
Sebuah sekolah akan maju jika program program sekolahnya maju dan kekinian. Kekinian bagi siapa? tentunya bagi siswa yang menjadi tujuan mengapa sekolah itu ada. Uniknya di sekolah swasta sering terjadi sekolah berubah, bergerak karena di komplain oleh orang tua siswa sebagai pemangku kepentingan (yang utama).
Bagi anda yang ada di sekolah swasta tentu pernah mendengar kata kata ‘management by complain’. Artinya sekolah berubah dan mau mendengar jika wujudnya adalah keluhan dari orang tua siswa. Lupakan sejenak yang namanya Renstra atau rencana strategis atau malah progam pendidikan yang bermakna, karena di sekolah swasta bisa saja sebuah sarana dan prasarana ada dan terbeli dikarenakan orang tua siswa yang meminta serta yayasan kemudian mengiyakan tanpa berkonsultasi pada manajemen pelaksana apakah diperlukan atau tidak.

Memang sebuah keluhan dari orangtua bisa saja datang demi kemajuan siswa, atau dikarenakan orang tua siswa membandingkan sekolah anaknya dengan sekolah lainnya (dengan SPP yang sama). Namun di mata guru sebuah kebijakan yang diambil karena keluhan akan membuat manajemen sekolah menjadi tidak ada wibawanya.
Guru memang akan sangat kritis dengan kebijakan manajemen sekolah dikarenakan mereka lah yang melihat bagaimana manajemen bersikap dan merencanakan sebuah perubahan. Saatnya sekolah punya daya tahan dari keluhan dengan cara sebagai berikut;
- Ambil posisi menyerang, hal ini adalah istilah yang berarti manajemen sekolah melakukan pendekatan kepada orang tua siswa lewat beragam cara dan kesempatan. Cara terbaik adalah dengan membuat event yang menarik bagi orang tua siswa.
- Membekali guru dengan kemampuan komunikasi yang baik dengan demikian tidak semua keluhan lari ke kepala sekolah dan yayasan
- Manajemen sekolah punya Dewan Sekolah (School Board) dan Persatuan orang tua guru dan siswa sampai Class parent alias WOTK (Wali orang tua kelas) sebagai saluran bagi orang tua siswa dalam berpendapat demi kemajuan sekolahnya.
Sekolah yang efektif punya Action plan atau Renstra (Rencana Strategis) yang dikomunikasikan dan berlaku 1 sampai 3 tahun. Sekolah akan tenang hidupnya jika punya rencana dan program yang kesemuanya demi siswa. Hindari untuk membiarkan orang tua siswa berasumsi dan menebak nebak kemana arah sekolah akan berjalan.
Lakukan perubahan terus menerus dalam skala kecil atau besar, program pendidikan unggulan segala matpel, pembelian alat sumber belajar, pelatihan guru dan sebagainya. Semua demi membuat orang tua siswa merasa tanpa diminta, sekolah sudah tahu dan mengerti kemana mesti berubah dan melangkah.