Merupakan salah satu cara Rumah Angklung Indonesia untuk dapat lebih menyebarkan dan membangkitkan geliat serta minat generasi muda terhadap budaya Indonesia. Kampus atau Universitas merupakan target yang tepat untuk menyebarkan rasa bangga berbudaya Indonesia secara cepat dan afektif. Angklung yang memiliki kedinamisan dan kental dengan filosofi nilai-nilai kehidupan ini sangat mudah untuk diterima oleh masyarakat.
Perubahan tangga nada yang dilakukan oleh Bapak Angklung Indonesia, Daeng Soetigna pada tahun 1938 ini membuat Angklung dapat memainkan berbagai jenis lagu baik lagu tradisi, lagu internasional, bahkan dapat pula mengiringi tari-tari tradisi dan kreasi Indonesia.
Dalam menyambut 4 tahun Angklung disahkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia, Rumah Angklung Indonesia mencoba berbagi dan menghadirkan beberapa kegiatan yang dapat menunjukan manfaat positif dari pelestarian Angklung dan sejauh mana perkembangan musik Angklung dalam pengaplikasiannya yang terangkum dalam acara ini.
TALKSHOW
“THE DEVELOPMENT OF ANGKLUNG TODAYS IN EDUCATION, MEDICAL & SOCIAL”
PERFORMANCE
- Indonesian Down Syndrome Society (ISDI)
- Angklung Labs School FIP-UMJ
- Angklung Arumba Jepang – Melodi Manis
- Arumba Jepang – Buluh Perindu
- Rumah Angklung Indonesia
SPEAKER
- Agus Sampurno (Penerima penghargaan Guru Kreatif)
- Aryanti R. Yacub (Pimpinan Indonesian Down Syndrome Society
- R.R Satiti Shakuntala, M.Si (Sosiolog)
- Arif Sarifudin (Founder Rumah Angklung)
OPENING BY: “Rumah Angklung ft. ST Ayunda Puspita
MC & MODERATOR: Binta Nadhila, Mustang 88 FM