Budaya malu bagi seorang guru

Saatnya mendiskusikan budaya malu sebagai guru dan sebagai profesional. Menghilangkan budaya malu yang bukan pada tempatnya akan membuat seorang guru semakin profesional dalam bersikap. Sebaliknya menumbuhkan budaya malu dalam hal  yang menghambat produktivitas akan membuat guru jadi contoh untuk muridnya.

Budaya malu yang mana yang mesti dihilangkan dan budaya malu yang mana yang mesti ditumbuhkan, ini jawabannya;

Budaya malu yang mesti dihilangkan dari seorang guru

  • Hilangkan budaya malu bertanya dan memberi ide saat rapat
  • Hilangkan budaya malu untuk mempertanyakan dengan cara yang baik mengenai kebijakan sekolah yang guru merasa kurang tepat
  • Hilangkan budaya malu belajar pada yang lebih muda, dari guru yunior atau bahkan dari siswa sendiri
  • Hilangkan budaya malu ketika meminta maaf kepada murid

Lanjutkan membaca “Budaya malu bagi seorang guru”

Orang tua klien atau mitra?

Ada banyak versi mengenai bagaimana peran orang tua dalam keberhasilan sebuah sekolah. Jika sebuah sekolah lebih mahal dari sekolah lain maka biasanya sekolah menganggap orang tua sebagai klien. Hal ini tentunya boleh-boleh saja namun juga bisa menjadi bumerang bagi sekolah. Sebenarnya kapan mesti menganggap orang tua sebagai klien dan kapan mesti menganggap orang tua siswa sebagai mitra.

Orang tua sebagai klien;

  • Saat membuat promosi sekolah, pastikan berikan apa yang dijanjikan. Untuk amannya terapkan prinsip ‘less promise and high service’
  • banyak orang tua siswa marah karena apa yang dijanjikan tidak sama dengan apa yang anaknya terima saat di sekolah
  • saat berbicara dan membawakan diri, lebih baik merendah sambil tetap profesional, karena hak orang tua siswa didengarkan dan diperhatikan
  • klien adalah pihak yang selalu merasa paling benar, untuk itu saat menyelesaikan keluhan pihak sekolah selalu melatih guru-gurunya untuk menyertakan bukti-bukti usaha apa yang sudah dilakukan dalam memenuhi harapan orang tua

Orang tua sebagai mitra

  • saat meminta orang tua untuk membantu menegakkan peraturan dirumah atau membantu mengawasi apa yang sudah baik di sekolah agar bisa diterapkan di rumah
  • saat meminta pengertian orang tua bahwa mendidik itu merupakan proses yang tidak berujung dan memerlukan kerjasama banyak pihak yang ada di sekitar seorang anak
  • meminta mereka untuk datang ke sekolah dalam rangka diberi pelatihan singkat mengenai cara mendidik atau membelajarkan siswa dengan cara yang sederhana namun mengena. Event yang bisa diadakan misalnya seminar orang tua atau sejenisnya

Membiarkan orang tua siswa menuntut begitu saja pada guru dan sekolah mengenai pendidikan anaknya adalah merupakan kekeliruan besar. Apalagi ditambah sikap guru dan sekolah yang enggan ‘mendidik’ orang tua hanya dikarenakan sumber daya sekolah alias keuangan sekolah datang dari orang tua

Bagaimana anda mengelola orang tua siswa di sekolah? mari berbagi di kolom komentar

Seminar mempersiapkan putra-putri yang berkarakter di era digital di Sekolah Al Falaah

Seminar mempersiapkan putra-putri yang berkarakter di era digital

Liputan seminar di  sekolah Al Falaah Bintaro Tangsel,  17 Desember 2012

Dunia digital bisa berarti dua hal, positip dan negatif, tugas guru tahu hal negatifnya, sambil suburkan hal positifnya  Kenakalan remaja sudah ada dari dulu, dunia digital punya peran menyuburkannya, lalu tugas guru apa?  Tugas guru gunakan   hal positif, supaya murid makin tahu bahwa dunia digital banyak juga positifnya. Dunia digital adalah dunia yang sangat netral, ia cuma alat yang bisa arahkan si pengguna kemana saja. Kewajiban sekolah juga mendidik ortu dengan  cara yang positif soal teknologi  Media selalu senang meliput hal yang ‘hitam’ tentang teknologi, jangan malah guru ikut-ikutan punya pandangan  sama.  Anak selalu ingin tahu, tugas lingkungan mengarahkan dengan  cara apa? yaa belajar kembali.

Ketika guru di sekolah melarang tanpa buka upaya untuk menjelaskan dan gunakan secara positif, anak akan makin terjerumus.  Smartphone/HP yang ada di kolong meja, jauh lebih berbahaya dibanding yang ada diatas meja. Anak senang internet dan teknologi, tugas orang dewasa beri contoh positif dan pantau terus dengan  cara yang baik.

Boleh anggap dunia internet adalah dunia anak, jika kita mempelajari & menggunakan semata-mata untuk  lindunginya.  Game   suka dimainkan anak, bisa sangat berbahaya jika guru & orang tua tahunya hanya melarang tanpa alasan.   Mau tahu games apa yang  murid mainkan, googling saja, lalu pertimbangkan baik buruknya. Tantangan guru/orang tua sekarang   bersikap bijak pada teknologi, yaa belajar lagi.

Pertanyaan guru/ortu masa kini pada anaknya, “kamu main games apa PB, CS apa GTA?”  Berpikir soal bagaimana membuat murid berkarakter di jaman teknologi, saya salut pada usaha Pak Dedi Dwitagama   gunakan sosial media di sekolah. Banyak sekali apps di internet yang berguna   pembelajaran  bisa diunduh di internet, tugas guru untuk kenalkan.  Perbincangan soal bagaimana berteknologi   sehat, baik dan benar mestinya jadi perbincangan sehari-hari di sekolah. Indikator yang mesti terus stand by, dalam memandang teknologi bagi ortu dan guru adalah, indikator ‘kekerasan’ dan ‘pornografi’. Guru saat ini bahkan mesti bisa tahu siswanya akan belajar bersama ke rumah siapa sbg bentuk control.  Jadilah guru yang sadar media, ia bisa berikan gambaran positif dan negatif dari setiap media & teknologi yang  digunakan siswa.  Anak-anak sekarang terpapar ‘komik’, ‘games’ dan ‘sosial media’,

yuk selalu cari sisi positifnya

Membuat program unggulan di sekolah

SMK 36Banyak cara sekolah kelihatan unggul dan banyak cara juga untuk mencapainya. Program unggulan bisa dirancang bisa juga terjadi tanpa disengaja. Sekolah sebagai komunitas mesti punya tujuan untuk mengangkat sebuah hal sebagai program unggulan. Manfaat dari sekolah mempunyai program unggulan adalah

  • Mudah bagi orang tua siswa mengingat apa keunggulan dari sebuah sekolah, dan berguna sekali dalam pemasaran.
  • Guru dan murid merasa punya kebanggan terhadap sekolah.
  • Siswa merasa bangga bersekolah di tempat yang punya keunggulan

Bahkan sekolah negeri pun yang nota bene tidak punya kewajiban menarik minat murid, juga perlu punya program unggulan.

Program unggulan bisa dibagi menjadi 3 yaitu;

1. Program unggulan yang bersifat akademis.

Cara yang paling gampang adalah membina murid untuk diikutsertakan lomba atau olimpiade yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Bicara soal subyek yang menjadi andalan, tidak lain berkisar antara Matematika dan sains. Olimpiade matematika dan sains sering diadakan sebagai cara untuk mengukur pemahaman terhadap konsep. Sekolah yang memilih program ini sebagai program unggulan secara rutin menjaring dan melatih muridnya agar bisa berkompetisi.

2. Program unggulan yang dihasilkan dari ekskul

Ekskul yang saua maksud adalah ekskul kesenian (musik, tari, drum band, teater dll) Olahraga dan Life skills (keterampilan hidup) seperti pramuka dan palang merah remaja.

Ciri sekolah yang memilih program unggulannya dari sisi ekskul adalah suasana sekolah yang sibuk dan ramai setelah pulang sekolah bahkan di hari libur. Banyak sekali keuntungan dari keputusan sekolah untuk mengambil program unggulan dari sisi ini. Guru dan murid terpacu untuk menghasilkan yang terbaik. Ekskul pramuka misalnya, jika dikelola dengan baik terbukti membuat karakter siswa menjadi terbentuk dan sangat berguna saat dewasa.

Jika ekskulnya berbayar, guru akan lebih semangat lagi karena menambah penghasilan. Jika sekolah dan orang tua siswa sepakat bisa juga menyewa profesional untuk melatih siswanya dalam bidang tertentu. Tentunya hal ini akan membawa konsekuensi dalam hal pembiayaan. Profesional bidang musik, vokal, drum band, tari dan drama adalah orang-orang yang bisa dilibatkan dalam memajukan program unggulan melalui ekskul di sekolah.

3. Program unggulan yang dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran di sekolah.

Termasuk dalam program unggulan jenis ini adalah

  • reading program (program membaca, untuk siswa SD di mana siswa membaca buku secara kontinyu digolongkan dan dimonitor setiap hari oleh guru). Bagus sebagai upaya memupuk rasa cinta membaca.
  • Kedisiplinan dan bela Negara. Sekolah yang cocok untuk penerapan jenis ini adalah sekolah yang ada di komplek militer atau SMK yang disiplinnya bisa terbentuk karena kegiatannya yang bersifat militeristik dan menegakkan disiplin.

Ukuran sebuah program unggulan berhasil adalah

  • Jika surat kabar dan majalah serta televisi meliput tanpa dibayar oleh pihak sekolah. Mereka datang karena mendengar atau karena melakukan pencarian di google
  • Jika orang tua siswa ingin memasukkan ke sekolah karena ia tahu bahwa sekolah tsb unggul dalam suatu bidang tertentu berdasarkan pertimbangan yang ia terima dari orang lain.

Sebuah sekolah adalah persemaian siswa untuk bisa berkontribusi positif di masyarakat. Sekolah wajib membuat siswanya merasa bangga pada tempat ia bersekolah dan menuntut ilmu. Dengan sekolah berkonsentrasi pada program unggulan saat yang sama sekolah sedang membuat ‘branding’ atas nama sekolah dimata masyarakat. Nah sekarang apa program unggulan sekolah anda? Yuk berbagi lewat kolom komentar.

Ciri guru yang mengajar dengan baik di kelas

Mengajar yang baik bukan sekedar membuat anak sibuk sepanjang waktu.  Diperlukan strategi untuk membuat murid yang ada di kelas tetap fokus dan senang belajar sampai jam pelajaran berakhir. Nah sekarang semuanya bergantung pada cara guru mengajar.

Semua pihak yang ada di sekolah punya hak untuk menilai dan mencermati bagaimana pengajaran yang baik itu dilakukan. Bahkan orang tua siswa pun yang bukan berprofesi sebagai pendidik bisa merasakan apakah seorang guru mengajar dengan baik atau tidak.

Indikator di bawah ini adalah hasil pengamatan  dan hal yang saya rasakan jika seorang guru mengajar dengan baik

  • saat menerangkan jelas, bicaranya sesuai dengan tingkatan umur siswa
  • setelah memberikan tugas tidak lantas duduk di mejanya sendiri lalu asyik dengan laptop atau hape nya
  • setelah memberikan tugas ia berjalan-jalan untuk memastikan anak-anak mengerti dan memotivasi anak yang sedang kesulitan
  • rajin bertanya yang membuat siswa berpikir keras
  • membawa sesuatu di tangannya, bukan cuma sekedar buku pegangan namun alat peraga dan hal yang bisa membuat siswanya paham
  • komunikasi di kelas berjalan dengan baik. Guru mendengarkan siswa saat siswa bertanya, saat guru menerangkan siswa mendengar dan tidak ada satupun yang berbicara
  • murid rileks karena tugas dari gurunya membuat ia bisa katakan ada dirinya sendiri; “aku bisa…”
  • murid yang selesai duluan punya pekerjaan untuk dilakukan

Murid senang pada guru yang siap dalam mengajar dan guru yang tenang saat mendapatkan kesulitan atau pertanyaan yang sulit dari muridnya. Semua guru bisa dan mampu mengajar dengan baik asal ia pelihara alur komunikasi, budaya saling menghormati dan menempatkan diri dalam posisi siswa.

Menyelenggarakan pelatihan guru yang aplikatif di sekolah

Semua guru tidak suka pelatihan yang  umbar kata-kata di powerpoint, dan suasananya pasif dan satu arah

Dahulu pelatihan guru tiba-tiba jadi sangat penting saat sekolah ingin tingkatkan status dari nasional jd RSBI dan lain sebagainya. Saat ini pelatihan guru jadi darurat juga mengingat pemerintah ingin kurikulum 2013 jalan terus. Bagi guru dan sekolah, pelatihan sangat penting, ibarat HP guru juga perlu di’charge’ supaya semangat dalam mengajar.  Sayangnya pelatihan guru biasanya ‘hit and run’ alias materinya menempel sebentar terus hilang entah kemana . Belum lagi tema pelatihan yang datangnya dari atas alias dari pemilik atau pimpinan sekolah, guru semakin kurang tertarik.

ciri pelatihan guru yang efektif adalah

  • pembicara atau fasilitatornya adalah guru juga
  • berisi tips & trik aplikatif supaya langsung bisa diterapkan
  • guru dimotivasi lewat grafik, film dokumenter, artikel terkini di koran serta hal lain yang membuat guru bersedia belajar dan berubah

Ramuan pelatihan guru yang aplikatif adalah

  • motivasi 10%
  • tips & trik mengajar 70%
  • background teori 20%.

Sekolah boleh memotivasi habis-habisan gurunya agar semangat mengajar & cinta pada profesinya, namun tetap hal  yang aplikatif  yang tetap dinanti.

Sekolah ingin guru cepat paham kurikulum 2013 ? hindari pelatihan yang  fasilitatornya bicara soal latar belakang undang-undang saja.

Sekolah yang efektif sandarkan perkembangannya pada pengembangan kompetensi gurunya . Jika sekolah sadar akan artinya pengembangan kompetensi guru bagi kemajuan sekolah, maka sekolah akan sibuk lakukan perencanaan dan pemetaan. Sekolah punya tabel jenis pelatihan apa saja yang  sudah dan mesti guru ikuti dengan demikian semua terencana.

Tipe pelatihan guru adalah seminar, workshop, mini workshop — waktunya berkisar 15 menit sampai satu hari (8 jam). Cara terbaik untuk adakan pelatihan guru, tanya dahulu guru mau topik apa dan apa alasannya? Pelatihan guru cuma salah satu dari cara guru belajar kembali sebagai role model bagi siswa as a ‘learner’.

Untuk itu jauh lebih penting utamakan tumbuhnya sekolah sebagai ‘komunitas pembelajar’ . Kalau budaya komunitas pembelajar sudah tumbuh, presenter pelatihan akan datang dari dalam. Salah satu  yang membuat stress dlm penerapan kurikulum 2013 adalah pelatihanya, kapan saya & sekolah saya kebagian?

Padahal jika sekolah punya budaya sebagai komunitas pembelajar, kurikulum apapun bakal ‘lewat’ hehe. Cara terbaik belajar dgn mengajarkan, anda guru sekolah bagus atau internasional? bagilah ilmu pada rekan guru sekitar sekolah . Menuntut  negara sebagai pihak yang mempunyai kebijakan kurikulum 2013 untuk minta dilatih boleh saja, sambil pecahkan sama-sama  di sekolah sebagai komunitas

Membuat portfolio elektronik

dd76m5s2_412cmbmpbg4_b

 

Sekolah anda sudah ada jaringan internetnya? sayang sekali jika cara menampilkan pembelajaran masih di dominasi lewat kertas dan kertas.

Kertas yang banyak berpotensi pada ketiadaan kecintaan pada lingkungan. Sebagai guru masa kini saatnya kita mencoba yang namanya portofolio elektronik.

Sebuah portfolio bisa berisi dokumentasi perjalanan proses siswa dalam membuat karya atau sebuah dokumen yang berisi hasil akhir dari hal yang siswa pelajari dalam waktu tertentu.

Portfolio eletronik bukanlah
– karya murid yang kemudian di scan dipindahkan ke komputer
– dibuat oleh guru, kecuali kelas 3 SD ke bawah

Portfolio ada dua jenis;
– mengacu pada software (piranti lunak yang digunakan). Dalam hal ini guru bisa menggunakan powerpoint sampai membeli program khusus yang banyak terdapat di pasaran.
– mengacu pada penempatannya. Ditempatkan di internet. Misalnya blog. Murid menempatkan dokumen, foto, video di internet melalui blog yang dibuatnya.

Hal yang ‘mahal dan berharga’ dari sebuah portfolio adalah

-prosesnya. Akan lebih baik jika siswa yang memilih sendiri karya mana yang akan ia masukkan ke portfolio
– siswa diajak berpikir dan merasakan bahwa karya yang akan ia masukkan ke dalam portfolio bisa ia bisa dilihat terus sampai kapanpun.
– guru jadi fasilitator, ia tanamkan teknologi untuk keperluan yang positif
– guru jadi belajar lagi bersama siswanya. Bagaimana mengunggah ini dan itu, bagaimana membuat tampilan agar menarik dll

Ayo tunggu apa lagi mari membuat portfolio elektronik.

Ingin membuat sekolah sebagai komunitas pembelajar? Lesson study jawabannya.

Lesson study merupakan sebuah kelas terbuka dimana guru bisa merencanakan pembelajaran sebaik-baiknya dan rekan sesama guru mengamatinya. Lesson study adalah upaya sekolah sebagai komunitas membudayakan umpan balik yang positif dan guru sebagai aktor perubahan.

Lesson study berguna sebagai cara guru menguji teori menjadi praktek terbaik dilapangan. Inti dari lesson study adalah plan, do, dan reflect, maka dari itu jadilah guru yang berorientsi pada proses. Merencanakan dan mengantisipasi adalah dua hal utama yang mesti guru lakukan saat ini. Proses pembelajaran dikelas mestinya memang berlangsung sempurna dan lancar, jika belum maka saatnya melakukan lesson study.

Fokus lesson study bukan pada guru yang mengajar pada saat itu, namun lebih pada siswa yang mengalami proses. Melalui lessson study, guru bisa bekerja sama dan membicarakan materi-materi apa yang sulit dipelajari. Sekolah adalah tempat guru dan siswa belajar bersama sebagai komunitas belajar. Ingat ya, guru itu ahli pendidikan loh.

Ciri guru yang senang berefleksi adalah guru yang senang menulis pengalamannya, contohnya menulis di blog. Minds on and hearts on adalah tujuan pembelajaran masa kini. Saat menggunakan RPP, jika anda memperolehnya dari copy paste di internet, jangan lupa hapus dan sesuaikan nama kepala sekolahnya ya. Proses belajar, media pembelajaran, dan alat penilaian adalah fokus lesson study.

RPP sekarang itu susah buatnya, tapi sedikit sekali terpakainya. Saat lesson study rasa aman dalam diri guru yang bersikap sebagai guru model sangat penting. Semua mata pelajaran bisa di lesson studykan, termasuk mata pelajaran olahraga.

Sumber belajar bagi seorang guru itu banyak loh, sesama rekan guru juga bisa dijadikan teman belajar. RPP itu perlu untuk disimpan dikantor kepala sekolah sebab guru-guru lebih perlu skema singkat isi dari perencanaan pembelajaran.

Kiat sukses hadapi semester baru (2) Tulisan ibu Etty di kolom komentar

Di awal memasuki semester ke dua, biasanya saya mengajak anak2 menuliskan segala hal berkaitan dengan metode pengajaran yang sudah saya gunakan di semester pertama. Jika pada semester satu (tiap tahun ajaran baru), saya membuat kesepakatan2 dan menjelaskan metode pengajaran yang akan saya gunakan, termasuk silabus dan tujuan pembelajaran secara umum, maka memasuki semester kedua ini, saya memulainya dengan refleksi terhadap proses belajar/mengajar yang sudah dilalui bersama di semester satu.

Selain mereka boleh menuliskan hal2 baik yang saya lakukan dan perlu dipertahankan, mereka juga boleh menuliskan hal2 yang yang tidak disukai dari gaya mengajar saya. Termasuk menyampaikan keluhan2, kritik, saran, dan harapan2 supaya di semester berikutnya menjadi lebih baik. Saya sengaja meminta mereka untuk tidak menuliskan nama, supaya tidak ada hambatan bagi mereka dalam menyampaikan kritik.

Memberi mereka kesempatan menuliskan gagasan memberi 2 hal. Pertama melatih dan membiasakan diri dalam menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan, dan kedua melatih menuliskan buah pikiran melalui kritik yang membangun.

Jadikan sekolah anda berwawasan dan berstandar internasional

Tulisan ini saya buat saat berita RSBI sedang hangatnya karena di putus MK tidak sesuai dengan amanat pendidikan di Indonesia.
Guru dan banyak sekolah tentu sedikit bertanya-tanya mengenai hal tersebut, apalagi bagi yang belum terbiasa dengan situasi sekarang dimana semua keputusan pemerintah bisa didebat dan digugat.
Jika anda guru atau pengelola sekolah sebenarnya ada banyak cara untuk menjadikan sekolah anda berwawasan dan berstandar internasional. Saya termasuk yang tidak setuju ukuran sekolah hanya pada fasilitas. Cara mengajar gurunya jauh lebih penting dari segalanya. Fasilitas penting namun lebih penting kemampuan guru mencari solusi. Inti dari sekolah yang berstandar internasional adalah cara sekolah dikelola, bagaimana guru mengajar baru fasilitas yang memungkinkan siswa belajar.

Bagaimana sekolah dikelola, sekolah internasional itu ….

  • ada transparasi, semua dikelola dengan baik dan dilaporkan lewat dewan sekolah (school board)
  • selalu mau meningkatkan diri, jika meminta sumbangan rasional dan peruntukannya jelas.
  • tidak memanfaatkan ketidak tahuan orang tua tentang manajemen pendidikan untuk keuntungan sekolah dengan cara meminta sumbangan yang mengada-ada
  • pimpinan sekolahnya terbuka komunikatif dan jujur
  • guru-gurunya diberikan kesempatan berkembang dan dipersiapkan untuk berubah ke arah lebih baik dengan cara pelatihan-pelatihan
  • guru-gurunya dilatih secara berkala
  • menggunakan gurunya dulu sebagai sumber belajar di kelas baru buku teks
  • guru dinilai secara berkala
  • pembelian fasilitasnya berdasarkan prioritas dan dipelihara dengan baik ketika sudah ada
  • menomorsatukan kebersihan dalam segala hal, kelas bersih, toilet bersih dan lapangan sekolah juga bersih

Di sekolah internasional itu, guru mengajar dengan …

  • merencanakan pembelajaran dengan cara bekerja sama
  • setiap minggu merencanakan pengajarannya
  • 10 menit sudah ada di kelas ketika kelas akan dimulai
  • menomor satukan siswa, tidak mudah melabel siswa dengan cap yang jelek
  • cara komunikatif pada siswanya dan komunikatif juga saat berkomunikasi dengan orang tua siswa
  • mengajar dengan hati, fokus kepada murid dan pada saat yang sama guru punya waktu untuk diri sendiri
  • menggunakan teknologi semampu yang sekolah punya atau yang ia punya
  • berkomunikasi pada siswanya dengan tough love atau tegas tapi ramah
  • menggunakan berbagi sumber yang ia punya dan bisa digunakan

Menjadi sekolah internasional lebih pada cara komunitas di sekolah itu berpikir dan bertindak hadapi perubahan jaman. Salah satu yang mesti dikuasai memang bahasa mengingat kaitan kemampuan siswa untuk bisa berkomunikasi lintas bahasa dan kebudayaan. Untuk itu guru-gurunya dibina juga kemampuan bahasa Inggrisnya dengan memberikan guru keleluasan untuk belajar lagi di tengah waktunya untuk mengajar.

Jadi semua sekolah bisa menjadi internasional dengan cara dan kemampuannya sendiri. Cap penting namun yang lebih penting adalah isi.

%d blogger menyukai ini: