1012915_4844281642752_5934174035994690932_n

Merupakan salah satu cara Rumah Angklung Indonesia untuk dapat lebih menyebarkan dan membangkitkan geliat serta minat generasi muda terhadap budaya Indonesia. Kampus atau Universitas merupakan target yang tepat untuk menyebarkan rasa bangga berbudaya Indonesia secara cepat dan afektif. Angklung yang memiliki kedinamisan dan kental dengan filosofi nilai-nilai kehidupan ini sangat mudah untuk diterima oleh masyarakat.

Perubahan tangga nada yang dilakukan oleh Bapak Angklung Indonesia, Daeng Soetigna pada tahun 1938 ini membuat Angklung dapat memainkan berbagai jenis lagu baik lagu tradisi, lagu internasional, bahkan dapat pula mengiringi tari-tari tradisi dan kreasi Indonesia.

Dalam menyambut 4 tahun Angklung disahkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia, Rumah Angklung Indonesia mencoba berbagi dan menghadirkan beberapa kegiatan yang dapat menunjukan manfaat positif dari pelestarian Angklung dan sejauh mana perkembangan musik Angklung dalam pengaplikasiannya yang terangkum dalam acara ini.

TALKSHOW

“THE DEVELOPMENT OF ANGKLUNG TODAYS IN EDUCATION, MEDICAL & SOCIAL”

PERFORMANCE

  • Indonesian Down Syndrome Society (ISDI)
  • Angklung Labs School FIP-UMJ
  • Angklung Arumba Jepang – Melodi Manis
  • Arumba Jepang –  Buluh Perindu
  • Rumah Angklung Indonesia

SPEAKER      

  1. Agus Sampurno (Penerima penghargaan Guru Kreatif)
  2. Aryanti R. Yacub (Pimpinan Indonesian Down Syndrome Society
  3. R.R Satiti Shakuntala, M.Si (Sosiolog)
  4. Arif Sarifudin (Founder Rumah Angklung)

 OPENING BY: “Rumah Angklung ft. ST Ayunda Puspita

MC & MODERATOR: Binta Nadhila, Mustang 88 FM

Menjadi Juri Lomba Inovasi Model Pembelajaran Antikorupsi (Ide Beraksi) Komisi Pemberantasan Korupsi

agus kpk
Berita mengenai pelatihan ini di akun resmi KPK di twitter

10440643_1553614488187161_5822021584833903631_n

10704194_1567447686803841_2231328288189415573_n

Sebanyak 30 finalis Lomba Inovasi Model Pembelajaran Antikorupsi (Ide Beraksi) mengikuti workshop pra final yang diselenggarakan di Bogor, Senin-Kamis (3-5/11). Mereka merupakan para guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA yang berhasil lolos pada penjurian tahap pertama pada 27 Oktober 2014, mengalahkan 300-an peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Menurut Deputi bidang Pencegahan Johan Budi SP, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru terkait karya lomba. “Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini para peserta dapat merevisi karyanya menjadi lebih baik,” kata Johan pada sesi penutupan kegiatan, Rabu (5/11). Johan menekankan, guru merupakan ujung tombak pada sektor pendidikan formal. Karena itu, para pendidik memiliki peran yang sangat besar dan strategis dalam menanamkan budi pekerti, moral dan nilai-nilai luhur. Lanjutkan membaca “Menjadi Juri Lomba Inovasi Model Pembelajaran Antikorupsi (Ide Beraksi) Komisi Pemberantasan Korupsi”

%d blogger menyukai ini: