Salah satu hal yang ditakutkan oleh seorang siswa selain berbicara di depan umum adalah takut untuk memberikan pertanyaan. Biasanya siswa takut memberikan pertanyaan dikarenakan khawatir disangka mengetes guru sampai khawatir dianggap bodoh. Padahal bertanya adalah inti dari pengetahuan dan tanda bahwa seseorang mau belajar.
Untuk itu guru strategi ini perlu dicoba;
1. Ajarkan pada siswa apa saja jenis pertanyaan. Caranya minta mereka menulis pertanyaan apa saja mengenai topik yang anda ajarkan. Pertanyaan apa saja boleh dan mohon tidak menghakimi mana pertanyaan benar dan salah, namun cukup pastikan bahwa mereka ‘bertanya’ dan bukan memberikan pernyataan.
2. Lalu jelaskan bahwa pertanyaan ada dua jenis, ada terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban penuh yang menggunakan pengetahuan atau perasaan subjek itu sendiri. Pertanyaan terbuka bersifat objektif, tidak mengarahkan orang yang ditanyai, dan menghasilkan jawaban yang terdiri dari banyak kata. Sementara pertanyaan tertutup adalah yang membutuhkan jawaban yang pasti.
3. Minta siswa mengklasifikasikan pertanyaannya, mana yang terbuka dan tertutup, lalu minta mereka mengubah pertanyaan mereka, jika pertanyaan jenis terbuka ke pertanyaan jenis tertutup. Guru bisa meminta mereka merefleksikan mengenai hal apa yang mereka rasakan saat mencoba mengajukan pertanyaan lalu mengubahnya.
Cara lain yang menarik yang bisa dilakukan guru adalah siswa bekerja secara individual untuk mengembangkan daftar pertanyaannya terlebih dahulu dan kemudian menyumbangkan tiga pertanyaan utama mereka ke kelompok kecil di mana pertanyaan mereka akan dikumpulkan dengan yang lain.
Memang untuk siswa yang pendiam guru mesti berikan waktu berpikir yang lebih lama. Pada akhir kelas, seluruh kelompok memilih tiga pertanyaan yang paling penting, yang akhirnya menjadi pertanyaan tepat yang akan guru jelaskan.
Keterampilan bertanya baik guru maupun siswa perlu dilatih.