Bayangkan situasi berikut ini
Di dalam kelas yang anda ajar, ada dua orang anak, yang satu sangat aktif bertanya dan satu lagi sangat pendiam. Keduanya sama sama senang belajar dan senang mencoba sesuatu hal yang baru. Sebagai seorang guru jika ada orang lain bertanya mengenai kedua anak tersebut, yang mana yang akan anda bisa ceritakan dengan baik dan gamblang, atau mana anak yang menurut anda pintar?
Tentu saja anak yang banyak bicara dan bertanya kan? Demikian juga menurut pandangan saya. Padahal belum tentu. Saya yakin di setiap kelas dimanapun sekolah berada, isinya hanya terdiri dari 3 tipe.
- Tipe berisik (senang bicara, bekerja sama dan senang bergurau)
- tipe biasa (senang berbicara dan bercanda namun semuanya serba pas tidak berlebihan
- tipe pendiam (hanya berbicara jika ditanya, hanya bekerja jika disuruh dan cenderung hemat dalam berkata-kata)
Seorang guru yang professional mesti mampu berusaha keras dengan segala daya dan upaya agar ketiga tipe standar siswa diatas bisa menunjukan potensi terbaiknya. Cara yang paling mungkin dan bisa dilakukan adalah menganggap kelas sebagai komunitas. Komunitas adalah kumpulan individu dengan minat dan hobi serta tujuan yang sama. Sebuah komunitas selalu dilekatkan dengan kegiatan yang sering secara bersama-sama dilakukan oleh anggota komunitas tersebut. Dalam hal ini sebuah kelas adalah komunitas pembelajar (karena baik guru dan siswanya keduanya adalah seorang pembelajar )
Lanjutkan membaca “Alasan mengapa guru perlu menggunakan sosial media Edmodo di kelas”