Menarik sekali jika kita kaitkan makna kerjasama dengan profesi guru. Dari dulu guru hanya diminta sibuk di kelas. Urusannya cuma 4 tembok yg ada di kelasnya. Alias konsen ke hal yang itu-itu saja. Padahal dalam perkembangan terkini di dunia pendidikan ada istilah kerja sama, kolaborasi dan team work.
Mengapa kolaborasi atau kerjasama di sekolah menjadi sangat penting.
Pertama setiap murid kita sekarang akan jadi murid seseorang nantinya. Kedua. Tidak ada guru yang tidak perlu bantuan, bahkan guru yg sudah lama mengajar. Bahkan yang sudah lama mengajar makin lama malah makin jadi tukang perintah ini dan itu. Ketiga. Di sekolah guru bisa merasa bosan lelah bila ia tidak punya teman dekat atau relasi yang baik. Nah itu berarti memang pada dasarnya guru mesti bekerja sama. Jadi kata kolaborasi memang sangat mutlak jika sekolah mau menjadi besar.
Jadi jelas bahwa memang kolaborasi atau kerja sama itu jadi keterampilan abad 21 yg sayangnya tidak semua guru bisa dan sadar.
Dibawah ini adalah prinsip kolaborasi.
1. Seorang guru mesti punya ‘mentor’ nah sekolah yang sehat menempatkan seseorang untuk bisa jadi mentor bagi yg lain.
2. Keluar dari zona nyaman. Seorang guru pada dasarnya sadar mesti keluar dari zona nyaman. Sayangnya ia jadi tumpul ketika ia tahu mesti meminta tolong pada sesama guru.
3. Senang dan percaya diri saat lontarkan ide. Baik saat diskusi dan rapat. Seorang guru yang profesional adalah guru yang senang mencoba hal baru sendirian atau secara bersama -sama.
4. Sekolah mesti punya pekerjaan yang menantang atau pekerjaan internal yang memerlukan kerja sama semua pihak. Baik dalam skala kecil dan besar. Banyak sekolah malas dengan ‘drama’ yang timbul tiap sebuah event diselenggarakan. Jadinya cenderung tunjuk itu ke itu saja orangnya. Hal ini wajar karena sekolah lalai membiasakan guru gurunya bekerja sama. Padahal makin sering kerja sama dilakukan baik dalam skala kecil dan besar maka guru makin mahir menempatkan diri.
5. Jika sekolah mau berinovasi jangan harap kepsek kerja sendiri, dikarenakan inovasi kaitannya dengan kolaborasi. Bayangkan tingkat keberhasilannya adalah 81% menurut penelitian.
6. Wajar jika kolaborasi timbulkan konflik, sekolah melalui manajemennya mesti siap jadi penengah, saat yg sama sekolah melalui para pemimpinnya mesti beri kepercayaan ‘its ok to be wrong’ or ‘fail’ atau dengan katakan ‘semua pendapat dihargai’ jadinya staff merasa tentram dalam utarakan pendapat, saat yang sama sekolah fasilitasi dengan sarana hingga guru gampang tukar ide antar departemen
Semoga dengan beberapa prinsip diatas menjadikan anda sebagai pendidik siap berkolaborasi dan tahan banting saat ada ‘drama’ yang timbul di perjalanan. Fokus saja pada tujuan akhir dan selalu bersemangat coba hal yang baru.