3 Cara selamatkan guru yang bosan dan tak betah lagi mengajar.

Ada kalanya guru bisa merasa bosan, tidak tahu arah dan merasa bahwa profesinya tidak seru lagi untuk dijalani. Penyebabnya bisa bermacam macam, dari rekan kerja yang dominan sampai atasan yang kurang mengasyikkan, otoriter bahkan cenderung mau menang sendiri.

Ketika seseorang sudah memilih profesi, jalan berikutnya hanya dua, yaitu jalani dan nikmati. Menikmati kaitannya erat dengan bersyukur dan memaknai setiap kesusahan sebagai sarana untuk naik kelas dan batu uji agar semakin mahir.

Namun bagaimana jika niat untuk menikmati dan menjalani jadi tidak fokus karena faktor yang tidak kita persiapkan sebelumnya. Di sekolah swasta misalnya, faktor kepala sekolah dan Yayasan juga menentukan seberapa besar keinginan seorang guru untuk bertahan, selain faktor pengupahan dan apresiasi. Hal yang unik adalah sudah semuanya mendukung pun, sebuah sekolah swasta bisa saja berkurang guru guru nya ketika ada lowongan CPNS.

Tulisan ini saya tujukan bagi guru guru yang merasa terjebak ada di sekolah yang suasana nya kurang mendukung namun masih senang dan cinta pendidikan.

1. Anda mesti percaya dan yakin, keberadaan anda di sekolah hanya untuk siswa khususnya, dan lebih luas lagi demi pendidikan Indonesia yang lebih baik, lebih luas lagi demi bangsa dan negara. Dengan cara ini anda akan lebih sabar menjalani proses sebagai pendidik dan tidak mudah patah saat bertemu dengan kepala sekolah yang pakai kaca mata kuda, atau Yayasan yang pelit sampai orang tua siswa yang seenaknya. Sebab jarang guru yang ingin berhenti sebagai guru karena tingkah siswanya, yang ada pasti karena alasan lain.
2. Cari Komunitas, dalami hobi sampai bekerja sama keras nya diluar sekolah. Jika ingin mendalami profesi guru ada istilahnya teacherpreuner, istilah dimana guru boleh berusaha yang segaris dengan profesinya sebagai pendidik. Apa itu? Silakan pilih mau jadi guru les (bukan buat muridnya sendiri) menjadi pembuat konten pendidikan, sampai menjadi trainer bagi sesama guru. Semua hal itu akan membuat anda kenal dengan sesama guru dari sekolah lain sampai bertemu dan berjumpa dengan guru yang punya hobi yang sama. Jika itu terjadi saya jamin anda akan kembali ke sekolah dengan rasa bersyukur bahwa tantangan yang anda alami tak seberapa.
3. Ikut kompetisi, jadilah kreator atau orang yang gemar mencipta. Ikutlah aneka kompetisi dalam dunia belajar dan mengajar. Ada banyak kompetisi di dunia guru yang pemenang nya dia lagi dia lagi. Bukti bahwa hanya orang itu dan itu lagi yang berani bertarung ide dan gagasan. Ikutlah kompetisi bukan karena ingin menang tapi karena ingin tahu seperti apa sang juaranya. Dijamin anda belajar mencipta dengan cara yang unik dan menyenangkan, syukur malah kalau bisa jadi pemenang. Anggap itu bonus. Jika sering ikut lomba anda akan lupa dengan sikut menyikut di sekolah dan semua hal yang tidak mengenakkan yang anda alami. Berganti dengan keseruan berkompetisi, bahkan jadi langganan juara lomba saat sudah tahu seperti apa biasanya yang juri mau

Akhirnya saran diatas hanya untuk guru yang berani. Berani dalam hal mengelola hal yang tidak mengenakkan dalam kehidupan sebagai pendidik. Jika masih tiga saran diatas berat buat dilaksanakan, lebih baik alih profesi, segera dan secepatmya, mumpung waktu masih ada.

Cara jitu memotivasi siswa dan anda sendiri

Memotivasi siswa bukan perkara gampang. Walaupun bukan perkara gampang masih saja guru melakukan pendekatan yang sama dari waktu ke waktu, apa itu? Dengan cara memberi nasihat dengan harapan nasihat nya manjur. bagaimana jika bagaimana tidak mempan? Gampang itu berarti masalah ada pada anak itu.

Tak heran jika sekolah cenderung cari jalan singkat Dan potong kompas. Bulan depan mau UN, segera panggil motivator, dan diceramahi lah anak anak yang akan ikut ujian agar termotivasi.

Padahal

1. Siswa yang punya motivasi hanya bisa dilahirkan dan dibentuk oleh guru yang juga punya motivasi
2. Motivasi siswa lahir dari usaha yang terstruktur dan terencana dari semua pihak yang ada di sekolah.

Lantas apa yang bisa guru lakukan demi menciptakan siswa yang punya motivasi yang kuat untuk belajar?

1. Guru mesti sering bercerita bagaimana dirinya mengalahkan rasa enggan saat ingin maju. Siswa pun akan merasa bahwa pergulatan demi kemajuan diri dan lingkungan memerlukan usaha pribadi untuk lakukan perubahan. Guru yang tidak masuk hitungan adalah guru yang merasa cukup dan tidak mau belajar lagi, atau guru yang merasa dirinya lah yang paling benar dan sudah benar, maka tidak perlu repot memahami siswanya.
2. Sering sering lah membuat studi kasus yang mesti mereka pecahkan dalam kelompok, sesuai dengan kompetensi yang anda minta mereka untuk kuasai. Siswa akan termotivasi jika diminta memecahkan atau mencari jalan keluar yang sifatnya praktikal dekat dengan kehidupan keseharian serta menantang untuk dicoba.
3. Guru luangkan waktu untuk belajar menilai kinerja siswa dengan beragam instrumen penilaian. Siswa akan kurang termotivasi jika guru sudah sedemikian kreatif nya dalam mengajar namun ujungnya masih meminta siswa mengisi pilihan ganda sebagai sarana menguji (hanya) pengetahuan. Bagaimana dengan usaha siswa? Sayang sekali jika dilewatkan dan tidak dinilai.

Sebuah kelas yang berisi siswa yang punya motivasi adalah yang didalamnya ada visi dari si guru akan bagaimana dan kemana ia membawa siswa menghadapi tantangan jaman. Visi guru hanya akan berhasil jika ada rasa saling percaya dan selalu ingin melibatkan siswa dalam dunia ‘nyata’, lewat serangkaian aktivitas yang seru dan kegiatan yang mendekatkan siswa untuk menemukan passion pribadinya sekaligus menggugah kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan yang lebih luas.

Ingin jadi guru yang didengar oleh siswanya?

Seminar pendidikan apapun kalau temanya tentang bagaimana menjadi tipe guru yang dirindu dan dinanti siswa, pasti menggoda guru untuk ikut. Hal ini dikarenakan guru belum merasa lengkap hidupnya kalau belum punya ‘follower’.

Tulisan singkat ini akan membahas bagaimana membuat siswa bersedia mendengarkan dan menurut apa yang guru katakan

1. Temukan selalu sisi baik dari setiap siswa lalu katakan hal tersebut kepadanya. Siswa senang jika guru sampaikan hal yang unik dan baik mengenai dirinya. Selalu ada sisi baik dari setiap siswa, hanya saja label dari lingkungan atau guru sebelumnya menjadi penghalang untuk guru menjadi sosok yang obyektif
2. Siswa merasa diri anda ‘ada’ sebagai guru saat ia memerlukan. Jadilah pendengar yang aktif, sediakan waktu di sela kesibukan anda. Target kan tiap minggu sempatkan bicara ‘dengan’ siswa anda dan bukan ‘kepada’ siswa anda.
3. Jadilah contoh sebagai sosok pembelajar. Cirinya adalah guru tampil dan selalu berusaha untuk bertingkah laku dan berperilaku baik. Jika dua kebiasaan itu anda lakukan, lama kelamaan akan jadi karakter. Semua siswa akan malas dengar nasihat atau ceramah namun akan langsung patuh pada kata kata dari orang yang berkarakter.

Sebenarnya fokus dari guru bukan mencari siswa yang bisa patuh/menurut/kompak kepadanya. Fokus guru adalah mengajar dan memberi nilai lebih dari setiap interaksi dengan siswanya. Guru pun bisa mengukur dirinya sendiri. Apakah jika ia menjadi murid apakah dengan senang hati mengikuti arahan dan kata kata dengan sosok guru macam ini?

Would you follow you?

%d blogger menyukai ini: