Ketika suatu sekolah sudah berdiri dan berjalan selebihnya adalah di tangan pelaksana lapangan yaitu kepsek dan guru.. Sebagai marketing terbesar..karena output merupakan “bukti real” pelayanan
Dari Bu Julima di kolom komentar blog ini
Kata kata diatas sangat menarik jika dilekatkan pada bagaimana sekolah memasarkan dirinya. Saatnya semua staff di sekolah jadi orang yang dengan sadar memasarkan sekolahnya. Tugas utama kepala sekolah dan guru di sekolah adalah mendidik dan mengajar siswa. Namun dalam kaitannya dengan memasarkan sekolah, semua pihak mesti bahu membahu. Orang tua siswa suka sekali dengan cerita yang otentik mengenai sebuah sekolah. Apa yang guru dan kepala sekolah ceritakan mengenai sekolahnya bisa saja dikatakan sebagai usaha untuk mempengaruhi namun konsumen sekarang bisa bedakan mana cerita asli autentik atau cerita yang dibuat dalam rangka promosi.
Cara terbaik untuk melibatkan kepala sekolah, guru dan siswa dalam proses promosi adalah
- Usahakan agar sekolah selalu lakukan perbaikan berdasarkan saran dari ketiga komponen di atas (kepala sekolah, guru dan siswa). Tentu saja tidak semua mesti dipenuhi dan bagus kiranya untuk memberikan pemahaman bahwa sekolah bergerak dan lakukan perbaikan berdasarkan usul dari warganya. Apa jadinya jika hal ini tak terjadi, sekolah akan sulit meminta warganya terlibat dalam promosi karena di kepala mereka masih banyak unek unek yang perlu penyelesaian atau unek unek yang tidak didengar.
- Saat sekolah akan membuat ‘marketing plan’ libatkan perwakilan warga sekolah. Tanya pendapat mereka dan dengarkan opini mereka. sebuah rencana besar yang memakan dana yang besar bisa diganti dengan rencana dengan anggaran yang tepat guna hanya dengan mendengar dari warga sekolah hal apa saja yang mesti dilakukan dalam rangka memasarkan sekolah.
- Minta semua warga di sekolah jadi ambassador atau duta besar bagi sekolah. Katakan bahwa jika ada hal yang selama ini jadi ganjalan mesti diusahakan diselesaikan. Warga sekolah yang masih belum nyaman dengan sekolahnya akan sulit jadi duta besar bagi sekolahnya sendiri. Lakukan briefing dan rapat yang efektif agar semua komponen paham bahwa penting bagi sekolah untuk semua orang jadi wakil bagi sekolahnya agar orang tua siswa jadi yakin akan pilihannya.
- Perbaiki visi misi sekolah agar bisa berbunyi. Visi misi sekolah yang jarang ditinjau dan diperbaiki akan membuat warga sekolah tidak familiar dengan arah dan tujuan sekolah. sebaliknya saat warga sekolah ‘nyambung’ dengan visi misi, maka mudah baginya untuk jadi orang yang dengan sadar memasarkan sekolah tempat ia berkarya.
Hal yang penting dalam proses ini adalah sekolah efektif dalam berkomunikasi dengan warganya. Tanpa komunikasi yang efektif segenap usaha untuk memasarkan sekolah akan berujung pada keraguan orang tua siswa dikarenakan aura negatif atau tidak bersemangat yang datang dari guru, siswa atau kepala sekolah mengenai kondisi sekolahnya. Kepala sekolah, guru dan siswa adalah orang yang tahu dengan pasti apa yang sudah baik atau perlu peningkatan. Dengan melibatkan mereka sekolah bisa berpromosi dengan efektif dan sekolah dengan sendirinya akan menjelma menjadi sekolah yang sehat.
Super..tq support dan attantionnya atas koment yg sy coba sampaikan.
Banyak sekolah yg dibangun dgn susah payah oleh ‘pendiri’nya akhirnya perlahan-lahan sakit kr keinginan itu hy menjadi visi-misi pendiri bukan cita-cita dan impian pelaksana dlm hal ini kepala sekolah dan guru yg diharapkan dpt menjadikan wali murid,masyarakat bahkan siswa sbagai senjata promosi terampuh..
Reblogged this on TIK dan Kemuhammadiyahan and commented:
4 tips melibatkan kepala sekolah, guru dan siswa sebagai ‘marketing’ sekolah