Panduan membuat ‘Action Plan’ di sekolah

can-stock-photo_csp7561493

Sekolah yang efektif mirip dengan guru yang efektif. Keduanya mengandalkan diri pada rencana-rencana ke depan dan penting untuk dilaksanakan. Penting atau tidak penting bergantung pada prioritas setiap sekolah. Sebuah sekolah yang mengedepankan kebutuhan akan membesarkan potensi siswa dan guru akan melakukan segala cara agar guru betah dan senang mengajar, sementara murid senang dan rajin belajar. Sebuah perpaduan yang menarik bukan?

Mengandalkan saja guru supaya ia ikhlas dan rela mengajar tanpa kemauan membina dan mencukupi sehingga membuat ia loyal dan betah akan membuat guru frustasi dan ujung-ujungnya akan mempengaruhi mutu pengajaran pada muridnya.

Ada semacam garis yang bisa ditarik dalam menentukan rencana apa yang bisa sekolah buat dan lakukan. Tentu saja ada baiknya sekolah menentukan juga target yang terukur agar bisa mencapainya. Action plan yang baik mensejajarkan dirinya pada anggaran tiga tahunan dan perencanaan pelatihan tiga tahunan  Berikut adalah penjelasan singkat mengenai ‘Action Plan’ di sekolah

Apa itu ‘Action Plan’?

Sebuah rencana pengembangan sekolah yang dibuat bersama oleh manajemen sebuah sekolah (yayasan, kepala sekolah dan perwakilan guru)

Berapa lama jangka waktu ‘Action Plan’ itu?

Tiga tahun paling lama dan satu tahun paling singkat. Dari ‘Action Plan’ yang berjangka waktu tiga tahun bisa dipecah menjadi per satu tahun.

Mengapa ‘Action Plan’ diperlukan?

Supaya sekolah sebagai sebuah lembaga bukan menyandarkan dirinya pada complain atau keluhan orang tua sisw/masyarakat  baru mau berubah. Supaya sekolah merasa dirinya mandiri, bebas berpikir merdeka dalam menentukan tujuan-tujuannya sebagai lembaga pendidikan. Semua level menajemen dilibatkan dalam pelaksanaannya karena semua hal yang ada di dalam  ‘Action Plan’ menuntut kerja keras dari semua komponen dalam manajemen sekolah. Supaya sekolah juga bisa mengetahui sumber daya apa yang mesti disiapkan baik dana, biaya ataupun pelatihan.

Apa isi ‘Action Plan’

Dalam ‘Action Plan’ yang baik semua hal yang menjadi unsur dari berkembangannya sebuah sekolah disusun, digolongkan dan direncanakan pengembangannya. Adapun hal yang mesti tertera di dalam ‘Action Plan’ adalah;

1. Area pengembangan. Berisi area apa saja yang mesti di kembangkan dalam ‘Action Plan’. Biasanya area yang penting adalah;

  • Staffing. Membahas rencana apa saja dalam mengembangkan kemampuan staff dalam hal ini guru yang menjadi aktor utama perubahan di sekolah.
  • Hasil pembelajaran atau mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah. Memaparkan rencana pembaharuan berdasarkan visi dan misi dalam bidang pengajaran, disiplin, mutu guru, kerja sama dengan lembaga lain dan semua hal yang akan berdampak pada mutu lulusan sekolah.
  • Pelatihan/pengembangan kompetensi guru. Pelatihan apa yang diperlukan agar guru makin professional dan kreatif dalam mengajar
  • Komunikasi. Sangat penting untuk dibahas dan dikembangkan agar sekolah punya nuansa professional dan efektif saat berkomunikasi sesama stake holder (orang tua, guru dan siswa)
  • Standar akademis. Sebagai sekolah perlu kiranya standar akademis (kurikulum dll) di tingkatkan dan disesuaikan sehingga bisa membesarkan potensi siswa dalam perbedaan (diferensiasi)
  • Pengembangan sumber belajar. Pelayanan terhadap guru perlu ditingkatkan dalam hal penyediaan sumber dan media belajar (kertas, alat tulis dan lain sebagainya) agar sekolah bisa memfasilitasi gurunya agar kreatif.

2. Karakter. Berisi karakter apa yang ingin sekolah kembangkan dengan adanya perubahan. Adapun karakter dipilih sesuai kesepakatan di dalam komunitas sekolah.
3. Metode atau cara dalam mencapai tujuan. Berisi tindakan atau aksi apa yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan perubahan
4. Pelatihan yang diperlukan. Berisi pelatihan atau riset apa yang diperlukan dalam mencapai tujuan perubahan
5. Jangka waktu. Berisi perkiraan dari bulan apa dimulai dan bulan apa dianggap akan selesai
6. Siapa yang bertanggung jawab (person in charge). Berisi siapa atau jabatan apa yang akan bertanggung jawab dalam mengelola dan melaksanakan perubahan yang tertera di ‘Action Plan’.

Jika sekolah anti terhadap perubahan dijamin sekolah tersebut akan ditinggal oleh pihak yang selama ini percaya (baik oleh orang tua siswa dan guru). Perubahan memang memerlukan biaya yang jika direncanakan akan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Perubahan mesti direncanakan, dibagi rata tanggung jawabnya berdasarkan kompetensi agar sekolah bisa mempersiapkan generasi yang bisa hadapi tuntutan jaman.

Selamat menulis ‘Action Plan’

Belajar mengetahui mutu sekolah lewat cap yang diberikan orang tua siswa

Gambar

Promosi di sekolah swasta paling baik dan bisa dipercaya oleh kebanyakan orang tua siswa adalah lewat istilah yang disebut ‘mulut ke mulut’. Di jaman sekarang, jaman sosial media ini istilah dari mulut ke mulut (mouth to mouth) berubah menjadi ‘world of mouth’ tidak heran karena dengan cara copy and paste sebuah pernyataan, kalimat atau istilah bisa dengan cepat menyebar.  Sekolah mesti dengan baik dan mengerti untuk dengan cepat memanfaatkan momen ini. Cara terbaik adalah dengan mengerti terlebih dahulu istilah yang biasa digunakan oleh orang tua siswa dalam menilai sebuah sekolah. Berikut cuplikannya

“Sekolah itu disiplin nya bagus”

Artinya; Sekolah dipandang bisa mengatasi masalah kedisplinan yang biasa menghinggapi siswa kelas 7 ke atas. sekolah dianggap punya sistem yang baik dalam mengelola perilaku siswanya.

“Sekolah itu manajemen nya kurang”

Artinya: orang tua siswa menganggap pengelolaan sekolah mengecewakan, utamanya masalah komunikasi. Sekolah tipe seperti ini dianggap orang tua siswa nya memperlakukan sekolah seperti PT atau badan usaha yang sifatnya hanya mencari untung dan kurang bisa merangkul semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan sekolah yang baik

” Sekolah itu gurunya bagus-bagus”

Artinya: Guru dan orang tua siswa kompak dalam mengelola pembelajaran dan perilaku murid. Guru dipercaya penuh oleh sekolah untuk berkomunikasi secara sehat dengan orang tua siswa. Guru juga jadi percaya diri karena haknya diperhatikan oleh sekolah dan merasa sebagai guru diperhatikan oleh sekolah tempat ia mengajar.

“Sekolah itu mahalnya aja”

Artinya: Orang tua siswa merasa harga yang sudah dibayar kepada sekolah tidak sebanding dengan kegiatan yang sekolah adakan untuk membesarkan potensi siswa. Sekolah lebih sibuk berkonsentrasi pada akademis semata dan terkesan irit untuk mengalokasikan dana demi peningkatan proses belajar mengajar siswa dan guru.

“Sekolah itu manajemennya keras kepala”

Artinya: orang tua siswa merasa orang-orang yang mengatur sekolah tidak mau mendengar, jika di komplain iya-iya saja tanpa jalan keluar, semau-maunya sendiri dan merasa paling tahu tanpa mau mendengar saran dari orang lain bahkan orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di situ.

“Sekolah itu jahat/kejam terhadap gurunya”

Artinya: Orang tua siswa bisa menganggap seperti itu karena dari cerita guru mereka mengetahui bahwa guru-guru anaknya diperlakukan dengan tidak manusiawi dalam gaji misalnya atau hal lain yang menyebabkan orang tua siswa mempertanyakan kualitas pengelolaan sekolah. Bisa juga terjadi karena banyaknya guru yang keluar di akhir tahun ajaran, orang tua bisa dengan cepat mengatakan hal di atas apalagi jika kemampuan komunikasi dari pihak sekolah minim. Ucapan diatas biasa dikatakan oleh  orang tua yang yakin bahwa guru adalah ujung tombak sekolah yang baik.

” sekolah hanya bagus fisiknya saja”

Artinya: Orang tua siswa menganggap bahwa fisik sekolah yang bagus da mentereng tidak sebanding dengan pengelolaan kegiatan pembelajaran di dalamnya. Komunikasi antar guru, sekolah dan orang tua tidak tertata dengan baik, keluhan orang tua bukannya di selesaikan malah dipertanyakan, dan masih banyak lagi rasa frustasi orang tua siswa.

Demikian sekelumit istilah atau sebutan yang saya pernah dengar. Anda punya istilah lain? atau ingin saya bantu mengartikan istilah yang anda pernah dengar? yuk berbagi lewat kolom komentar

9 Karakter kepala sekolah yang berhasil

principal-infographic_story (1)

Ada guru yang memang senangnya mengajar siswa dan berada di kelas. Guru tersebut menikmati sekali melewatkan kesehariannya sebagai guru yang dikelilingi siswa dan menghantarkan pengetahuan kepada siswanya. Ia juga menikmati melihat siswanya berbubah dan menjadi paham karena perannya sebagai guru.

Ada juga karena satu dan lain hal atau karena promosi guru tadi diangkat sebagai kepala sekolah. Saat menjalani peran barunya penting kiranya untuk mengetahui ciri pribadi kepala sekolah yang berhasil.

  • Senang akan perubahan. Ia senang membuat perubahan demi siswa dan demi kemajuan gurunya. Ia konsisten mengawal perubahan dan menjadi contoh orang yang pertama kali berubah. Ia jadi sosok yang sadar dan cepat mengambil keputusan dalam perubahan karena ia sadar perubahan yang baik mesti diniatkan jika tidak ingin kehilangan kesempatan.
  • Bersikap proaktif dan senang menciptakan kesempatan. Karena ada atau tidaknya kesempatan tergantung cara pandang seseorang. Kepada guru-gurunya ia menjadi contoh dalam bersikap proaktif dan menghindari menunda-nunda penyelesaian masalah karena akan menjadi hal yang besar dan berdampak pada keutuhan proses belajar mengajar di sekolah.
  • Punya kemampuan komunikasi yang baik dan berhati-hati saat mengeluarkan pernyataan. Bukan hanya pejabat public yang mesti berhati-hati dalam mengeluarkan kalimat pernyataan. Kepala sekolah juga mesti berpikir panjang sebelum mengeluarkan pernyataan agar suasana kondusif tetap tercipta di sekolah.
  • Sayang pada guru-gurunya. Kepala sekolah yang baik adalah juga guru yang baik karena dulunya juga pasti ia adalah seorang guru. Semua kebijakannya akan berujung pada upaya untuk membuat guru betah dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan suasana kerja yang positif.
  • Senang gunakan social media. Kepala sekolah yang masih memandang sinis guru-gurunya yang aktif di social media adalah kepala sekolah yang jadul dan ketinggalan jaman. Semestinya ia lah yang mesti memandang social media sebagai media yang efektif untuk alat pembelajaran, berkomunikasi dan menjadi mitranya dalam memimpin.
  • Memprioritaskan proses pembelajaran. Pembelajaran yang saya maksud bukan sekedar berkonsentrasi pada tes dan ujian nasional namun membagi perhatian yang seimbang juga pada aspek yang lain misalnya aspek olah raga dan kesenian. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menyeimbangkan aspek akademis dan aspek  minat dan bakat siswa.
  • Gemar berkeliling dan mengontrol. Kepala sekolah akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui perkembangan terkini di sekolahnya jika hanya duduk di ruangannya.
  • Menghargai latar belakang keluarga-keluarga yang mempercayakan anaknya untuk bersekolah di tempat ia memimpin. Kepala sekolah adalah gambaran dari cara sekolah menghargai orang lain yang berbeda. Setiap individu punya kesempatan yang sama besarnya untuk berubah menjadi lebih baik. Jika ia cepat nyinyir dan menghakimi maka ia akan sulit untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang tua siswa.
  • Hormat kepada pengawas dari Diknas sambil tetap melengkapi referensi pengetahuan dari sumber lain. Kepala sekolah yang berasal dari sekolah yang unggul dan bagus mutunya cepat punya penilaian yang merendahkan pengawas dari diknas hanya karena pengetahuan atau cara kerja yang berbeda. Sebaliknya sekolah yang baru berkembang kadang terjebak menjadi begitu mengiyakan apa saja yang pengawas katakan tanpa punya rujukan lain sebagai pembanding.

10 karakter guru yang bagus untuk dijadikan guru di sekolah anda

Picture_4_crop380w

Menyeleksi guru adalah pekerjaan ‘abadi’ dari seorang kepala sekolah. Sekolah mengandalkan kepala sekolah dalam mencari guru yang pantas dan cocok mengajar di kelas. Seperti semua proses seleksi, proses menyeleksi guru juga punya resiko dan hal yang mesti diwaspadai. Untuk itu saya mencoba menguraikan kriteria guru seperti apa yang pantas untuk direkrut sebagai guru di sekolah anda.

1.       Sesuai visi misi sekolah

Cari lah guru yang sesuai dengan visi misi sekolah anda. Sayangnya banyak sekolah yang merekrut guru hanya karena mau digaji kecil atau kenalan si A atau saudaranya si B. Sebelum merekrut resapi kembali visi misi sekolah anda dan rasakan apakah kandidat yang ada di depan anda ini cocok atau tidak dengan visi misi sekolah anda dalam hal kepribadian, cara komunikasi dan filosofinya terhadap pendidikan.

2.       Mengerti paedagogi

Banyak guru yang bukan berasal dari fakultas keguruan. Untuk guru yang punya latar belakang seperti ini tanya apa alasannya menjadi guru, dan bagaimana cara ia memandang dunia belajar mengajar. Kalau meragukan berarti kandidat ini hanya ingin jadikan profesi guru sebagai batu loncatan untuk ke pekerjaan berikutnya. Bahkan dari fakultas keguruan pun mesti ditanya kembali filosofi pendidikanya, jika kurang menyertakan aspek siswa atau anak didik, jangan lah diterima karena tipe guru seperti ini adalah tipe guru ‘teacher centered’

3.       Tahu latar belakang sekolah

Silahkan bertanya menurutnya bagaimana sekolah anda. Jika analisanya dalam dan baik sebagai masukan. Selamat! Anda sudah menemukan guru yang tepat

4.       Yang bisa bertanya saat diminta bertanya

Guru yang bagus senang bertanya. Proses seleksi bukan sekedar kandidat guru ditanya-tanya oleh kepala sekolah namun juga ada saatnya si calon mesti bertanya. Minta ia bertanya sesuatu mengenai sekolah anda, jika pertanyaannya bermutu dan cerdas berarti ia adalah guru yang cocok

5.       Punya kemampuan komunikasi yang bagus

Carilah guru yang sopan, tau etika dan punya komunikasi yang bagus. Guru yang punya komunikasi yang bagus akan membantu perannya sebagai guru. Namun tanya hati kecil anda juga sebagai kepala sekolah, apakah komunikasinya yang bagus ini positif atau negatif. Karena komunikasi yang negatif akan membuat sekolah anda bernuansa negatif juga. Silahkan mencari guru yang pandai menempatkan diri tidak terlampau serius namun juga tidak cengengesan

6.       Berpakaian pantas

Tidak perlu mahal, guru yang professional tahu bagaimana berpakaian pantas dan nyaman. Guru dengan bau badan berarti punya hal yang belum ia lakukan dengan benar dalam soal kebersihan.

7.       Meminta gaji yang sesuai

Guru professional tahu bagaimana cara menghargai diri sendiri. Guru yang meminta gaji terlampau murah atau mahal perlu diteliti lagi latar belakangnya. Jika sekolah sudah bisa memakai UMR sebagai patokan akan lebih baik lagi.

8.       Punya blog atau twitter yang aktif

Merupakan nilai lebih jika calon guru punya blog dan twitter yang aktif. Lihat tulisan atau lini masanya. Cari guru yang tidak galau dan berpikiran positif, guru yang sukanya mengeluh, mencaci dan berkata kasar di social media jangan direkrut sebagai guru.

9.       Menulis email dengan benar

Jika anda menerima lamaran lewat email, maka lihat cara dia menulis email. Banyak sekali calon guru yang saat melamar hanya menulis email kosong sambil diselipi CV dan surat lamaran pada attachmentnya, calon guru yang seperti ini perlu belajar banyak soal etika dalam dunia online. Ada juga guru yang menggunakan nama tidak resmi dan tidak serius. Misalnya “adindaimoet@yahoo.com atau  Azischayankkamu@yahoo.com dan sejenisnya yang mencerminkan belum dewasanya ia sebagai pribadi.

10.   Pengalaman penting namun bukan segalanya

Sekolah yang baik mengandalkan pada system dan bukan pada orang per orang. Menerima guru yang sudah pengalaman memang penting, namun lebih penting menerima guru yang mau berubah dan bersedia menerima masukan.

 

 

Slogan (tag line) sebagai pendukung promosi sekolah

Dalam pengertian saya tag line atau slogan adalah kalimat atau kata yang mendukung sebuah produk atau promosi. Sementara menurut wikipedia

In entertainment, a tagline (or tag line[1][2]) is a small amount of text which serves to clarify a thought for, or designed with a form of, dramatic effect. Many tagline slogans are reiterated phrases associated with an individual, social group, or product. As a variant of a branding slogan, taglines can be used in marketing materials and advertising

 

Sebagai pengelola sekolah perlu kiranya sekolah yang dikelolanya mempunyai tag line. Sekolah tempat saya mengajar dahulu menggunakan kata ‘gateaway to the world’ yang artinya sekolah yang bisa membukakan dunia atau membuat anak-anak yang menjadi siswa siap menghadapi tantangan dunia masa depan

Kata-kata lain yang mungkin bagus untuk di jadikan tag line sekolah anda adalah

Connect life and learning.
Inspiring minds.
Career minded. Life changing.
Deep learning. Growing faith. Real life.
Innovative lifelong learning.
Get plugged into the world.
Where science is leading.
Shaping global leaders for tomorrow.
Advancing knowledge. Transforming lives.
Knowledge. Wisdom. Excellence. Service.
Open minds. Creating futures.
Discover. Connect. Inspire.
Forward. Thinking.
Every day, a new discovery.
An education of mind and heart.

Ananda Islamic School tempat saya mengabdi sekarang mempunyai tag line Berwawasan Internasional dan berbasis karakter

Apa tag line sekolah anda yuk berbagi di kolom komentar…

 

%d blogger menyukai ini: