Menilai berarti mempertimbangkan dan melihat hasil proses atau kinerja. dalam penilaian autentik ada beberapa jenis penilaian yang bisa digunakan. Kapan dan bagaimana menggunakannya akan saya bahas secara singkat disini.
1. penilaian sikap
kapan digunakan:
– berguna untuk menilai sikap
– sikap yang dinilai biasanya menyatu dengan penilaian kinerja, pengetahuan dan keterampilan siswa.
Apa yang dinilai:
– sikap yang berhubungan dengan pekerjaan yang guru minta siswa lakukan. Misalnya jika guru meminta siswa berpresentasi maka sikap yang dinilai adalah: cara berkomunikasi, cara menjawab pertanyaan atau cara menerangkan.
– setiap sikap yang dinilai dalam setiap pekerjaan, boleh tidak sama tergantung jenis penugasan. Sikap yang dinilai dalam tugas presentasi akan berbeda dengan sikap yang akan dinilai dalam tugas membuat poster.
2. Penilaian pengetahuan
kapan digunakan:
saat guru ingin menilai aspek pengetahuan. Penilaian autentik tidak meniadakan aspek penilaian pengetahuan, ia tetap ada namun dengan prinsip yang benar.
Apa yang dinilai:
isi pemaparan, jawaban siswa atau jawaban langsung saat siswa ditanya oleh gurunya. Hal yang bisa guru lakukan adalah membuat pilihan ganda, menilai pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Bisa juga guru meminta siswa memberi jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian
3. Penilaian keterampilan
kapan digunakan :
Pada saat guru ingin melihat kinerja, penampilan dan hasil karya dari siswanya. Penilaian keterampilan memerlukan pengamatan dan pemilihan kriteria yang disesuaikan pada pembelajaran yang berlangsung. Jika guru mempergunakan pertimbangannya dengan baik maka ia bisa milih hal-hal apa saja yang ia ingin nilai dan kedepankan dari kegiatan yang terjadi. mengajak siswa untuk menentukan kriteria apa yang akan dinilai juga merupakan ide yang baik.
Lanjutkan membaca “Serba serbi penggunaan ragam penilaian autentik”