
Sebagai guru ada banyak pekerjaan yang mesti dilakukan. Dari pekerjaan yang ada hubungannya dengan profesi sebagai pendidik sampai yang namanya tugas pribadi sesuai dengan posisi masing masing dalam keluarga. Saatnya mengubah pola pikir mengenai prinsip manajemen waktu. Ternyata yang terpenting sebagai pendidik adalah manajemen diri dan bukan manajemen waktu. Mengapa demikian? dikarenakan waktu sifatnya sudah terberi (given) dan tidak bisa diatur. Hal yang biasa diupayakan adalah manajemen diri sendiri.
Sebagai guru ada istilah bahwa kerjanya seorang guru adalah mengurusi anak orang lain dan sering lalai kepada anak sendiri. Hal ini dikarenakan pendidik sering kesulitan menemukan apa yang menjadi prioritas.

Ada tiga jenis pekerjaan dalam kehidupan seorang pendidik. Pekerjaan responsif, pekerjaan produktif, atau pekerjaan penting (pokok).
Pekerjaan responsif adalah membalas email/telp/whatsapp/sms dari kepala sekolah, dan orang tua siswa. Mengurusi keluhan siswa dan orang tuanya. Demikian juga dengan kepala sekolah yang punya banyak pekerjaan yang sifatnya responsif. Pekerjaan produktif adalah pekerjaaan yang merupaakan turunan dari pekerjaan penting. Pekerjaa produktif termasuk menulis RPP bagi guru dan meneliti anggaran bagi seorang kepala sekolah. Sementara pekerjaan penting bagi seorang guru adalah membuat pemetaan kurikulum dan mempelajari strategi pembelajaran dan penilaian yang variatif dan kekinian. Bagi seorang kepala sekolah hal yang penting adalah membuat konsep perencanaan strategis ke depan.
Situasi ini yang membuat mereka pulang dengan kelelahan dan tanpa kesempatan untuk berpikir, berkreasi, dan memimpin sekolah dengan baik karena mereka telah berada dalam siklus responsif dan produktivitas. sepanjang hari.

Apa hal yang mesti diwaspadai dari situasi ini?
1. Kelas pembelajaran yang menjadi tanggung jawab guru akan cenderung menjadi konvensional dan tanpa inovasi.
2. Sekolah yang dipimpin oleh tipe kepala sekolah seperti ini akan menjadi sekolah yang minim prestasi dan cenderung hanya melakukan rutinitas saja.
Bagaimana agar Guru dan kepala sekolah terhindar dari situasi seperti ini
1. Fokus. Jika anda ingin fokus berarti hanya melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu. Hindari semua yang berpotensi mengganggu kerja anda. Saat anda sedang membuat perencanaan pembelajaran jika anda tertarik untuk membuka HP maka bisa saja disitu ada berita masuk dari orang tua siswa yang menyampaikan keluhan dan lain sebagainya. Lalu anda merespon dan enjadikan pekerjaan utama yang sedang anda kerjakan terunda atau bahkan tidak dikerjakan sama sekali. Jika ada yang dikeluhkan orang tua siswa biasanya masih bisa menunggu sampai 3 jam lamanya. Untuk kemudian anda respon dan selesaikan.
2. Bagi kepala sekolah cara agar bisa mengerjakan hal yang penting adalah dengan melakukan pendelegasian tugas. Caranya adalah minta bantuan pada seseorang yang menurut anda mampu. Meminta bantuan bukan berarti sekedar menyuruh namun anda seperti sedang menransfer keahlian kepada orang yang anda suruh alias menaikkan potensi orang tersebut. Ajarkan dan dampingi adalah dua hal yang penting dalam melakukan pendelegasian.
Dua hal diatas akan membantu anda agar bisa menjadi sosok yang terbaik dan di akhir hari anda merasa produktif. Ada banyak situasi seorang pendidik dan kepala sekolah merasa lelah setelah bekerja seharian namun merasa tidak/belum mengerjakan apa apa . Hal ini dikarenakan ia sibuknya hanya pada hal yang responsif dan tidak fokus dalam mengerjakan apa yang penting dan menjadi prioritas. Dengan demikian manajemen diri dan bukan manajemen waktu yang penting untuk guru dan kepala sekolah.