mendidik dan mengajar menjadi proses yang menyenangkan bagi guru dan siswa.

Teaching is more a way for the teacher to learn than for the student to learn. Dalam proses mengajar guru lah sebenarnya yang banyak belajar dibandingkan siswanya. Jika ingin kelasnya ‘hidup’ dan menarik, guru sudah saatnya mengambil peran sebagai pembelajar. Jika perannya sudah pas saatnya membetulkan cara pandang pendidik terhadap hal lainnya dalam mendidik dan mengajar.

Paradigma yang benar memudahkan guru dalam membenahi praktek pengajarannya. Apa saja paradigma pendidik yang perlu disesuaikan mengingat tantangan zaman

  1. Cara pandang mengenai peran guru
  2. Cara pandang mengenai siswa
  3. Cara pandang mengenai pembelajaran berbasis proyek
  4. Cara pandang mengenai materi ajar
  5. Cara pandang mengenai bagaimana menilai siswa
  6. Cara pandang bagaimana melakukan variasi dalam mengajar
  7. Cara pandang mengenai apa saja kebutuhan siswa
  8. Cara pandang mengenai mata pelajaran
  9. Cara pandang bagaimana mengelola kompetensi pembelajaran vs materi pembelajaran
  10. Cara pandang mengenai kurikulum
  11. Cara pandang bagaimana mengelola waktu pembelajaran

Mari kita kupas satu persatu

Lanjutkan membaca “11 Perubahan Paradigma dalam Kurikulum Merdeka”

7 Arah Penerapan Kurikulum Merdeka

Gambar ini adalah hasil dari guru yang duduk bersama dalam MGMP untuk menentukan materi yang esensial. Hal ini adalah sebagai langkah pendahuluan menuju ke integrasi kegiatan pembelajaran dengan mata pelajaran lain

Semester 2 tahun ajaran ini ada banyak kesibukan di sekolah. Guru mulai lakukan PTM dan mulai mengamati jalannya rencana implementasi kurikulum baru. Kurikulum prototipe – Merdeka akan secara penuh diterapkan di 2025. Di bulan Februari 2022 ini Kementrian sudah mulai memberikan penjelasan lengkapnya.
Jika sekolah anda tertarik untuk menerapkan akan dicek kemampuannya melalui serangkaian self assessment.

Sebagai guru yang menjadi praktisi di kelas selayaknya anda mengetahui akan kemana arah kurikulum prototipe ini.

Lanjutkan membaca “7 Arah Penerapan Kurikulum Merdeka”

Peran Kepala Sekolah sebagai Coach dan Mentor

Kepala sekolah memiliki peran penting dalam memimpin dan memastikan keberhasilan sekolah. Mereka harus dapat berganti-ganti peran sesuai dengan situasi dan kebutuhan sekolah. Terkadang, mereka harus bersikap sebagai coach untuk membantu memotivasi dan mengarahkan staf dan siswa. Pada saat yang lain, mereka harus bersikap sebagai mentor untuk memberikan nasihat dan membantu mengatasi masalah.

Kepala sekolah sebagai coach berarti memimpin dan membimbing staf dan siswa untuk mencapai prestasi dan hasil yang optimal. Ini dapat dilakukan dengan berfokus pada peningkatan kompetensi dan kemampuan staf dan siswa melalui bimbingan, pelatihan, dan pengembangan diri.

Untuk menjadi kepala sekolah yang efektif sebagai coach, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

Lanjutkan membaca “Peran Kepala Sekolah sebagai Coach dan Mentor”

Mewujudkan Sekolah Efektif dan Mengatasi Kendala-kendala yang Menghambat

Sekolah yang efektif merupakan harapan bagi setiap orang tua dan siswa. Namun, kenyataannya banyak sekolah yang gagal dalam mencapai tingkat efektivitas yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kendala seperti kurangnya dukungan, kurangnya sumber daya, dan masalah manajemen. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memahami hal-hal yang dapat menghambat upaya untuk menjadi sekolah yang efektif.

Lanjutkan membaca “Mewujudkan Sekolah Efektif dan Mengatasi Kendala-kendala yang Menghambat”

Mengenali dan Mengatasi Kepemimpinan Toksik di Sekolah

Kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam membuat lingkungan belajar yang positif di sekolah. Namun, tidak semua pemimpin sama. Ada kalanya pemimpin menunjukkan perilaku toksik yang dapat merugikan semangat dan produktivitas bawahan mereka. Memahami berbagai tipe pemimpin toksik dan mengetahui cara mengatasinya akan membantu memastikan lingkungan kerja yang sehat dan produktif di sekolah.

Ada beberapa tipe pimpinan toksik yang sering terjadi di sekolah, di antaranya adalah:

  1. Micromanagement: pimpinan selalu memonitor dan meminta kontrol yang sangat detail dari bawahan.
  2. Authoritarian: pimpinan sering bersikap sangat kaku dan memegang erat kendali, tidak memperbolehkan bawahan untuk berpikir dan berkreasi.
  3. Manipulative: pimpinan sering mengendalikan situasi dan orang lain untuk mencapai tujuannya.
  4. Negative: pimpinan sering memfokuskan pada hal-hal buruk dan memiliki sudut pandang yang negatif terhadap situasi dan orang lain.
  5. Passively aggressive: pimpinan sering bersikap pasif-agresif dan memiliki sikap tidak jelas dalam mengatasi masalah.

Jika anda sebagai bawahan atau atasan dari tipe pemimpin toksik seperti diatas maka langkah langkah ini bisa dilakukan

Lanjutkan membaca “Mengenali dan Mengatasi Kepemimpinan Toksik di Sekolah”

Memahami dan Menerapkan Prinsip Change Management bagi Pemimpin Sekolah

Dalam dunia pendidikan, perubahan sangat penting dilakukan demi memperbaiki sistem dan mencapai hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, pemimpin sekolah harus memahami dan menerapkan prinsip change management yang akan membantu mereka dalam mengelola perubahan dengan baik. Dengan memahami prinsip ini, pemimpin sekolah dapat memastikan bahwa setiap perubahan yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan memiliki dampak yang positif bagi sekolah dan para siswanya.

Prinsip change management adalah panduan bagi pemimpin dan organisasi dalam mengelola dan mengimplementasikan perubahan. Prinsip-prinsip change management meliputi:

Lanjutkan membaca “Memahami dan Menerapkan Prinsip Change Management bagi Pemimpin Sekolah”

Kesalahan Umum Kepala Sekolah Baru dan Cara Mengatasinya

Kepala sekolah merupakan posisi yang penting dalam sebuah sekolah. Namun, seringkali kepala sekolah yang baru menjabat terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengelola sekolah dan mencapai tujuan yang diinginkan.

  1. Terlalu cepat mengambil keputusan tanpa melakukan riset dan konsultasi dengan staf sekolah.
  2. Terlalu fokus pada peningkatan statistik tanpa memperhatikan kualitas pembelajaran.
  3. Tidak menciptakan komunikasi yang efektif dengan para guru dan staf sekolah.
  4. Tidak memberikan ruang untuk inovasi dan kreativitas dari para guru dan staf.
  5. Terlalu sering bergantung pada metode tradisional dalam mengelola sekolah.
  6. Tidak memperhatikan perbedaan individu dalam proses pembelajaran.
  7. Kurang memperhatikan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh komunitas sekolah.
  8. Kurang memberikan dukungan kepada para guru dan staf untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme.
  9. Kurang memperhatikan aspek keselamatan dan kesejahteraan para guru dan staf.
  10. Kurang memberikan perhatian pada perkembangan teknologi dan perkembangan dunia pendidikan saat ini.

Berikut ini adalah solusi nya

  1. Mempelajari sistem dan struktur sekolah. Sebelum mengambil keputusan, kepala sekolah baru harus mempelajari sistem dan struktur sekolah yang ada, termasuk proses administratif, program-program yang dijalankan, dan kebutuhan siswa dan guru.
  2. Membangun komunikasi yang efektif. Kepala sekolah baru harus membangun komunikasi yang efektif dengan guru, siswa, orang tua, dan masyarakat luas. Ini akan membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada dan membuat sekolah lebih efektif.
  3. Mendengarkan opini dan masukan dari guru dan siswa. Kepala sekolah baru harus memperhatikan opini dan masukan dari guru dan siswa dalam mengambil keputusan. Ini akan membuat guru dan siswa merasa dihargai dan diterima, serta membuat sekolah lebih efektif.
  4. Membuat rencana jangka panjang. Kepala sekolah baru harus membuat rencana jangka panjang yang akan digunakan untuk meningkatkan sekolah. Rencana ini harus mencakup peningkatan akademik, pengembangan sarana dan prasarana, dan kegiatan ekstrakurikuler.
  5. Menjalin kerja sama dengan pihak luar. Kepala sekolah baru harus menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti pemerintah, perusahaan, dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan sekolah. Kerja sama ini dapat berupa dukungan finansial, pelatihan guru, atau program-program ekstrakurikuler.

Menarik apabila mencermati quote dari para ahli mengenai kepemimpinan bagi seorang kepala sekolah yang baru

  1. “A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way.” – John C. Maxwell (Seorang pemimpin adalah seseorang yang tahu jalan, pergi di jalan tersebut, dan menunjukkan jalan kepada orang lain)
  2. “The best leaders are those most interested in surrounding themselves with what they call ‘A players’.” – John C. Maxwell (Pemimpin terbaik adalah mereka yang paling tertarik untuk mengelilingi diri mereka dengan apa yang mereka sebut “pemain A”)
  3. “The true test of leadership is how well you function in a crisis.” – Brian Tracy (Ujian sebenarnya dari kepemimpinan adalah seberapa baik Anda berfungsi dalam krisis)
  4. “The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things.” – Ronald Reagan (Pemimpin terbesar tidak selalu adalah orang yang melakukan hal-hal terbesar. Dia adalah orang yang membuat orang lain melakukan hal-hal terbesar)
  5. “The first responsibility of a leader is to define reality. The last is to say thank you.” – Max DePree (Tugas utama seorang pemimpin adalah untuk mengidentifikasi kenyataan. Tugas terakhirnya adalah untuk mengucapkan terima kasih)
  6. “The art of leadership is saying no, not yes. It is very easy to say yes.” – Tony Blair (Seni kepemimpinan adalah mengatakan tidak, bukan iya. Sangat mudah untuk mengatakan iya)
  7. “A leader takes people where they want to go. A great leader takes people where they don’t necessarily want to go, but ought to be.” – Rosalynn Carter (Seorang pemimpin membawa orang ke mana mereka ingin pergi. Seorang pemimpin besar membawa orang ke tempat yang tidak selalu mereka inginkan, tetapi harus)
  8. “A good leader takes a little more than his share of the blame, a little less than his share of the credit.” – Arnold H. Glasow (Seorang pemimpin yang baik mengambil sedikit lebih dari bagiannya dari kesalahan, sedikit kurang dari bagiannya dari kredit)
  9. “Leadership is not about being in charge. It is about taking care of those in your charge.” – Simon Sinek (Kepemimpinan bukan tentang mengambil alih. Ini tentang merawat yang Anda bawahi)
  10. “The best leaders are those most interested in surrounding themselves with what they call ‘A players’.” – John C. Maxwell (Pemimpin terbaik adalah mereka yang paling tertarik untuk mengelilingi diri mereka dengan apa yang mereka sebut “pemain A”)

Oleh karena itu, penting bagi kepala sekolah baru untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dan mencoba untuk menghindarinya. Dengan demikian, dapat membuat pengelolaan sekolah menjadi lebih efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengatasi Salah Paham Guru dalam Implementasi Project Based Learning

Project Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pemecah masalah dan pembuat keputusan. Namun, seringkali guru mengalami kesulitan dalam menerapkan PBL di kelas karena salah paham yang sering terjadi

  1. Salah paham guru mengenai PBL:
  • Guru tidak mengerti konsep PBL secara detail dan menganggap PBL hanya sebagai metode pembelajaran yang baru.
  • Guru kurang memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mengimplementasikan PBL di kelas.
  • Guru merasa kurang yakin dalam mengelola proyek-proyek yang dikembangkan dalam PBL.
  • Guru menganggap PBL memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak dibandingkan metode pembelajaran lainnya.
  • Guru merasa kesulitan dalam mengevaluasi hasil belajar siswa dalam PBL.
Lanjutkan membaca “Mengatasi Salah Paham Guru dalam Implementasi Project Based Learning”

Menghadapi Pemimpin Sekolah yang Toksik

Di dalam dunia pendidikan, pemimpin sekolah memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suasana sekolah. Namun, sayangnya tidak semua pemimpin sekolah memiliki sikap yang positif. Ada beberapa pemimpin sekolah yang memiliki sifat toksik yang dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan sekolah.

Lanjutkan membaca “Menghadapi Pemimpin Sekolah yang Toksik”

Pembelajaran self-directed: Solusi untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam era digital.

Era digital saat ini telah mengubah cara kita belajar dan mengejar kompetensi. Teknologi yang berkembang cepat dan perubahan yang cepat dalam dunia kerja menuntut siswa untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat. Namun, bagaimana cara siswa dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam era digital? Salah satu jawabannya adalah dengan mengembangkan pembelajaran self-directed. Pembelajaran self-directed adalah proses belajar yang diinisiasi dan dikendalikan oleh siswa sendiri. Dengan pembelajaran self-directed, siswa dapat mengembangkan keterampilan kritis, belajar secara mandiri, dan mengejar kompetensi yang dibutuhkan dalam era digital.

Dalam tulisan ini akan menjelaskan bagaimana pembelajaran self-directed dapat membantu siswa meningkatkan kompetensi mereka dalam era digital dan memberikan tips dan teknik untuk mengembangkan motivasi internal siswa dan meningkatkan pembelajaran self-directed. Motivasi internal adalah dorongan yang datang dari dalam diri siswa untuk belajar dan mengejar kompetensi. Dengan mengembangkan motivasi internal, siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan lebih mampu untuk mengejar kompetensi yang dibutuhkan dalam era digital. Paragraf pembuka ini akan menjelaskan bahwa pembelajaran self-directed dan motivasi internal akan menjadi kombinasi yang kuat untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam era digital.

Pembelajaran self-directed dapat diterapkan dalam kelas dengan berbagai cara. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan siswa pilihan dalam belajar. Misalnya, guru dapat memberikan siswa beberapa pilihan topik untuk dipelajari atau memberikan siswa pilihan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Selain itu, guru juga dapat memberikan siswa tugas-tugas yang memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri. Selain itu, guru juga dapat memberikan siswa arahan dan dukungan yang diperlukan untuk mengejar kompetensi yang dibutuhkan dalam era digital.

Guru juga memiliki peran penting dalam menghidupkan motivasi internal siswa. Guru dapat melakukan ini dengan memberikan pujian yang konstruktif, memberikan siswa kesempatan untuk mengejar kesuksesan, dan memberikan siswa kesempatan untuk belajar dari kesulitan. Selain itu, guru juga dapat memberikan siswa kesempatan untuk mengejar minat dan bakat mereka, yang dapat meningkatkan motivasi internal siswa. Dengan menghidupkan motivasi internal siswa, guru dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar dan lebih bersemangat untuk mengejar kompetensi yang dibutuhkan dalam era digital.

Dalam kesimpulannya, pembelajaran self-directed adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam era digital. Dengan pembelajaran self-directed, siswa dapat belajar secara mandiri dan mengejar kompetensi yang dibutuhkan dalam era digital. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan pembelajaran self-directed dalam kelas dan mengajar siswa bagaimana belajar secara mandiri. Selain itu, guru juga penting dalam menghidupkan motivasi internal siswa dan membantu siswa untuk mengejar kompetensi yang dibutuhkan dalam era digital.

“Self-directed learning is the process of actively seeking out and taking charge of one’s own learning” – Malcolm Knowles

%d blogger menyukai ini: