Kriteria Sekolah Unggulan

Sekolah unggulan?
Sekolah yang seperti apakah itu?
Apakah sekolah yang fasilitasnya lengkap?
Apakah sekolah yang murid-muridnya pandai?
Atau sekolah unggulan punya kriteria-kriteria tertentu?

Ok, berikut ini adalah kriteria-kriteria sekolah unggulan:
•    Guru-gurunya rutin dilatih, sesama guru atau memanggil guru dari luar sekolah.
•    Suara murid didengar, ada student council yang dulu disebut OSIS.
•    Ponsel tidak dilarang apalagi dirazia, sekolah malah meminta guru melibatkan teknologi dalam pelajaran.
•    Bullying dicegah lewat sistem yang dibuat sekolah, guru, murid, dan orang tua.
•    Sosial media dijadikan mitra untuk school branding dan siswa dipersiapkan agar fasih menggunakan sosial media dengan baik dan benar.
•    Sadar lingkungan, pemakaian kertas dikurangi sebisanya, sampah dikelola dengan baik.
•    Murid-muridnya fokus dan punya banyak strategi dalam belajar, bukannya semata ‘suntuk’ dalam belajar.
•    Orang tua dianggap mitra walau sudah membayar, sekolah ajak orang tua bekerja sama dalam mendidik anaknya.
•    Sekolah pastikan murid yang bawa motor atau mobil punya SIM dan berikan pelatihan safety riding.
•    Guru-gurunya menguasai subyek yang jadi tanggung jawabnya dikelas, passionnya adalah subyek yang ia ajar.
•    Guru dilatih agar bisa berkomunikasi secara profesional secara lisan, tulisan, dan saat ditelepon.
•    Sekolah merupakan pembelajar; kepsek, guru, siswa, dan orang tua semangat belajar.
•    Sekolah mengedepankan pengembangan karakter guru dan siswa.
•    Sekolah mengembangkan budaya yang positif sehingga bisa menjadi panutan.
•    Sekolah tidak memanjakan guru namun sibuk memberikan tantangan agar guru makin profesional.
Label sekolah unggulan ada dihati siswa dan orang tua yang secara jernih dan objektif merasakan manfaat pendidikan yang diberikan. Sekolah unggulan bukan cuma soal bahasa pengantar namun soal cara pandang guru memberikan pengalaman belajar.
Lalu, kalau menurut anda sendiri apa kriteria sekolah unggulan?

dari tweet @gurukreatif dirangkum dalam

website http://wrogz.wordpress.com/2012/09/11/kriteria-sekolah-unggulan/

Tema tulisan di bulan September, ‘Sekolah unggulan’

Dahulu sekolah ungggulan itu berarti nem lulusannya tinggi-tinggi anaknya cerdas secara akademis, guru-gurunya berdisiplin (baca; galak), gedung sekolahnya angker dan orang tua kurang punya hak untuk bersuara apalagi ‘komplain’. Beberapa kriteria di atas hanya merujuk pada aspek akademis dan aspek disiplin dengan ketakutan serta komunikasi yang satu arah. Padahal sekolah unggulan jaman sekarang jauh dari kesan demikian. Sekolah unggulan adalah sekolah yang menekankan pada aspek berikut ini;

  • hubungan komunikasi antara semua elemen di sekolah (guru, orang tua, murid, yayasan dan masyarakat sekitar) setara dan terjalin dengan baik. Sekolah punya terbitan internal maupun eksternal yang berisi hal apa saja yang terjadi di kelas sebagai kabar kepada orang tua. Sekolah fasih dalam memanfaatkan sosial media (facebook, twitter dan lain sebagainya) untuk sarana komunikasi sekaligus branding sekolah ke dunia luar.
  • kepemimpinannya (kepala sekolah dan yayasan) sibuk berinovasi, merencanakan arah ke depan dan bersemangat dalam memudahkan guru untuk lakukan inovasi serta mengajar dengan kreatif dan profesional. Pimpinan di sekolah tampil sebagai pribadi dan institusi yang senang membuat sistem yang memungkinkan guru dan siswa tampil sebaik mereka mampu tanpa khawatir tidak didukung oleh sekolah.
  • sekolahnya bernuansa komunitas belajar, guru sibuk belajar serta merencanakan agar bisa mengajar dengan kreatif, murid sibuk bersosialisasi dengan sehat dan belajar dengan gaya belajar yang ia sukai, kepala sekolah adalah seorang ‘chief of learner’ atau ketuanya para pembelajar.
  • sekolah bersikap terbuka sekaligus berhati-hati terhadap perkembangan teknologi. HP dan sejenisnya dibolehkan, malah dicarikan jalan keluar agar guru bisa menggunakannya dalam pembelajaran.  Sekolah berhati-hati agar kesenangan siswa dalam bidang teknologi tidak membuat mereka tidak terlibat kesulitan di kemudian hari.
  • Sekolah bersikap adil pada semua guru, semua guru dianggap karena ide dan sumbangsihnya bagi perkembangan sekolah. Semua guru dilatih agar bisa menjadi pemimpin yang baik, sekaligus ‘follower’ atau pengikut yang supportif bagi perkembangan sekolah.
  • Sekolah selalu mengusahakan agar orang tua gampang dan mudah saat berurusan dengan sekolah, sekolah menjaga kepercayaan orang tua dengan bersikap transparan dan terbuka bagi masukan, guru selalu difasilitasi agar tersedia kebutuhannya dalam mengajar, sekolah bekerja sama dengan masyarakat di sekitar sekolah agar sekolah menjadi rahmat bagi masyarakat sekitar bukannya malah dibenci karena membuat macet dan tawuran siswanya.
  • Sekolah punya cara untuk berkontribusi pada tingkatan masyarakat yang lebih besar. Sekolah mendukung guru dan muridnya untuk mengikuti lomba, berbicara di seminar serta menjadikan sekolahnya sebagai sekolah laboratorium yang bersedia berbagi dengan sekolah lain dalam hal metode dan strategi terkini dalam proses belajar mengajar.

Demikian hal yang akan saya tulis selama bulan September, tujuan saya agar seluruh sekolah di Indonesia senang untuk berubah menjadi sekolah unggulan yang benar-benar unggul dalam hal melayani siswa sebagai pembelajar dan berorientasi pada perubahan jaman.

%d blogger menyukai ini: