
Pemimpin di sekolah adalah sosok yang menjadi pemandu bagi perubahan dan inovasi di sekolah. Di tangannya semua pihak pemangku kepentingan menggantungkan dirinya pada kreativitas dan kemampuan nya dalam memimpin.
Di sekolah swasta masing masing sekolah punya caranya sendiri dalam memilih dan menciptakan pemimpin.
Ada beberapa cara untuk membuat stock pemimpin baca: kepala sekolah tetap tersedia di sebuah sekolah. Berikut ini cara yang biasa ditempuh oleh sebuah swasta dalam memilih kepala sekolah beserta plus minusnya.
Cara 1. Membuka lowongan pemimpin internal dalam waktu tertentu. Bisa 2 tahun atau 4 tahun sekali.
Plus:
Sekolah menjadi dinamis. Semua orang punya peluang sebagai pemimpin. Guru muda pun bisa jadi kepsek (syarat sudah mengabdi 5 tahun misalnya). Sekolah tidak perlu mengeluarkan budget yang banyak. Tinggal memberikan tambahan tunjangan gaji kepada orang yang terpilih.
Minus
1. Jika system penggajian dan jenjang karir belum bagus maka sulit menjaring pelamar. Dikarenakan calon pelamar tidak melihat perbedaan signifikan dengan menjadi kepsek dan menjadi guru biasa. Jika lowongan internal dibuka biasanya yang melamar orang yang itu itu saja. Sekolah bahkan harus sedikit memaksa agar jumlah pelamar yang akan diinterview bisa memenuhi angka yang cukup.
2. Jika performance nya jelek biasa nya jarang diputus masa jabatannya. Hanya ditunggu masa jabatannya berakhir untuk kemudian tidak dipilih kembali.
Lanjutkan membaca “3 Cara memilih Kepala Sekolah Sesuai dengan kebutuhan yayasan sekolah swasta.”