Jika mendengar kata semarak yang ada di bayangan adalah sekolah yang sibuk dan banyak acara ini dan itu. Sementara jika mendengar kata efektif adalah semua halterencana terkoordinasi dan bermakna.
Ambil contoh ilustrasi berikut ini
Sebuah sekolah adakan acara field trip atau acara dimana siswa berkunjung dan belajar diluar kelas. Dari jauh hari guru sudah persiapkan dikarenakan ini kegiatan yang mesti ada tiap semester. Orang tua siswa dikabari dan diajak berembuk. Anggaran disusun, guru menulis proposal dan sekolah mengeluarkan uang untuk kegiatan berdasar proposal. Hari H berlangsung, siswa pergi dan belajar di luar kelas. Sepulang dari kegiatan guru diminta menyusun pertanggungjawaban Keuangan dan menulis artikel untuk news letter sekolah yang rutin terbit. Orang tua siswa senang dikarenakan anaknya bisa bervariasi kegiatannya di sekolah.
Bayangkan ilustrasi diatas, sepertinya semua berlangsung dengan efektif dan jika secara rutin dilakukan sekolah akan terasa semarak.
Namun jika ditelisik lebih jauh ada beberapa faktor yang tidak tampak dipermukaan dan akan berpeluang untuk menimbulkan ketidak efektifan dalam pelaksanaan. Apa saja kah faktor Itu?
- Jika sekolah tidak menempatkan tanggal field trip dalam calender akademis. Guru cenderung mempersiapkannya dengan mendadak.
- Proposal yang guru ajukan formatnya tidak didefinisikan. Sehingga proposal kegiatan seringnya malah dikembalikan oleh pihak sekolah dan tujuan kegiatan kebanyakan mesti guru sendiri yang menjelaskan kepada pihak sekolah melalui kepala sekolah. Kebanyakan guru agak segan menjelaskan panjang lebar, maunya mereka sekolah langsung begitu saja menyetujui.
- Sekolah tidak punya middle management, atau kepemimpinan level menengah, dengan demikian di dalam tiap kegiatan akan berpeluang konflik antara guru sebagai pelaksana dan kepala sekolah atau yayasan sebagai pengambil keputusan. Middle management sangat berguna di sekolah salah satunya sebagai penengah antara guru yang ‘berkeringat’ di lapangan dan para pengambil keputusan. Middle management adalah kepala department atau faculty di Sekolah menengah atau koordinator kelas di sekolah dasar. Guru sebagai pelaksana sering merasa kecewa jika ada hal yang tidak dipenuhi, mengingat semua yang dilakukan semata demi siswa. Di sisi lain para pengambil keputusan sering kurang mampu menjelaskan dikarenakan urusan yang banyak. Perlu penengah dalam hal ini yang bisa memfasilitasi.
- Sekolah tidak punya sistem keuangan yang sehat, ada tata usaha atau admin yang membantu guru dalam pelaksanaan, namun uang turun untuk kegiatan mepet menjelang acara. Hal ini dikarenakan sekolah tidak punya perencanaan anggaran yang sehat dan terencana.
Lanjutkan membaca “3 tips jadikan sekolah anda semarak sekaligus efektif”