3 Cara memilih Kepala Sekolah Sesuai dengan kebutuhan yayasan sekolah swasta.

Pemimpin di sekolah adalah sosok yang menjadi pemandu bagi perubahan dan inovasi di sekolah. Di tangannya semua pihak pemangku kepentingan menggantungkan dirinya pada kreativitas dan kemampuan nya dalam memimpin.

Di sekolah swasta masing masing sekolah punya caranya sendiri dalam memilih dan menciptakan pemimpin.

Ada beberapa cara untuk membuat stock pemimpin baca: kepala sekolah tetap tersedia di sebuah sekolah. Berikut ini cara yang biasa ditempuh oleh sebuah swasta dalam memilih kepala sekolah beserta plus minusnya.

Cara 1. Membuka lowongan pemimpin internal dalam waktu tertentu. Bisa 2 tahun atau 4 tahun sekali.

Plus:
Sekolah menjadi dinamis. Semua orang punya peluang sebagai pemimpin. Guru muda pun bisa jadi kepsek (syarat sudah mengabdi 5 tahun misalnya). Sekolah tidak perlu mengeluarkan budget yang banyak. Tinggal memberikan tambahan tunjangan gaji kepada orang yang terpilih.

Minus

1. Jika system penggajian dan jenjang karir belum bagus maka sulit menjaring pelamar. Dikarenakan calon pelamar tidak melihat perbedaan signifikan dengan menjadi kepsek dan menjadi guru biasa. Jika lowongan internal dibuka biasanya yang melamar orang yang itu itu saja. Sekolah bahkan harus sedikit memaksa agar jumlah pelamar yang akan diinterview bisa memenuhi angka yang cukup.

2. Jika performance nya jelek biasa nya jarang diputus masa jabatannya. Hanya ditunggu masa jabatannya berakhir untuk kemudian tidak dipilih kembali.

Lanjutkan membaca “3 Cara memilih Kepala Sekolah Sesuai dengan kebutuhan yayasan sekolah swasta.”

5 kiat sukses manajemen pembelajaran di era pembelajaran campuran #blendedlearning

Status PPKM di beberapa daerah perlahan sudah turun. Saatnya sekolah untuk percaya diri menggunakan pembelajaran campuran #blendedlearning sebagai bagian dari pembelajaran dengan tatap muka terbatas.

Apa pengertian pembelajaran campuran? pembelajaran yang mengkombinasikan sedemikian rupa strategi pembelajaran sinkron dan asinkron dalam rangka menciptakan pengalaman belajar untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah ditentukan secara optimal.

Ada pembagian menarik dari proses belajar dengan tatap muka terbatas ini. 30:70 ada prosentasi yang bisa dijadikan acuan dalam jenis pembelajaran campuran.

Berikut ini adalah detail pembagiannya30% sinkron (pembelajaran tatap muka terbatas).Waktunya seperti yang digariskan oleh Kementrian pendidikan yaitu 2 jam.

Apa saja yang bisa guru lakukan saat separuh muridnya hadir di kelas untuk tatap muka dalam satu jam pelajaran.

Berikut ini adalah gambaran skenarionya.

  1. Guru memberikan pengajaran singkat 10 menit
  2. Guru meminta anak memberikan 3 penugasan yang berbeda. (siswa berganti tugas atau melakukan rotasi tiap 10 menit) Siswa bergerak dengan lancar melalui rotasi (station) dan bekerja dengan kecepatan mereka
  3. Penutup dan guru meminta anak mengerjakan kuis singkat (penilaian formatif)

Di sekolah guru dan siswa bekerja sama dalam mengelaborasi pengetahuan yang sudah siswa baca melalui penugasan via LMS atau penugasan online lewat pengalaman belajar yang bermakna. Dengan demikian saat tatap muka guru menggunakan banyak cara agar siswa bisa bekerja dalam kelompok mengelola pengetahuan yang ia miliki.

70% asinkron. Siswa belajar melalui penugasan lewat LMS (google classroom, edmodo dll)

Lanjutkan membaca “5 kiat sukses manajemen pembelajaran di era pembelajaran campuran #blendedlearning”
%d blogger menyukai ini: