Bagi seorang guru profesional hal apa yang paling menyenangkan dari sebuah teknologi ? Hal yang pasti adalah kemudahannya. Seorang guru profesional saat ingin mencapai sesuatu yang lebih saat mengajar pastilah perlu sebuah teknologi yang bisa memfasilitasi keinginannya.
7 Karakter unik Guru Kreatif
1. Ia ingin dan senang membuat muridnya punya kesempatan yang sama (baik yang aktif maupun yang pendiam)
2. Ia ingin selalu menjalin koneksi dengan sesama guru profesional bahkan seorang ahli dari bidang yang lain yang diharapkan memperkaya cara dan metode mengajarnya.
3. Ia suka hal yang autentik dari siswanya, guru seperti ini selalu memerlukan cara dan metode agar ia bisa membuat siswanya mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya dalam berusaha dan belajar.
4. Ia tidak terlalu ingin terlalu banyak bicara di kelasnya. Inginnya ia hanya bicara kurang dari 25 persen dari 100 persen slot waktu nya saat mengajar.
5. Ia senang berkolaborasi dengan sesama guru yang mengajar tingkatan atau bidang studi yang sama.
6. Ia senang merencanakan pembelajarannya dengan seksama dan ingin memastikan semua siswa mendapatkan materi yang terbaik dan menggunakan materi yang beragam (video, artikel dll)
7. Ia tidak suka rapat yang bertele-tele dan menghabiskan waktu mengajarnya.
Semua pendidik pasti akrab dengan Microsoft word, excel dan powerpoint serta kerap menggunakannya dalam mengajar serta merencanakan pembelajaran. Hal yang banyak belum diketahui oleh guru kreatif adalah ada beberapa lagi alat atau tools yang bisa digunakan agar siswa tidak hanya sekedar menggunakan teknologi namun benar benar mengambil manfaat dari teknologi dalam memaksimalkan tujuan pembelajaran yang disusun oleh gurunya.
Apa jawaban bagi seorang guru kreatif dalam memenuhi kebutuhannya diatas
1. Skype.
Guru bisa punya alternatif lebih saat menyajikan sebuah topik. Ia bisa mengundang nara sumber bahkan bisa melakukan video conference dengan sekolah lain di seluruh dunia. Dengan kemampuan yang unik, Skype juga bisa dijadikan alat untuk bisa bertemu secara online dengan ahli ahli sesuai dengan topik yang sedang dipelajari di kelas. Guru juga bisa melakukan virtual field trip yang bisa menggantikan acara study tour yang menghabiskan dana serta banyak kemungkinan lagi bagi seorang guru kreatif dalam mengunjungi tempat yang menambah pengetahuan yang sedang dipelajari.
2. OneNote
Jika seorang guru boleh memilih daripada membiarkan siswanya mencatat panjang panjang uraian nya, lebih baik guru membekali siswa dengan diktat atau notes yang bisa dibaca/ditulis siswa kapan saja dan dimana saja (bahkan tanpa harus mensave pekerjaan/tulisannya). OneNote yang dirilis oleh Microsoft education sangat cocok untuk menjawab tantangan ini. Bayangkan saja guru bisa mengadakan kelas maya , saat yang sama membekali siswanya dengan catatan, video, file yang berhubungan bahkan guru bisa merekam suaranya. Jika anda adalah seorang guru bahasa pastilah sadar betapa penting siswa mendengarkan lafal yang guru perdengarkan. Interaksi guru dan siswa juga sangat diatur dalam OneNote, guru bisa membuat catatan yang bisa dilihat siapa saja di kelas mayanya, saat yang sama juga bisa membuat catatan atau penugasan khusus yang ditujukan bagi siswa yang memerlukan support atau malah yang sangat cepat dalam mengerjakan tugas. Bagi guru matematika dipastikan akan jatuh cinta saat menggunakan OneNote dikarenakan belajar akan lebih cepat dengan matematika digital. Dari matematika dasar hingga kalkulus, OneNote bisa konversikan persamaan tulisan tangan menjadi teks yang dapat diedit dan fasilitas lain yang menyenangkan serta sangat membantu
3. Teams
Diatas saya membahas bagaimana guru kreatif haus akan berkolaborasi dengan sesama pendidik sekaligus ingin membuat kelasnya menjadi sebuah komunitas pembelajar. Jawabannya ada pada Microsoft Teams, dengan banyak sekali fitur ajaib nya, Teams bisa membantu guru berkolaborasi dengan rekan pendidik, membuat kelas virtual sampai berbagai bahan serta sumber belajar. Dengan kemampuan yang lebih dalam berbagi file dan bahan ajar (dalam format Office 365), membuat pengumuman, membagi siswa ke dalam kelompok proyek serta memantau perkembangannya, membuat, mendistribusikan dan beri nilai kuis, membagikan, mengumpulkan tugas kelas. Kesemuanya bisa dilakukan dalam satu tempat, dengan demikian guru tidak repot lagi dalam bekerja sama dengan sesama pendidik dalam merencanakan pembelajaran serta mengelola kelas virtualnya secara bersamaan
Terlepas dari ketiadaan atau kekurangan akses teknologi dan internet yang terjadi di banyak tempat di Indonesia, sangatlah layak bagi guru untuk mulai mencoba kesemua fasilitas yang saya sebutkan diatas. Selalu berharga bagi guru untuk mencoba sebuah hal yang baru, saat yang sama dengan keberadaan siswa jaman now’ guru tidak boleh tinggal diam, ia mesti punya literasi digital yang memungkinkan ia memaksimalkan teknologi yang saat ini ia miliki.
Selamat menjadi guru yang melek teknologi!