Ada kalanya guru bisa merasa bosan, tidak tahu arah dan merasa bahwa profesinya tidak seru lagi untuk dijalani. Penyebabnya bisa bermacam macam, dari rekan kerja yang dominan sampai atasan yang kurang mengasyikkan, otoriter bahkan cenderung mau menang sendiri.
Ketika seseorang sudah memilih profesi, jalan berikutnya hanya dua, yaitu jalani dan nikmati. Menikmati kaitannya erat dengan bersyukur dan memaknai setiap kesusahan sebagai sarana untuk naik kelas dan batu uji agar semakin mahir.
Namun bagaimana jika niat untuk menikmati dan menjalani jadi tidak fokus karena faktor yang tidak kita persiapkan sebelumnya. Di sekolah swasta misalnya, faktor kepala sekolah dan Yayasan juga menentukan seberapa besar keinginan seorang guru untuk bertahan, selain faktor pengupahan dan apresiasi. Hal yang unik adalah sudah semuanya mendukung pun, sebuah sekolah swasta bisa saja berkurang guru guru nya ketika ada lowongan CPNS.
Tulisan ini saya tujukan bagi guru guru yang merasa terjebak ada di sekolah yang suasana nya kurang mendukung namun masih senang dan cinta pendidikan.
1. Anda mesti percaya dan yakin, keberadaan anda di sekolah hanya untuk siswa khususnya, dan lebih luas lagi demi pendidikan Indonesia yang lebih baik, lebih luas lagi demi bangsa dan negara. Dengan cara ini anda akan lebih sabar menjalani proses sebagai pendidik dan tidak mudah patah saat bertemu dengan kepala sekolah yang pakai kaca mata kuda, atau Yayasan yang pelit sampai orang tua siswa yang seenaknya. Sebab jarang guru yang ingin berhenti sebagai guru karena tingkah siswanya, yang ada pasti karena alasan lain.
2. Cari Komunitas, dalami hobi sampai bekerja sama keras nya diluar sekolah. Jika ingin mendalami profesi guru ada istilahnya teacherpreuner, istilah dimana guru boleh berusaha yang segaris dengan profesinya sebagai pendidik. Apa itu? Silakan pilih mau jadi guru les (bukan buat muridnya sendiri) menjadi pembuat konten pendidikan, sampai menjadi trainer bagi sesama guru. Semua hal itu akan membuat anda kenal dengan sesama guru dari sekolah lain sampai bertemu dan berjumpa dengan guru yang punya hobi yang sama. Jika itu terjadi saya jamin anda akan kembali ke sekolah dengan rasa bersyukur bahwa tantangan yang anda alami tak seberapa.
3. Ikut kompetisi, jadilah kreator atau orang yang gemar mencipta. Ikutlah aneka kompetisi dalam dunia belajar dan mengajar. Ada banyak kompetisi di dunia guru yang pemenang nya dia lagi dia lagi. Bukti bahwa hanya orang itu dan itu lagi yang berani bertarung ide dan gagasan. Ikutlah kompetisi bukan karena ingin menang tapi karena ingin tahu seperti apa sang juaranya. Dijamin anda belajar mencipta dengan cara yang unik dan menyenangkan, syukur malah kalau bisa jadi pemenang. Anggap itu bonus. Jika sering ikut lomba anda akan lupa dengan sikut menyikut di sekolah dan semua hal yang tidak mengenakkan yang anda alami. Berganti dengan keseruan berkompetisi, bahkan jadi langganan juara lomba saat sudah tahu seperti apa biasanya yang juri mau
Akhirnya saran diatas hanya untuk guru yang berani. Berani dalam hal mengelola hal yang tidak mengenakkan dalam kehidupan sebagai pendidik. Jika masih tiga saran diatas berat buat dilaksanakan, lebih baik alih profesi, segera dan secepatmya, mumpung waktu masih ada.