Hari pertama, minggu pertama dan menit pertama di awal tahun ajaran baru adalah saat terbaik membuat kesepakatan kelas.

5643026_orig

Jika sebuah kelas tanpa diikat oleh kesepakatan maka tugas guru sebagai orang dewasa akan sangat berat dikarenakan dirinya akan menghadapi sifat dan perilaku dari setiap anak di kelasnya yang unik dan berbeda-beda . Setiap individu baik itu siswa dan guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menjadikan kelas (tempat guru mengajar dan murid belajar) menjadi kelas yang kondusif dan mempunyai budaya serta kebiasaan yang positif bagi pembelajaran.

Lanjutkan membaca “Hari pertama, minggu pertama dan menit pertama di awal tahun ajaran baru adalah saat terbaik membuat kesepakatan kelas.”

5 cara gampang menerapkan pembelajaran abad 21 di kelas anda

IMG_20180706_050958Pembelajaran abad 21 mengandalkan pada peran guru sebagai fasilitator meramu pembelajaran, konteks pembelajaran yang bermakna, kesempatan bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran 24 jam dan 7 hari seminggu serta penilaian formatif dengan menggunakan prinsip gamifikasi (gamification). Berikut ini adalah hal yang bisa guru lakukan dalam membuat kelasnya bercita rasa abad 21

1.Membuat kelas online. Edmodo, google classroom, microsoft Teams, schoology  dan adalah program/aplikasi kelas virtual yang bisa dipilih oleh guru dalam rangka membuat sebuah kelas online yang bisa guru gunakan untuk menyimpan sumber belajar (presentasi, video pembelajaran sampai membuat kuis). Kelas virtual sangat berguna bagi siswa untuk belajar kapan saja dimana saja. Guru juga bisa membuat kelompok kecil agar siswanya bekerja sama dalam kelompok di kelas virtual, secara singkat dengan adanya kelas virtual guru bisa mengefektifkan perannya di kelas dikarenakan semua materi sudah lebih dahulu dibaca dan dipelajari oleh siswa.

2.Membuat grup Whatsapp untuk bisa memberikan link, pemberitahuan singkat dan hal lain yang bisa siswa klik langsung dari smartphone nya. Guru mesti mengajarkan kemampuan siswa untuk berbicara dan berdiskusi dengan sehat di grup seperti Whatsapp ini dengan demikian grup bisa efektif dipakai untuk pembelajaran.

3.Menggunakan Classdojo sebagai aplikasi manajemen kelas Classdojo adalah aplikasi a dalam mempertahankan manajemen kelas untuk kelas rendah (kelas 1-5) . Situs ini tidak hanya memberikan gambaran interaktif dan visual dari perilaku siswa sebagai individu, tetapi dapat menunjukkan kelompok atau kelas total untuk menyatukan siswa dalam mencapai tujuan atau mengakomodasi guru dalam menetapkan insentif. Fitur terbaik adalah aspek interaktifnya, Tidak hanya orang tua yang dapat masuk dan mengikuti perilaku anak mereka kapan saja dari mana saja, tetapi rekan kerja sesama guru dapat ‘ditambahkan’ ke kelas yang sama sehingga pelacakan perilaku siswa lebih mudah dan secara kolaboratif

4.Menggunakan situs dan aplikasi membuat kuis dengan menggunakan prinsip penilaian  formatif

  • Quizlet – Aplikasi ini memberikan guru berbagai peluang untuk menguji pengetahuan siswa, dengan kartu flash, permainan, dan kuis. Guru akan mendapatkan interaksi siswa dan belajar dari menggunakan “flashcards dan game online untuk melakukan  tes kosakata.”
  • Kahoot – “Kahoot adalah aplikasi dimana guru membuat sendiri atau bahkan menggunakan kuis orang lain.”
  • Padlet –  “Dengan Padlet guru dapat memposting pertanyaan atau topik, dan siswa dapat menambahkan jawaban mereka.
  • Mentimeter –  Guru bisa memulai hari dengan polling kelas untuk mengukur suasana hati, pemanasan materi, atau ajukan pertanyaan penting kepada siswa. Gunakan Matriks Prioritas Aksi untuk menentukan keterampilan mana yang diajarkan pertama kali (melibatkan siswa dalam perencanaan pembelajaran) dan lakukan penilaian cepat menggunakan fitur kuis untuk secara anonim memeriksa penguasaan konsep. Guru juga bisa menggunakan word cloud kata untuk melakukan brainstorming sebuah topik, atau solusi untuk masalah dunia nyata. Diskusi kelompok dengan pertanyaan yang berkaitan dengan tema atau penemuan ilmiah dapat dengan mudah dilaksanakan dengan situs ini.
  • Menggunakan google forms untuk kuis singkat sebelum dan sesudah pembelajaran. Google forms sangat mudah digunakan dalam melihat daya tangkap siswa terhadap sebuah materi pembelajaran.

5. Memberikan siswa kesempatan bertanya dengan menggunakan matriks bertanya. Hal yang menarik dari aktivitas ini adalah baik guru dan siswa bisa menerapkan prinsip LOTS dan HOTS dalam pembelajaran dengan penggunaan matriks bertanya ini. Guru bisa menggunakannya sebagai indikator dalam RPP nya serta sedikit memaksa siswa bertanya dengan menggunakan matriks saat sedang diskusi dalam kelas atau diskusi secara online di kelas virtual yang guru miliki.

Sepanjang sekolah anda dialiri listrik dan terdapat sinyal serta siswa punya kemampuan dalam membeli dan menggunakan smartphone maka akan sangat mudah bagi guru memberikan pengalaman siswa nuansa pembelajaran abad 21 yang memberikan guru semangat dan keinginan untuk selalu menghadirkan yang terbaik.

 

 

 

 

 

Guru profesional adalah guru yang sukses menerapkan ‘classroom management’ dan ‘classroom leadership’

a26c9392c3ee482579dc8eea4a188fbd

Di bawah ini adalah beberapa ide yang sangat sederhana yang dapat membantu aspek kepemimpinan guru di kelas. Ada dua istilah yang bisa digunakan saat guru bertanggung jawab pada kelas yang diajarnya. Kedua hal itu adalah istilah ‘memimpin kelas’ dan ‘mengelola kelas’. Perbedaan yang mendasar adalah pada kata memimpin dan mengelola, ada saat dimana guru mesti memimpin dan ada saat guru mesti mengelola. Saat guru memiliki sifat kepemimpinan maka guru akan mudah mengelola siswanya. Ada beberapa cara terbaik dalam membuat guru punya kemampuan memimpin kelasnya

1. Biasakan datang lebih dahulu dan sapa anak-anak di pintu kelas. Kehadiran guru di kelas akan membuat siswa merasa bahwa dirinya disambut dan diperhatikan. Guru bisa memulai hari dengan bertanya kabar atau memberikan kuis singkat yang bisa membuat siswa ‘bangun’ dan siap belajar.
2. Lakukan investasi hubungan yang positif di kelas dengan cara menangkap basah siswa saat mereka berbuat baik. Pada titik tertentu, anak-anak melakukan kesalahan. Sebagai seorang guru akan sangat baik jika guru bersikap adil dengan cara mengingatkan siswa jika ia berbuat salah sekaligus memberikan penguatan dan motivasi saat seorang siswa berbuat baik. Seorang siswa yang tahu bahwa mereka dihargai akan membuat percakapan yang sulit mengenai perilakunya akan menjadi jauh lebih mudah nantinya. Waktu yang dihabiskan dalam mengamati dan memotivasi siswa ini adalah investasi pada anak, bukan sebuah hal yang sia sia.
3. Guru memanggil orang tua lebih awal saat sebelum masalah pada anaknya menjadi lebih runyam. Guru yang berjiwa pemimpin akan memastikan orang tua siswa tahu bahwa guru peduli dengan anak mereka. Usahakan guru tidak selalu menghubungi siswa orang tua siswa saat ada masalah saja, namun juga dengan cermat membagi cerita yang baik dan positif kepada orang tua siswa.

 

Kapan guru bersikap sebagai ‘pemimpin di kelas’ dan kapan seorang guru bersikap sebagai ‘pengelola kelasnya’.

Sebagai pemimpin di kelas (classroom leadership)

1. Saat membuat daftar pelajaran, rencana materi dan rancangan aktivitas pembelajaran
2. Saat melakukan interaksi/menelepon orang tua siswa untuk menyampaikan perihal (positif dan negatif) mengenai anaknya
3. Saat memimpin kelas membuat kesepakatan
4. Menyelesaikan masalah diantara siswa
5. Membina, membimbing dan mendidik peserta didik
6. Melakukan pemetaan minat dan bakat siswa
7. Menjaga irama hubungan interpersonal dan irama pembelajaran di kelas
8. Memahami dan mencari solusi atas kesulitan belajar dan masalah perilaku siswa
9. Mengikuti dan melaksanakan hasil pelatihan
10. Berbicara di rapat mewakili kepentingan kelasnya
11. Memilih permainan yang cocok di kelas sebagai energizer/ice breaking
12. Melakukan penilaian autentik

Sebagai pengelola di kelas (classroom management)

1. Membuat display kelas
2. Mengatur posisi tempat duduk dan barang lainnya di kelas
3. Menjaga kebersihan kelas
4. Membentuk organisasi kelas
5. Mendata dan merawat inventaris kelas
6. Mengatur keuangan kelas
7. Mengorganisasikan sumber dan media belajar

Contoh pada saat menjadi pengelola kelas:

Rancang ruang kelas dengan siswa Anda. – Guru menghabiskan begitu banyak waktu menghias ruang kelas sebelum siswa datang atau setelah siswa pulang, maka akan lebih baik jika bisa dilakukan juga saat siswa ada dan mengajak mereka turut mendekorasi. Sesuatu yang sederhana seperti mendekorasi ruang kelas bersama, tidak hanya memberi siswa kepemilikan ruang, tetapi juga membantu untuk menunjukkan bahwa guru peduli dengan pendapat mereka (sementara juga menghemat banyak waktu!).

Contoh pada saat menjadi pemimpin kelas
Cari tahu minat setiap siswa dan manfaatkan mereka. – Salah satu cara terbaik untuk bekerja dengan orang adalah dengan mencari tahu apa yang mereka sukai dan manfaatkan kebisaanya demi kebaikan di kelas. Para guru yang menghabiskan waktu untuk menemukan gairah hidup seorang siswa , membuat siswa merasa guru memiliki minat yang tulus terhadap jati diri siswa dan apa yang siswa suka/tidak suka serta impian mereka, dan cobalah untuk membantu mereka bergerak lebih dekat ke tujuan tersebut. Jika guru terbiasa mencari tahu mengenai siswanya dan memanfaatkannya untuk memotivasi serta membimbing maka pengaruh guru akan bertahan lama bahkan saat guru sudah tidak mengajar siswa tersebut.

Guru sebagai pemimpin dan pengelola kelas akan membuat sebuah kelas menjadi tempat yang layak dijadikan tempat belajar secara fisik dan psikis, yang pada akhirnya pembelajaran menjadi efektif dan bermakna.

%d blogger menyukai ini: