Menurut banyak penelitian pembelajaran kooperatif sangat baik dalam mengembangkan kemampuan sosial dan dengan cepat meningkatkan pengetahuan siswa, namun dalam pelaksanaannya ternyata tidak mudah untuk dilaksanakan karena guru sering melakukan kesalahan sebagai berikut:
1. Ukuran kelompok terlalu besar
Dibutuhkan banyak keterampilan bagi siswa untuk mengelola kelompok dengan anggota 4 orang atau lebih. Sebaliknya, menjaga ukuran kelompok kecil: 2 atau 3 adalah yang terbaik.
2. Siswa tidak mempersiapkan diri (dan dipersiapkan) untuk bekerja dalam kelompok (kooperatif).
Jelaskan kepada siswa mengapa Anda sebagai guru menggunakan pembelajaran kooperatif, lakukan aktivitas pembelajaran kooperatif singkat atau simulasi, kemudian minta mereka menjelaskan ulang dan lakukan sampai mereka jelas.
3. Tidak membekali siswa keterampilan berinteraksi antar sesamanya.
Penting bagi seorang guru untuk meminta siswa untuk berkontribusi pada kelompoknya dengan perilaku yang sesuai dan dianjurkan oleh guru . Contoh: fokus pada tugas, bersedia menyumbangkan ide, membantu orang lain untuk belajar, mendorong semua orang berpartisipasi, mendengarkan orang lain, menghormati orang lain. Guru mesti menuliskan didepan kelas daftar perilaku yang diinginkan
4. Siswa dibiarkan memilih kelompok mereka sendiri.
Kita sendiri sebagai orang dewasa akan memilih teman-teman kita sendiri untuk bekerjasama jika diberi pilihan. Padahal siswa perlu mengembangkan hubungan kerja yang positif dengan semua anggota kelas tanpa terkecuali. Lakukan penetapan secara acak dengan siapa siswa mendapatkan teman untuk kelompoknya.
5. Tidak melakukan kegiatan bekerja sama cukup sering bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan bekerja sama .
Mintalah siswa melakukan sesuatu teknik pembelajaran kooperatif di setiap sesi kelas untuk memperkuat kebiasaan bekerjasama yang positif. Minimal terbiasa untuk berbagi apa yang mereka ketahui lewat diskusi dengan teman yang ada di sebelahnya.
6. Tidak merencanakan pelajaran kooperatif dengan hati-hati.
Banyak guru bingung melakukan pembelajaran dengan kelompok atau menggunakan prinsip pembelajaran kooperatif. Mereka sudah menempatkan siswa dalam kelompok, memberitahusiswa untuk bekerja sama, dan ujung-ujungnya bertanya-tanya mengapa pembelajaran dengan kelompok di kelasnya tidak berhasil. Padahal pembelajaran kooperatif mesti memiliki lima unsur penting (saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, promotif interaksi tatap muka, keterampilan sosial dan pengolahan informasi) mesti diterapkan dengan hati-hati ke dalam setiap pelajaran untuk mengajar para siswa untuk belajar dengan baik secara bersama-sama. Guru mesti tidak kenal menyerah dan mau terus mencoba Lanjutkan membaca “15 Kesalahan Umum Guru Saat melakukan Pembelajaran Kooperatif (berkelompok) – dan Solusinya”