Sudah banyak sekolah yang disebut sebagai ‘perguruan’. Dalam bahasa Indonesia perguruan berarti tempat menuntut ilmu dan menimba ilmu. Dalam prakteknya sebuah sekolah yang menyebut dirinya ‘perguruan’ berarti sebagai sekolah ia terdiri dari jenjang TK sampai SMA. Merupakan sebuah hal yang sudah banyak diterapkan utamanya di sekolah swasta yang karena dipercaya oleh masyarakat ia terus berkembang.
Diperlukan pribadi yang mau belajar dan punya niat yang tulus serta punya kemampuan komunikasi yang bagus untuk memimpin sekolah seperti ini. Dikarenakan kompleksnya masalah yang dihadapi serta tantangan ke depan sebagai sebuah lembaga pendidikan yang lazimnya berfungsi sebagai tempat persemaian generasi masa depan.
Sekarang mari berhitung mengenai individu yang menjadi pemimpin di sekolah yang melabel dirinya sebagai ‘perguruan’. Jika jenjangnya dari TK sampai SMA berarti ada 3 kepala sekolah. Kepala sekolah TK-SD, SMP dan SMA, belum lagi dengan wakil dan jajaran manajer menengah dibawahnya.
Siapa yang memimpin para kepala sekolah?
Di banyak perguruan, yang memimpin mereka semua biasanya individu yang berasal dari yayasan yang dianggap senior dan biasanya terkesan birokratis karena posisinya yang membawahi para kepala sekolah yang biasanya lebih visioner dan berkutat dengan praktek keseharian memimpin para guru sebagai aktor utama dalam mengelola siswa. Untuk menghindari hal ini sebaiknya yang menduduki posisi ini berasal dari guru juga. Tentunya dengan pengalaman yang cukup dan modal kepemimpinan yang baik. Diharapkan dengan hadirnya sosok yang berasal dari latar belakang seorang guru juga maka situasi persekolahan atau penyelenggaraan sekolah akan berpusat pada praktek yang terbaik karena yang mengawasi dan memimpin praktek tersebut berasal dari latar belakang guru juga.
Apa nama jabatan yang cocok untuk seseorang yang mengepalai para kepala sekolah
Biasa di sebut administrator, ‘Head of School’, Kepala sekolah pelaksana atau ketua perguruan
Apa saja lingkup tugasnya?
- ‘Penjaga’ visi dan misi sekolah
Visi misi sekolah mesti terus hidup dan dikawal oleh para pimpinan di sekolah. Bukan sebuah organisasi yang sehat jika pergerakannya tanpa di dorong oleh visi misi. Diperlukan sosok pemimpin yang mau menjaga supaya visi misi sekolah bias menjadi kenyataan. Saat berbicara saat berpidato sosok ini mesti rajin menyelipkan visi misi sekolah dan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk wujudkan visi misi
- Bertanggung jawab dalam pengembangan pendidikan dan kurikulum sekolah
Sosok ini mesti jadi sosok yang paling tahu kemana arah perkembangan dunia pendidikan ke depannya. Ia rajin hadir di seminar atau bahkan menjadi pembicara seminar bagi lingkup yang lebih luas di luar sekolah. Hasil dari pengetahuan yang ia dapatkan diluar disampaikan pada guru-gurunya sehingga mereka tahu dan siap untuk berubah. Jalannya perubahan sebaiknya juga disukung oleh lembar Action Plan yang ia susun bagi sekolahnya.
- Berorientasi pada pelayanan terhadap siswa
Kepala sekolah yang dibawahi oleh jabatan ini mesti terus didampingi agar sekolah bias menjadi tempat yang ramah anak. KEpala sekolah mungkin punya banyak ide untuk diterapkan kaitannya dengan hal ini dan perlu adanya mitra atau seseorang yang mendampingi supaya penerapannya berjalan dengan baik. Misalnya proses pendaftaran dan penerimaan siswa baru, kedisiplinan dan isu lain yang berkenaan dengan kesiswaan.
- Melalui sistem ia mengawasi pekerjaan dan kesejahteraan staf
Proses mendapatkan guru yang baik dimulai dengan proses rekruitmen yang sehat dan transparan. Guru yang baik bukan guru yang dikejar-kejar urusan jam pelajaran atau absensi semata. Guru yang baik karena ia dilatih dan dinilai kinerjanya selama satu tahun. Serta diperhatikan terus kenyamanan dan kesejahteraannya. Sosok yang menduduki jabatan ini juga bekerja sama dengan kepala sekolah dalam mengawal proses komunikasi yang terbuka dan positif dengan dan di antara staf. Ia juga mesti bisa mendorong staf untuk mempertahankan dan mengembangkan keterampilan profesional mereka sambil menjadi orang yang bisa memberikan teguran dengan bijak untuk masalah yang dihadapi oleh guru dan staff.
- Menjadi mitra bagi yayasan atau pengelola dalam hal keuangan dan perencanaan sekolah kedepan
Sosok ini mesti paham bahwa sekolah yang baik didukung oleh keuangan yang sehat. Tanpa keuangan yang sehat mustahil sekolah bias maju dan berkembang. Untuk menjaga agar supaya keuangan sekolah sehat dan aman serta lancer, ia meminta guru untuk menentukan sendiri apa yang menjadi kebutuhan untuk kemudia disesuaikan dengan keuangan sekolah. Situasi ini jauh lebih sehat disbanding guru meminta selama setahun ajaran sedikit-sedikit atau satu satu dan tidak direncanakan dengan baik di akhir tahun untuk penggunaan di tahun ajaran berikutnya. Bersama dengan administrasi bagian keuangan ia bertanggung jawab agar pendanaan bias tepat sasaran dan tidak membuat guru frustasi karena keinginannya tidak dipenuhi
- Supporter bagi keterlibatan orang tua dan masyarakat di sekolah
Sosok ini adalah supporter yang baik bagi keerlibatan orang tua di sekolah. Ia adalah orang yang sangat mengerti bahwa kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah adalah di atas segalanya. Ia menjadi sosok yang mengembangkan keterlibatan orang tua siswa lewat POMG dan memberikan berbagai kesempatan orangtua dan alumni untuk terlibat dalam kehidupan sekolah.
- Rajin mempromosikan sekolahnya dan penentu arah pengembangan sekolah
Ia menjadi sosok yang mempertanggung jawabkan jalannya sekolah selama setahun ajaran penuh pada yayasan dan Komite sekolah. Saat yang sama ia juga melakukan upaya yang terencana dalam rangka pencitraan dan promosi sekolah. Dengan demikian masyarakat punya konsep yang sama mengenai sekolah yang dipimpinnya, sekaligus kemana arah dan pengembangan yang sedang ia lakukan
Sebagai penutup, menjadi komandan dari para kepala sekolah bukan sebuah hal yang mudah karena memerlukan pandangan yang visioner sekaligus ‘menginjak bumi’ dikarenakan mesti terlibat dengan praktek langsung yang sifatnya keseharian dari jalannya operasional sekolah.
Menyukai ini:
Suka Memuat...