Antara disuapi dan berbagi

Sekolah adalah komunitas pembelajar. Sebuah ide yang bergaung sejak awal tahun 2000 an. Ide komunitas pembelajar mengatasi jurang antara senior dan yunior. Antara yang berpengalaman dan yang masih baru

Teringat pengalaman sebagai guru yang new bie disebuah sekolah yang berisi guru guru berpengalaman. Guru berpengalaman yang membawa kebisaan dari sekolah sebelumnya. Banyak sikap yang unik unik yang timbul dari mereka yang katanya guru berpengalaman itu.

Salah satu sikap yang paling terlihat adalah sikap bahwa ‘saya lah yang paing tahu sementara kamu tidak’.

Sebuah sikap yang umum ada di era sebelum Google. Era ini mempunyai ciri bahwa pengetahuan adalah milik orang per orang. Seseorang harus melalui tahun yang panjang sebelum disebut tahu dan berpengalaman. Tidak ada jalan pintas yang ada adalah kerja keras.

Lanjutkan membaca “Antara disuapi dan berbagi”

Percaya diri siswa sebelum dan sesudah pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran online bukan sebuah hal yang sederhana. Semua pihak masuk dalam situasi ini dengan keterpaksaan. Jika ada yang kelihatannya percaya diri adalah manajemen sekolah yang sebelum pandemi ingin guru terapkan pembelajaran online.

Ada informasi menarik saat pengambilan nilai setelah pembelajaran jarak jauh berlangsung. Guru merasakan bahwa hasil siswa cukup baik. Malah ada yang mengatakan bahwa hasil nya lebih bagus sebelum pembelajaran jarak jauh dilaksanakan.

Lanjutkan membaca “Percaya diri siswa sebelum dan sesudah pembelajaran jarak jauh.”

Kelas Kondusif – Guru Kreatif

Bagi sebagaian guru kreatifitas erat kaitannya dengan motivasi siswa. Sebuah hal yang mirip dengan pertanyaan lebih dulu mana ayam atau telur.

Kreativitas akan lahir dari suasana kondusif di kelas anda. Jika anda sebagai guru paham betul masing masing karakteristik siswa anda maka anda adalah guru kreatif. Dikarenakan jalan menuju kreatifitas sudah anda buka.

Lanjutkan membaca “Kelas Kondusif – Guru Kreatif”

Menulis dan personal branding

Kegiatan menulis adalah sebuah kegiatan yang unik menantang sekaligus menyenangkan. Bagi guru pendidik menulis berarti menata kata dan pikiran. Jika anda di depan kelas masih merasa diri berbicara dengan berputar putar maka berarti anda kurang dalam berkegiatan menulis.

Saat ini posisi seseorang dalam pekerjaan dan karier tergantung seberapa banyak ia menulis. Jika anda guru dan pendidik tanpa menulis anda hanya akan jadi guru biasa yang mencari penghasilan. Dengan menulis ‘kelas’ anda akan naik menjadi guru yang kreatif dan inspiratif bagi orang lain yang membaca tulisan anda.

Lanjutkan membaca “Menulis dan personal branding”

Guru belajar hal baru, mesti mulai dari mana?

Belajar sebuah hal baru bisa terjadi kapan saja di masa sekarang ini. Jika guru merasa ilmunya sudah cukup maka bisa dikatakan ia ada dalam bahaya karena merasa puas diri.

Saat pembelajaran jarak jauh yang paling sering terjadi guru belajar bagaimana menyampaikan pembelajaran secara online. Ada banyak pilihan semua unik semua berbeda. Tinggal guru pilih sesuai kebutuhan.

Untuk tahu mana yang sesuai kebutuhan guru perlu pelajari semuanya dengan cara yang cepat.

Bagaimana cara yang cepat untuk belajar sebuah hal yang baru?

1. Coba dulu apa yang ingin anda gunakan. Tetap tabah ketika menemui kendala.

2. Lihat YouTube pelajari dari sana. Bagaimana jika semua dalam bahasa Inggris? Saat yang tepat untuk belajar atau cukup mengira ngira saja.

3. Kembali lagi ke program atau aplikasi yang ingin anda pelajari. Coba terus sampai bisa. Masuk ke Twitter dan cek apakah program yang anda pelajari punya akun disana. Banyak sekali tanya jawab yang mencerahkan. Masih dalam bahasa Inggris? Tekan tombol translate tweet maka anda akan serasa diberikan informasi dari orang yang anda kenal.

4. Sudah berhasil atau sedikit menguasai daripada sebelumnya? Saatnya berbagi pengetahuan. Hindari berbagi dengan sesama rekan di sekolah jika mereka tidak minta. Berbagilah lewat tulisan di blog anda, di Facebook. Tulis betapa anda terbantu dengan program atau aplikasi yang baru saja anda kuasai.

Tahap diatas adalah cara kekinian dalam belajar sebuah hal yang baru. Mengapa point terakhir penting? Karena jika ingin ingat lebih lama terhadap sebuah hal yang baru anda mesti mengajarkan nya

Pendidikan di masa pandemi

Sekolah mesti perpanjang nafas untuk bisa bertahan sampai awal 2021. Bertahan untuk lakukan pembelajaran jarak jauh. Jika memilih untuk lakukan new normal maka pilihannya adalah protokol kesehatan yang ketat.

Bisa diandaikan bahwa inilah saat sekolah lakukan restart. Sebuah istilah yang merujuk pada upaya kembali apa yang jadi prioritas dalam mendidik.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah memikirkan ulang cara membuat siswa berubah dengan menasihatiMendidik adalah memberikan umpan balik yang bermakna. Istilah nasihat sepertinya sulit digunakan pada jaman sekarang. Dalam menasihati ada situasi kamu salah dan saya benar. Situasi dimana generasi Z tidak akan tahan.

Jadi anda boleh lakukan apa saja saat ini dan semuanya boleh. Sepanjang demi membuat siswa betah belajar dalam situasi krisis ini. jangan ulangi kesalahan saat melakukan pembelajaran tatap muka. Banyak orang dewasa yang membosankan saat mengajar.

Saat pandemi ini saatnya merestart semua praktek mendidik yang kurang relevan.

Mengembangkan Kepemimpinan Efektif bagi Kepala Sekolah: Ilmu dari Buku The Courage to be Disliked

Guru adalah salah satu profesi yang memegang peran penting dalam membentuk generasi masa depan. Namun, tugas seorang kepala sekolah bukanlah tugas yang mudah. Mereka harus memimpin sekolah dan mengatasi berbagai tantangan yang ada. Dalam situasi ini, memahami prinsip-prinsip kepemimpinan yang efektif sangat penting. Salah satu buku yang membahas hal tersebut adalah “The Courage to be Disliked” karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga.

Lanjutkan membaca “Mengembangkan Kepemimpinan Efektif bagi Kepala Sekolah: Ilmu dari Buku The Courage to be Disliked”
%d blogger menyukai ini: