6 sebab mengapa sebuah sekolah swasta kurang berkembang

coe_hp_newPerubahan di sekolah swasta punya banyak tantangan yang menarik untuk dibahas. Sebuah sekolah swasta sebenarnya mengandalkan betul pada kualitas dan kreativitas guru, sayangnya sekolah terjebak untuk sekedar menuruti kewajiban dari pihak dinas pendidikan semata tanpa terpikir untuk mengembangkan kekhasan nya sendiri. Bicara mengenai kekhasan sebuah sekolah, sejatinya di tiap tahun ajaran sekolah punya tantangan sendiri dalam mengembangkan jati diri.

Lewat tulisan ini saya ingin memberikan gambaran apa saja ciri sekolah swasta yang masih belum menemukan jati diri dalam mengembangkan visi dan misi sebagai sebuah lembaga pendidikan

1. menjadikan buku teks sebagai satu satunya sumber pembelajaran, yang berimbas pada proses belajar mengajar yang monoton dan konvensional.
2. kerja sama antar guru yang minim
3. Semangat pengelola hanya mensejaterahkan guru atau sebaliknya terlalu hitung-hitungan untung rugi pada gurunya.
4. Disibukkan dengan perilaku siswanya yang cenderung tidak disiplin. Biasanya terjadi di SMK.
5. Banyak guru yang tidak tetap atau menyambi di sekolah lain.
6. Cengkeraman yayasan yang luar biasa hingga mematikan kreativitas pengelola atau sebalik nya Yayasan tak begitu punya cara untuk mengontrol kinerja .
Lanjutkan membaca “6 sebab mengapa sebuah sekolah swasta kurang berkembang”

3 prinsip penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran bagi sekolah

Spotlight1015

Bagi sekolah yang sibuk dengan kegiatan ini dan itu akan sangat sayang sekali jika dilewatkan untuk mengunggah nya di media sosial. Di tiap sekolah ada komunitas yang sebenarnya adalah fans atau penggemar setia dari semua yang sekolah tampilkan di media sosial. Mereka adalah orang tua siswa, siswa, alumni serta para pemangku kepentingan di masyarakat.

Bisa saja dikatakan bahwa ini hanya terjadi di sekolah yang ada di kota besar. Dimana semua siswa dan orang tua siswa punya akses kepada smart phone. Namun di sekolah yang ada di pelosok pun kabar kegiatan tetap layak untuk disampaikan. Bayangkan bagaimana jika alumni yang telah sukses ingin mengetahui kabar sekolahnya. Akan menjadi kesempatan yang menarik bagi sekolah jika bisa berjejaring dengan alumni.
Lanjutkan membaca “3 prinsip penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran bagi sekolah”

Penggunaan media sosial sebagai branding dan pemasaran sekolah

SBdigitalfootprint

Penggunaan media sosial di sekolah sebagai cara untuk meraih perhatian siswa dan orang tua siswa adalah sebuah keniscayaan di zaman sekarang. Sayang sekali jika sebuah sekolah melewatkan kesempatan dalam menggunakan media sosial sebagai alat untuk meraih manfaat. Memang masih ada anggapan penggunaan media sosial kelihatan tak serius dan lebih pada nuansa kesenangan serta ajang narsis. Padahal media sosial seperti website, youtube, twitter, instragam dan facebook bisa membantu sekolah menyampaikan pesan kepada khalayak ramai. Tidak hanya itu media sosial bisa juga digunakan untuk memasarkan ide atau produk kepada konsumen.

Konsep school branding dalam keperluan promosi sekolah punya dua dimensi. Dimensi pertama adalah media sosial sebagai pembentuk branding. Sebuah sekolah dengan penggunaan media sosial yang efektif akan menjadi sekolah yang terbentuk brandingnya. Misalnya sekolah yang secara konstan memuat kegiatan olahraga yang dilaksanakan sekolahnya akan dengan mudah dilekatkan dengan brand sebagai sekolah yang mahir membesarkan potensi di bidang olah raga. Hal yang sama bisa berlaku juga saat sekolah sering memuat kegiatan seni, kegiatan olimpiade (lomba-lomba), kegiatan keagamaan atau kegiatan lainnya yang secara terencana dan diniatkan oleh segenap warga sekolah untuk menjadi sekolah dengan branding tertentu.

Lanjutkan membaca “Penggunaan media sosial sebagai branding dan pemasaran sekolah”

Cara sekolah menjalin kemitraan dengan pihak lain.

BgOmIl1CMAEnX3C

Sekolah punya keharusan bermitra dengan lembaga lain di luar dunia pendidikan. Seringnya yang dilakukan sekolah adalah bermitra dengan komite sekolah saja. Tidak mengherankan terkadang timbul perasaan komite sekolah terlalu mencampuri atau sebaliknya komite sekolah merasa dihubungi jika sekolah perlu dana yang besar dan sekolah sedang kerepotan urus event. Di sekolah konsep kemitraan sebenarnya luas. Ia mencakup hal hal yang dilakukan sekolah agar sekolah makin sukses dalam melayani siswanya.

Sebenarnya apa yang bisa dilakukan sekolah dengan kemitraan serta kapan sekolah memerlukan kemitraan ini?

  1. Saat sekolah mempunyai event besar yang melibatkan jumlah orang yang banyak dalam pelaksanaan serta biaya yang besar
  2. ‎saat sekolah ingin melengkapi sarana dan prasarana.
  3. ‎saat sekolah ingin menaikkan SPP (di sekolah swasta)
  4. ‎saat siswa mesti lakukan PKL di perusahaan.
  5. ‎saat sekolah ada perayaan agama atau hari besar nasional.

Kemitraan di sekolah bukan melulu soal uang. Bisa juga soal mengajak satu pihak yang sedikit untuk meyakinkan pihak yang lebih besar. Istilah para politikus adalah melakukan lobi-lobi. Lanjutkan membaca “Cara sekolah menjalin kemitraan dengan pihak lain.”

%d blogger menyukai ini: