Siswa berhak dan layak untuk dinilai dengan adil. Guru sebagai orang dewasa adalah sosok yang diharapkan integritas nya saat hadir di kelas. Siswa sebagai elemen penting di kelas perlu dinilai kinerja, karakter dan pencapaian nya.
Apa yang terjadi jika guru tidak kreatif dalam menggunakan instrumen penilaian? Hal yang terjadi adalah siswa akan dinilai dengan asumsi. Hal ini berbahaya sekali karena siswa hanya akan dinilai berdasarkan anggapan dan prasangka bahkan lewat ingatan yang guru ingat tentang sosok siswa nya. Jika demikian hal yang terjadi siswa akan merugi karena siswa yang dianggap ‘nakal’ atau ‘lamban dalam belajar’ akan dinilai sama seterusnya tanpa melihat usaha yang dilakukan.
Apa definisi penilaian autentik, berikut ini adalah pendapat para ahli
A form of assessment in which students are asked to perform real-world tasks that demonstrate meaningful application of essential knowledge and skills — Jon Mueller
“…Engaging and worthy problems or questions of importance, in which students must use knowledge to fashion performances effectively and creatively. The tasks are either replicas of or analogous to the kinds of problems faced by adult citizens and consumers or professionals in the field.” — Grant Wiggins — (Wiggins, 1993, p. 229).
“Performance assessments call upon the examinee to demonstrate specific skills and competencies, that is, to apply the skills and knowledge they have mastered.” — Richard J. Stiggins — (Stiggins, 1987, p. 34).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa untuk bisa menilai siswa dengan adil ada beberapa hal yang mesti guru lakukan;
Lanjutkan membaca “Penilaian autentik sebagai cara untuk menilai siswa dengan adil”