Yuk menjaga keselamatan murid kita di Internet

Gambar
https://blogs.glowscotland.org.uk/ea/EastAyrshireCfEUpdate/tag/internet-safety/

Di era teknologi yang semakin canggih sudah semestinya diterapkan di dunia pendidikan, tetapi patut diwaspadai juga bahaya dan pengaruh negatifnya ke anak didik. Oleh karena itu pendidik harus mengerti dan memahami betul penggunaan teknologi tersebut, dan juga dapat memberikan arahan yang tepat kepada anak didik. Berikut ini adalah perbincangan mengenai  “Internet Safety dan Digital Citizenship” dengan narasumber @Gurukreatif.

1. Apa yang dimaksud dengan ‘Internet Safety dan Digital Citizenship’?

  • internet safety; prosedur agar aman di dunia maya, Digital citizenship: rasa tanggung jawab sebagai warga dunia digital yang baik
  • internet safety; banyak dilupakan orang dewasa, karena selalu berpikir bahwa dunia internet dunia main-main
  • komentar-komentar  di media online yang berbau SARA, terjadi karena kurangnya rasa tanggung jawab sebagai warga dunia online

2. Apa bahayanya jika pendidik lalai?

  • seorang guru yang lalai nilai-nilai dlm dunia online akan sulit jadi contoh bagi siswanya
  • tugas guru memang jadi luar biasa karena mesti pandai mengajar tatap muka sambil jadi contoh di dunia virtual
  • Sikap guru dlm hal internet safety terbagi dua, ada yang senangnya curiga lalu razia, ada yang dengan beri kepercayaan
  • guru yang lalai ajak anak waspada saat di internet, bagaikan minta mrk berenang di lautan penuh hiu
  • Saat guru temukan pengalaman tidak enak di internet, bagi kisahnya pd murid agar mereka belajar
  • Lalai bisa berarti belum sadar, yang bahaya jika guru masa bodoh atas apa yang muridnya lakukan di internet
  •  contoh bagi murid, cara guru update status, komentar di dunia maya dan cara gunakan internet sebagai sarana belajar

3. Bagaimana cara mengajarkan siswa mengenai ‘Internet Safety dan Digital Citizenship’ dengan benar?

  • Dunia online dan dunia nyata sesungguhnya sama saja mesti teguh pada karakter2 yang baik
  • Konsistensi adalah kunci, apa saja hal yang tidak boleh dilakukan di dunia nyata juga tidak boleh dilakukan di dunia maya
  • Guru bisa mulai dari hal paling simpel, himbau murid2 untuk gunakan bahasa yang baik saat ‘texting’ dan update status
  • Sekali2 guru ambil nilai siswa saat ia berkomentar di media online mengenai berita2 yang lagi hangat

4. Siapa yang mesti dijadikan mitra dalam menjaga siswa kita terhadap perkembangan teknologi?

  • Sekolah mesti punya surat perjanjian untuk siswa berisi kesanggupan untuk gunakan komputer dan internet untuk tujuan yang baik
  • Di sekitar sekolah anda banyak warnet? yuk lakukan pendekatan persuasif internet sehat
  • Adakah guru di sini yang sekolahnya pernah adakan penyuluhan internet sehat bagi ortu dan guru?
  • Banyak ortu yang sibuk urusan cari nafkah, saatnya sekolah bantu dan edukasi mereka untuk internet sehat

Tulisan ini ada juga di https://www.facebook.com/guraru/notes ikuti perbincangan #gurarutalk tiap senin jam 17.00 sampai jam 19.00 WIB

Pelatihan membuat RPP bagi guru SMK Jakarta Selatan

Pelatihan membuat RPP bagi guru SMK Jakarta Selatan

PELATIHAN DAN WORKSHOP PENYUSUNAN RPP
BERKAITAN DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI (HIV-AIDS)
BAGI FASILITATOR PROGRAM PENDIDIKAN KESPRO (DAKU!) DI SMU/K

  1. A.     LATAR BELAKANG

Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual Remaja secara komprehensif di sekolah perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menekan permasalahan permasalahan kesehatan seksual dan reproduksi di kalangan remaja, meliputi IMS, HIV_AIDS, kehamilan yang tak diinginkan, gender dan pelecehan/kekerasan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan standar acuan yang dijadikan dasar untuk mengembangkan materi maupun strategi pembelajarannya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif dirancang atau dibuat RPP terlebih dahulu. RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Pengembangan RPP dikembangkan dengan mengacu kepada standar isi. RPP sebagai hasil pengembangan merupakan acuan operasinal guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk satu atau dua kali pertemuan guna menyelesaikan satu kompetensi dasar.

Saat ini materi kesehatan reproduksi dan HIV-AIDS sudah diintegrasikan pada kurikulum pendidikan dan telah ditetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya. Dalam rangka meningkatkan ketrampilan fasilitator DAKU! dalam merancang RPP, maka perlu dilakukan pelatihan dan workshop penyusunan RPP sehubungan dengan isu kesehatan reproduksi/seksual dan HIV-AIDS berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, dengan sumber utama pada materi modul DAKU!

  1. B.      NAMA KEGIATAN

Pelatihan dan Workshop Penyusunan RPP, Pendidikan Kesehatan Reproduksi (HIV-AIDS) bagi Fasilitator Daku.

  1. C.      TUJUAN KEGIATAN

Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan fasilitator DAKU! dalam merancang RPP pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual serta HIV-AIDS, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Tujuan Khusus

–          Mengetahui hasil pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum SMA/K, sehubungan dengan materi kesehatan reproduksi dan HIV-AIDS.

–          Mengetahui kerangka konsep dan tehnik penyusunan RPP yang efektif

–          Menyusun RPP pendidikan kesehatan reproduksi/seksual dan HIV-AIDS, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

  1. D.     WAKTU DAN TEMPAT

Hari           : Kamis, 20 Desember 2012

Waktu        : Pukul 08.00 – 16.00 WIBB

Tempat      : Ruang Wakil Walikota Jakarta Selatan Lt.2

Jl. Prapanca, Kebayoran

  1. E.      PESERTA

Peserta pertemuan ini direncanakan diikuti oleh sekitar 20 orang guru (fasilitator DAKU!)   terdiri dari 11 sekolah

  F.       MATERI WORSKHOP

 Pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran SMA/SMK sehubungan dengan isu kesehatan reproduksi/seksual dan HIV-AIDS.

  1. Kerangka Konsep dan Tehnik Penyusunan RPP yang efektif
  2. Pengalaman Menyusun RPP dalam Pendidikan Kespro (DAKU!)
  3. Praktek menyusun atau merancang RPP dalam rangka pendidikan kespro di sekolah

 

  1. G.     Penutup

Demikian gambaran kegiatan pelatihan dan workshop penyusunan RPP sehubungan dengan pendidikan kespro dan HIV-AIDS bagi fasilitator DAKU! yang kami tuangkan dalam TOR, semoga dapat memberikan gambaran proses pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan

JADWAL ACARA

Waktu Kegiatan/Materi Keterangan
08.00 – 09.00 Pendaftaran Peserta
09.00 – 09.30 Pembukaan YPI/RWPFDisdik DKI
09.30 – 09.45 Rehat
09.45 – 10.15 Hasil Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar YPI
10.15 – 11.30 Kerangka Konsep dan Tehnik Penyusunan RPP yang Efektif Bapak Agus Sampurno
11.30 – 12.00 Pengalaman menyusun RPP dalam pendidikan kespro dan HIV-AIDS Guru Daku!
12.00 – 13.00 Break, Makan Siang
13.00 – 14.30 Praktek Menyusun RPP, Pendidikan Kespro dan HIV-AIDS Fasilitator/ Narasumber
14.30 – 15.00 Presentasi Rancangan RPP Fasilitator
15.00 – 15.15 Rehat
15.15 – 15.45 Presentasi Rancangan RPP Fasilitator
15.45 – 16.00 Penutupan
%d blogger menyukai ini: