ON|OFF CHAT SOLO 2011: Merajut Ide untuk Pendidikan Indonesia (dari situs http://www.onoffid.org/)

Solo bukan hanya meninggalkan kenangan manis, tapi juga segudang inspirasi.

Bersama dengan kawan-kawan dari Akademi Berbagi Solo, Sabtu (13/8) kemarin, ON|OFF CHAT yang pertama resmi digelar di kota batik yang penuh sejarah ini. Sebagai kota pembuka dari rangkaian ON|OFF CHAT di 10 kota di Indonesia, Solo telah menampilkan wajah-wajah luar biasa di balik warna-warni kotanya!

Salah satu media visit ON | OFF Chat Solo
@salsabeela bersama @ImamSubchan Kepsek Akademi Berbagi Solo

ON|OFF CHAT 2011 (10.00  – 15.00): Pemanfaatan Media Sosial untuk Pendidikan

Beberapa menit menjelang pukul sepuluh pagi, peserta mulai ramai berdatangan ke Omah Sinten, yang menjadi lokasi acara. Ketepatan waktu ini adalah salah satu hal yang patut diacungi jempol dari kota Solo!

 

Peserta yang hadir adalah mereka yang peduli terhadap isu-isu pendidikan di Indonesia. Mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, sampai mereka yang aktif berorganisasi. Bukan hanya dari kota Solo, kawan-kawan pun ada yang datang dari Jogja bahkan Semarang.

Hari itu, ada sekitar 55 orang peserta yang hadir, melebihi kapasitas awal untuk 40 peserta saja. Ternyata peminat kelas ini sangat banyak! Sampai hari terakhir, jumlah peserta terus merambat melebihi 70 orang. Sayangnya, karena keterbatasan tempat dan untuk menjaga efektivitas kelas, jumlah peserta hanya bisa direntang sampai 55 orang.

Pak Agus Sampurno (@gurukreatif) dan Mbak Ainun Chomsun (@pasarsapi) berbincang dengan para peserta sepanjang pagi itu, mengenai bagaimana mereka memanfaatkan social media untuk pendidikan.

AGUS SAMPURNO: GURU HARUS BERSAING DENGAN GOOGLE

Pak Agus Sampurno adalah pendidik yang aktif memanfaatkan teknologi dan social media untuk kegiatan belajar-mengajar yang lebih kreatif.

Pak Agus mengatakan bahwa dulu anak-anak diajarkan agar tidak berbicara dengan orang yang tidak dikenal. Sekarang, lewat social media, anak-anak justru merasa nyaman berkawan dengan orang asing. Ini menandakan bahwa ada banyak hal yang sudah berubah seiring perkembangan jaman.

Sebagai pendidik, kita justru harus mengikuti perubahan ini. Kita bukannya melarang anak-anak menggunakan social media, tapi justru harus menjadi contoh. Contohkan kepada mereka cara menggunakan social media dengan baik. “Pendidikan adalah tentang contoh”, kata Pak Agus.

Tantangan dunia pendidikan saat ini cukup berat. Guru punya banyak saingan. Jika dulu hanya sinetron atau komik, sekarang guru harus bersaing dengan Google. Jika siswa masih bisa mencari pengetahuan cukup lewat Google saja, berarti pendidik belum memberikan tugas yang menantang; dan baru sekedar meminta siswa untuk mencari informasi.

“Saat ini, siswa memang suka social media. Ini jadi karakteristik mereka. Karenanya, pembelajaran berbasis proyek cocok untuk mereka,” kata Pak Agus. Pak Agus pun memperkenalkan murid-muridnya pada Edmondo, sebuah social network khusus untuk guru dan murid, berupa kelas virtual yang bisa diakses bersama.

“Pertanyaannya, apakah siswa yang harus ikut cara lama, atau guru yang harus menggunakan cara baru?” tanya Pak Agus kepada para peserta.

Pendidik kini harus memberikan tugas yang menantang, yang membuat siswa berpikir. Pak Agus memberikan contoh pertanyaan yang bisa menggali pemikiran dari siswa-siswa:

Internet tidak berguna karena isinya hanya games. Pernyataan ini membuat saya berpikir bahwa…

Pertanyaan semacam ini akan menstimulasi siswa untuk berpikir dan menggali suatu isu lebih dalam, bukan hanya mencarinya di Google. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan diberikan pertanyaan semacam ini, siswa justru datang dengan jawaban yang lebih berbobot.

Pak Agus juga memperkenalkan apa yang disebut dengan peer-teaching. Biasanya, jika siswa bertanya mengenai sesuatu hal kepada beliau, beliau akan berkata: “Tanya dulu kepada tiga orang temanmu, jika masih tidak tahu juga, baru tanya saya.”

Dengan begini, Pak Agus mempromosikan peer-teaching, teman mengajari teman lain. Beliau percaya bahwa pendekatan ini membuat siswa lebih terbiasa mencari solusi dengan berdiskusi antar kawan sebaya. Anak-anak pun bisa belajar dan mengajari satu sama lain dengan bahasa anak-anak.

Pak Agus juga mengingatkan, bahwa tugas guru bukan menjadi teman untuk anak-anak didiknya. Tugas guru adalah untuk mengajarkan apa hak dan kewajiban siswa. Ini yang tidak boleh dilupakan.  Terakhir, secara pribadi, Pak Agus mengatakan bahwa ia lebih suka mengikuti orang-orang yang optimis dan bisa memberinya pengetahuan di Twitter, ketimbang mengikuti linimasa mereka yang pesimis.

Penulis: agusampurno

Mitra menuju sekolah efektif dan guru profesional

4 tanggapan untuk “ON|OFF CHAT SOLO 2011: Merajut Ide untuk Pendidikan Indonesia (dari situs http://www.onoffid.org/)”

  1. Asalamu’alaikum Pak Agus,
    Salam SENSASIONAL !!!! ( salam dari Bapak waktu seminar di Solo kemarin, dan sekarang saya kenalkan ke siswa saya dengan modifikasi yang lain)
    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas inspirasi yang telah Pak Agus berikan, khususnya buat saya, sehingga saya memiliki referensi baru dalam model pembelajaran saya, ternyata jika kita mau maka ada Jalan. yang sudah saya aplikasikan ( eeh bahasanya ketinggian ya pak ), yang saya praktekkan maksudnya, adalah Pemanfaatan Edmodo.com untuk sarana pembelajaran siswa. waktu pertama saya perkenalkan pada siswa, mereka masih belum “ngeh” tapi setelah saya demonstrasikan di kelas, mereka sangat Exited dan akhirnya mulai mendaftar menjadi anggota group yang sudah saya buat sebelumnya. Now, akhirnya setiap ada tugas atau materi pembelajaran selalu saya minta mereka akses ke Groupnya masing-masing ( sementara masih atas nama kelas pak ), dan di sini terjadi komunikasi yang asyik dengan siswa. Ternyata mereka lebih “berani” berekspresi daripada waktu di depan kelas.
    Oya, kalau boleh saya mau copy artikel Pak agus ini di Blog saya, karena waktu saya sampaikan ke siswa tentang edmodo.com itu, saya sampaikan bahwa ini adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh Pak agus, maksud saya saat mereka membuka Blog saya, mereka juga akan akses ke Blog pak agus. Terima kasih sekali lagi ya pak. Semoga Bapak semakin SENSASIONal !!!!!
    Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: