SEMINAR DAN WORKSHOP PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014 BERSAMA AGUS SAMPURNO

SEMINAR DAN WORKSHOP PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014

Matematika merupakan disiplin ilmu yang tidak pernah bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban manusia. Termasuk dalam prosesi lahirnya masyarakat ilmiah sebagai implikasi dari akselerasi pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi yang menjadikan aplikasi matematika sebagai piranti utamanya. oleh karenanya peran  profesionalisme guru sangat menentukan dalam menciptakan pembelajaran matematika yang kreatif, cerdas, mudah dan menyenangkan dalam menyeimbangkan progresi tersebut.

Berangkat dari hal tersebut di atas, maka kami bermaksud menyelenggarakan Seminar dan Workshop Pendidikan Matematika 2014 yang diselenggara­kan oleh Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMKA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan ketentuan :

hari/tanggal        : Sabtu-Minggu / 1-2 November 2014
waktu                 : 07.00 s.d selesai
tempat                : Gedung IAIN Syekh Nurjati Cirebon Center (ICC)

pemateri
seminar : Agus Sampurno
Workshop : Dra Rini Marwati, M.S

Lanjutkan membaca “SEMINAR DAN WORKSHOP PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014 BERSAMA AGUS SAMPURNO”

Dua prinsip menjadi sekolah swasta yang dipercaya oleh orang tua siswa dan masyarakat. (inspirasi dari Sekolah Alifa Kids Pekanbaru)

tweet 2 jpg tweet 1 jpg

tweet 2 jpg

Orang tua dan masyarakat adalah dua hal yang sangat penting dalam keberlangsungan sebuah sekolah swasta. Karena orang tua siswa lah sebuah sekolah bisa maju, hal ini dikarenakan orang tua menjadi elemen dalam perkembangan dan pembiayaan. Sangat tidak mungkin menjadikan orang tua siswa hanya sebagai pihak yang diminta membayar uang sekolah dikarenakan memang anaknya bersekolah disitu atau diminta memindahkan anaknya ketika mereka protes terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah.
Dari workshop yang dilakukan di Alifa Kids Pekanbaru saya banyak mendapatkan inspirasi mengenai bagaimana sebuah sekolah melakukan inovasi terus menerus untuk bisa memantaskan diri agar menjadi sekolah yang melayani masyarakat dan menjadi tempat seorang guru menjadi insan yang professional dalam menjalani karirnya. Saya memang datang untuk memfasilitasi workshop bagi guru-guru TK Alifa kids saat yang sama saya malah jadi belajar dan mendapatkan inspirasi.

Berikut adalah inspirasi dari sekolah Alifa Pekanbaru mengenai bagaimana menjadi sekolah yang bisa membina guru-gurunya menjadi sosok yang professional dan memelihara kepercayaan masyarakat.

1. Pemilik sekolah punya arah yang jelas dalam pengembangan sekolah. Sebaik-baiknya arah pengembangan adalah bukan fisik sekolah namun kemauan untuk mengembangkan guru yang mengajar di sekolah karena semakin jelaslah bahwa guru adalah actor kunci di lapangan. Sebaliknya jika sekolah terlalu sibuk mengembangkan fisik sekolah maka sekolah akan menjelma jadi gedung yang mentereng namun ‘sepi’ dalam kreativitas dan diisi oleh guru-guru yang hanya menunggu gajian saja. Jika ini yang terjadi pengembangan sekolah akan bergantung pada complain atau keluhan orang tua. Bisa dibayangkan jika sekolah berubah hanya karena orang tua siswa marah dan complain ini dan itu. Sekolah memang mesti mendengarkan keluhan sekaligus mencari solusi dan pada saat yang sama punya arah pengembangan sendiri. Dengan demikian sekolah yang punya arah pengembangan akan berjalan dengan lurus dan sehat, jika ada keluhan pun bukan untuk mengubah namun untuk melengkapi agar arah yang sudah bagus dan lurus bisa semakin cepat untuk sampai ke tujuan.

2. Menjadikan pengembangan guru dan system pelayanan sebagai prioritas utama. Sekolah yang dipercaya masyarakat sadar betul bahwa indikator keberhasilannya adalah melayani dan memenuhi harapan masyarakat. Pemilik sekolah swasta ketika akan terjun ke dalam bisnis sekolah punya banyak alasan dan keinginan. Bisa saja keinginannya luhur semua demi pendidikan atau keinginan yang pragmatis dan utama adalah bagaimana agar modal kembali dengan cepat. Jika ini terjadi tidak heran ketika ada uang orientasi utamanya menambah kelas atau memenuhi fasilitas, karena diharapkan masyarakat akan tertarik dan mau menyekolahkan anaknya di sekolah itu. Sekolah yang seperti ini berkeyakinan bahwa kalau fasilitas yang ditambah maka apapun yang terjadi (misalnya sekolahnya tutup) maka property yang sudah dibangun akan tetap menjadi milik dari si pemilik sekolah. Sebaliknya alasan mengapa tidak menjadikan pengembangan guru sebagai prioritas utama karena guru bisa saja keluar masuk atau pindah ke sekolah lain, sebuah hal yang lumrah dalam dunia tenaga kerja. Situasi ini bisa dikendalikan dengan saat yang sama sekolah membangun system sehingga siapa pun yang menjalankan akan terbantu oleh system yang terus diperbaharui. Jika sekolah khawatir guru keluar setelah diberi pelatihan atau dibiayai pelatihan bisa saja menerapkan system ikatan dinas.

Akhirnya terima kasih yang besar pada Bu Vivi dan Pak Ari yang telah menerima saya dengan baik selama saya di Pekanbaru dan sukses terus dalam menghantarkan Sekolah Alifa agar terus dipercaya masyarakat. Aaminn.

Budaya sekolah yang sehat membuat sekolah menjadi efektif

Bj-spX3IIAAhMg0Budaya dalam sebuah organisasi adalah hal yang penting, sangat penting sampai-sampai menentukan arah perubahan sebuah sekolah. Sekolah yang memilih untuk menjalankan sekolah sesuai dengan rutinitas saja tanpa berusaha menumbuhkan budaya akan menuai ‘capek hati’ dan ‘capek pikiran’ karena pergerakannya hanya dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya. Tanpa adanya budaya sebagai pondasi yang membuat guru-guru lebih kuat dan siswa jadi senang belajar.

Apa saja budaya sekolah yang penting dan layak untuk dikembangkan?

  • Aspek budaya yang menyangkut nilai-nilai yang baik atau values. Guru akan mudah patah semangat jika bekerja di sekolah yang tidak punya values. Semua values adalah semua hal yang baik, dalam Islam ada Akhlakul Kharimah yang penting untuk menjadi pegangan dalam sesama manusia dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Jika sekolah punya nilai yang positif maka guru dan siswa akan berlomba-lomba memberikan sumbangan kontribusi bagi kemajuan sekolah. Peran pimpinan sekolah dan yayasan juga memainkan hal yang sangat penting dalam penanaman nilai di sekolah sebagai contoh dan sebagai pihak yeng menentukan tolak ukur keberhasilan penanaman nilai-nilai, tentunya dengan menyertakan semua elemen yang ada di sekolah seperti orang tua, siswa, guru dan komunitas.
  • Budaya menghadirkan pengalaman belajar dan memimpin. Sekolah yang baik dengan niat yang baik mengajak siswanya untuk bersuara dan punya andil dalam pengambilan keputusan. Organisasi seperti OSIS atau Student Council akan membuat mereka merasa senang dilibatkan dan didengar suaranya. Siswa juga akan dihadapkan pada contoh kasus yang penting dalam organisasinya, diharapkan siswa bisa merasakan contoh kasus-contoh kasus yang membuat aspek kepemimpinannya berkembang. Apalagi jika secara intensif guru diberikan dorongan untuk melibatkan siswanya dikelas dalam upaya memberikan pengalaman belajar, sekolah mesti selangkah lebih maju dalam membuat pengetahuan masuk kedalam pikiran siswanya dengan tidak lagi sekedar mengajak mereka menghafal namun sudah sampai pada tataran mengerti karena mengalami.
  • Budaya Inovasi: Inovasi adalah semua hal yang bisa guru dan sekolah lakukan dalam membuat praktek pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tugas sekolah membuat gurunya tidak takut salah dan nyaman dalam berinovasi. Tugas guru adalah memantapkan hati bahwa inovasi yang ia lakukan penting sebagai cara membuat dirinya berarti sebagai guru professional dengan cara berinovasi demi siswa. Sekolah yang efektif menyediakan pembiayaan dan dukungan secara struktur agar kreativitas dan inovasi bisa berkembang sesuai dengan kemampuan.
  • Budaya kerja sama: Bagaimana guru baru dan guru senior bekerja sama? Bagaimana guru dan siswa bekerja sama? Bagaimana guru dan orang tua siswa bekerja sama, bagaimana kepala sekolah dan guru bekerja sama, bagaimana kepala sekolah dan orang tua siswa bekerja sama? Sampai bagaimana sekolah dan masyarakat bekerja sama. Kesemua pertanyaan tadi membuat sekolah makin maju dan berkembang. Sekolah di jaman sekarang makin tidak bisa berdiri sendiri, sekolah yang lalai membina budaya bekerjasama dan berkolaborasi melewatkan bantuan dari orang lain yang mestinya bisa membuat sekolahnya makin maju dan berkembang dengan cara yang unik dan tiada duanya. Prinsip kerja sama adalah meniadakan ego untuk satu tujuan, sebuah sekolah yang baik menomorsatukan siswa diatas segala-galanya.

 

%d blogger menyukai ini: