Branding sekolah mulai dari mana?

Sebuah sekolah swasta biasanya berusaha keras punya branding atau pembeda dari sekolah lain. Sekolah negeri branding nya didapat dari penilaian masyarakat. Biasanya branding dari masayarakat lebih kritis dan kejam. Wajar dikarenakan jika sekolah diam saja maka masyarakat yang menamainya dan memberi label atau branding. Dalam branding ada istilah IF YOU DONT TELL YOUR STORY, SOMEONE ELSE WILL.

Sekolah negeri yang mendapatkan rejeki mendapatkan input siswa yang bagus maka brandingnya akan positif dan harum namanya. Walau bisa saja karena input siswanya sudah bagus maka siswa akan bersaing dengan sesama nya yang pintar pintar. Dengan demikian siswa terpacu untuk belajar terus menerus. Sekolah swasta yang lupa membranding dirinya maka brandingnya akan mengenai harga uang masuk dan SPP atau lebih kepada pribadi si pemilik sekolah tersebut.

Jika sebuah sekolah swasta ingin melakukan branding, cara paling gampang adalah paksa semua guru untuk menaruh berita mengenai sekolahnya di laman facebook nya. Dengan demikian (mungkin) agar brand nya terangkat. Padahal facebook bukan sebuah situs yang ramah terhadap moda pencarian di google. Saat yang sama media sosial sebenarnya hanya turunan keberapa dari proses branding sebuah sekolah. Sebelum sekolah lakukan kampanye besar besaran di media sosial dan internet ada baiknya menguatkan pondasi terlebih dahulu. Dikarenakan jika pondasi sudah baik maka sekolah tidak perlu repot mengkampanyekan dirinya. Dunia luar bahkan ikut membantu dengan cara meliput dan mengabarkan hal positif yang terjadi di sekolah. Dunia luar yang saya maksud bisa saja situs mengenai pendidikan atau bahkan orang tua siswa yang sukarela membuat liputan keseruan kehidupan anaknya sebagai pembelajar di sekolahnya.

Berikut ini adalah hal yang mesti dilakukan sebelum sebuah sekolah melakukan branding

  1. Cek dan perkuat visi misi. Apakah masih relevan dengan dunia pasca covid ini? jika sudah obeselete silakan diganti dan diperbaharui. Visi misi yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman akan membuat potensi anak berkembang. Guru dan orang tua siswa akan takjub dan terheran heran dengan potensi seorang anak yang lahir dari visi misi yang terstruktur dijalankan dan konsisten dijalankan dalam proses belajar mengajar.
  2. jadikan dan usahakan dahulu sebuah visi misi menjadi budaya sekolah. Cara nya dengan lakukan banyak kegiatan yang mencerminkan visi misi dan minta guru bersikap dan bertindak sesuai visi misi. ini memang akan makan waktu namun keseruan membuat sebuah visi misi menjadi budaya juga bisa menjadi modal untuk branding.
  3. keunikan sekolah dimunculkan. Bisa dari hal yang kulit seperti seragam atau gedung sekolah serta lingkungannya. Atau dari yang serius seperti event event sampai acara yang semarak dan berujung pada meningkatkan sisi akhlak dan akademis siswa.
  4. ingat 3 hal pokok dalam branding: IMAGE, PROMISE dan RESULT. Penuhi apa yang anda janjikan di brosur sekolah.
  5. sebaik baiknya brand bukan gedung, bukan parkiran yang luas dan juga bukan gurunya yang juara ini dan itu, atau siswa yang masuk perlombaan ke level nasioal, tapi lebih kepada pengalaman belajar siswa. Jika pembelajarannya masih konvensional maka lupakan sejenak melakukan branding. Lebih baik sekolah fokus memperbaiki mutu pembelajaran.
  6. Lakukan metode Project based learning (sebagai bagian dari active learning) maka sekolah akan kaya akan foto yang bagus dan testimoni orang tua dan siswa yang bernilai dan bermakna untuk dijadikan branding. Tentunya dengan melakukan prinsip yang benar dalam metode project based learning baru akan terasa manfaatnya jika hanya sekedar kulit maka guru akan mudah lelah dan bosan. Demikian juga dengan siswa dan orang tuanya.
  7. sebaik baiknya branding adalah anda menjadikan siswa yang tadinya belum paham menjadi paham lanjut kemudian ia menjadi inovator. Memang tidak semua siswa bisa diarahkan ke sana namun mencoba akan sangat dianjurkan.
  8. Anda yang mengajar lebih dari 2 tahun di sekolah pasti akan sangat setuju dengan istilah ini ‘EVERYDAY GREAT THINGS HAPPEN IN THE SCHOOL’. Sekolah yang baik dan efektif punya banyak cara untuk membranding dirinya dengan foto foto yang baik dan bermakna juga dengan kisah yang bermakna yang bisa ditulis.

Jika sebuah sekolah branding masih belum terbentuk atau masih standar standar saja maka yang harus ditanyakan adalah seberapa baik koneksi yang dibangun di internal sekolah antara guru, pemimpin sekolah dan orang tua serta komunitas di luar sekolah.

Jadikan semua elemen di sekolah menjadi STORY TELLER dari kejadian baik yang ada di sekolah. Bukan dengan paksaan namun dengan kesadaran bahwa aspek branding di sekolah terbentuk dari cerita singkat dan pengalaman menyenangkan dari warga sekolah itu sendiri.

Tipe-tipe kepala sekolah

Sebagai pemimpin atau guru di sekolah pasti anda mengenal banyak jenis atau tipe kepala sekolah yang pernh menjadi mitra atau malah memimpin anda. Jika benar mari bandingkan dengan tipe tipe kepala sekolah yang saya kenal.

  1. Tipe kepala sekolah haus hiburan. Cirinya ia senang dengan acara acara berbau entertainment di sekolahnya. Dia menyukai jika di sekolahnya ada terdapat hiburan yang membuat sekolahnya semarak.
  2. Tipe kepala sekolah jarang di tempat. Biasanya beliau adalah PLT alias petugas sementara yang menggantikan. Cirinya adalah pikirannya keruh saat masuk ke sekolah yang mestinya ia bina. Di pikirannya hanya ada ‘why me?’ atau mengapa saya yang harus memegang dua sekolah sekaligus.
  3. Tipe kepala sekolah yang mengendalikan sendiri keuangan sekolahnya. Sekolah ia anggap sebagai rumah tangganya sendiri. Guru guru dibiarkan menebak nebak kemana dana BOS digunakan.
  4. Tipe kepala sekolah ambisius. Ia menjadi kepala sekolah dengan cara menyenggol sana dan sini atau memanfaatkan statusnya bisa sebagai keluarga yayasan (di sekolah swasta) atau dekat dengan pejabat tertentu. Jika kompetensi nya ada dan bagus maka sekolah akan mendapatkan berkah. sebaliknya jika kemampuannya pas pasan maka musibah bagi sekolah
  5. Tipe kepala sekolah seniman. ia mengelola sekolahnya dengan keakraban dan keramahan ala seniman. Namun jika dirinya kurang diarahkan maka dirinya akan kurang fokus.
  6. Tipe kepala sekolah haus belajar. Ia gemar bertanya dan belajar. Ia menjadikan sekolahnya sebagai lab bagi ide ide segar dan membolehkan gurunya berinovasi.
  7. Tipe kepala sekolah senior dan mumpuni. Ia senang dengan pekerjaannya dan menikmati setiap prosesnya. Jika tidak hati hati sekolahnya akan cenderung adem ayem dan sepi dari inovasi.
  8. Tipe kepala sekolah pembicara dan narasumber. Namanya harum diluar dan belum tentu harum didalam. Banyak juga dari tipe ini menjadikan sekolahnya sebagai percobaan ide ide nya dan biasanya ia mesti menghadapi banyak tantangan.

Silakan menambahkan. Menjadi pemimpin adalah sebuah perjalanan. Jika anda menikmatinya maka akan banyak berkah yang diraih dan rekan kerja yang memotivasi dan menginspirasi

Manajemen rapat yang efektif

Menjadi pemimpin di sekolah persoalan waktu sangat menjadi kebutuhan. Waktu seminggu sangat kurang dikarenakan banyak sekali pertemuan yang mesti dihadiri. Sebenarnya banyak cara untuk membuat waktu menjadi cukup dan semua tujuan penataan bisa tercapai.

Sebuah rapat yang dihadiri kepala sekolah hampir pasti berisi update kabar terbaru di lingkungan sekolahnya, pemaparan masalah sampai rencana tindak lanjut yang akan dilakukan pasca pemaparan masalah.

Beberapa hal yang bisa kepala sekolah dan pemimpin sekolah lakukan adalah

  1. membuat dan menggunakan situs di google sites atau blog. Berisi bahan rapat dan bahan rapat yang mesti dipelajari oleh peserta meeting dan berisi notulensi rapat. Semua peserta meeting bisa menuliskan kabar serta update perihal isu yang dihadapi sebelum rapat dilaksanakan. Jika ada notulen tinggal menuliskan dan mengetik di situs tersebut. Sebelum rapat dilaksanakan semua peserta bisa membaca dahulu hasil rapat sebelumnya sampai menambahkan bahan yang diperlukan sebagai bahan diskusi.
  2. Membuat Google slides. Jika ada presentasi yang dihasilkan maka bisa disunting bersama sebelum meeting dilakukan.
  3. Menggunakan Google docs jika ada dokumen yang mesti diedit bersama dengan tim yang ikut serta dalam meeting.

Hal diatas sangat membantu mengoptimalkan rapat yang biasanya hanya terjadi paling lama 3 jam. Sebuah rapat adalah tempat bertemunya ide ide untuk disepakati dan bukan membiarkan satu peserta (walaupun ia adalah pemimpin/kepala sekolah) berbicara ‘ngalor ngidul’ tak tentu arah. Wakt semua orang sangat berharga dan saatnya memaksimalkan aplikasi yang memungkinkan semua orang berkolaborasi.

5 cara agar anda menjadi guru yang handal saat mengajar secara online

EUIiKZ-XsAgOAY- 1

Dalam era wabah Covid 19 ini semua guru ada di dalam keterpaksaan. Semua keluar dari zona nyaman untuk menjadi bisa dan mampu menghantarkan pembelajaran jarak jauh atau distance Learning

Dalam menjawab tantangan ini, guru mesti memaksa dirinya agar bisa sukses dan belajar dari pengalaman.

Berikut ini adalah 5 hal yang mesti dilakukan guru agar dirinya handal dalam berpraktek sebagai guru jarak jauh

1. Membuat tugas kepada siswanya dengan simple saja. Simple bukan berarti gampang atau terlalu mudah. Simple disini berarti siswa tidak mulai dengan hal yang sama sekali baru, guru bisa mulai dengan tugas yang pernah siswa lakukan dan sedikit di modifikasi.
2. Membuat jadwal atau kalendar kegiatan mingguan. Dalam seminggu siswa mesti tahu ia akan belajar apa dan menghasilkan produk apa. Hal ini juga menjadi cara guru menghargai orang tua siswa yang telah membantu siswa di rumah. Dengan memberikan gambaran mingguan artinya guru memberikan napas bagi orang tua di rumah tenggat waktu dan pikiran dalam membantu mengerjakan.
 3. Berani memodifikasi kurikulum. Terapkan prinsip merdeka belajar berikan tugas yang diluar kebiasaan namun menantang siswa. Membuat vlog misalnya anak pasti senang dan ada banyak sederet tugas lain selain hanya mengerjakan buku paket.
 4. Tetap menjadi guru. Jangan karena mediumnya berbeda maka dalam diskusi dengan siswa, anda jadi terlalu cair atau bahkan terlalu tegang. Tetaplah jadi guru yang tegas tapi ramah saat melakukan pembelajaran online.
5. Ingat bahwa isi atau konten pembelajaran anda bisa dari mana saja. Variasikan sumber belajar maka kelas online anda akan menarik. Jika sumber belajar anda beragam, jangan terkejut jika siswa juga akan menjadi kreatif dalam menuangkan hasil belajarnya. Bisa lewat peta pikiran, vlog, blog atau infographic

Dalam mengajar aspek komunikasi tetap nomor satu. Tempatkan diri anda pada diri siswa, misalnya tidak semua siswa punya dukungan yang sama dari orang tua siswa. Untuk itu ada baiknya selalu mengecek bagaimana siswa mengerjakan tugas nya selama pembelajaran dengan tipe online ini.

%d blogger menyukai ini: