Salah satu tugas guru di sekolah selain mengajar siswa pengetahuan adalah bersikap menjadi pengganti orang tua siswa saat di sekolah. Sebuah sekolah yang baik memang tidak semata-mata peduli pada aspek akademis siswanya tetapi juga aspek perilaku dan motivasi saat siswa berada di lingkungan sekolah. Walaupun benar adanya bahwa waktu yang dilalui siswa lebih banyak dilalui di rumah dibanding di sekolah, namun tetap saja sekolah membutuhkan guru yang bisa menggantikan peran orang tua siswa saat disekolah.
Berikut ini adalah beberapa prinsip yang bisa dijadikan acuan agar guru bisa menjadi pengganti orang tua di sekolah.
- Anda tidak harus menjadi seseorang yang berkeluarga terlebih dahulu untuk bisa menjadi orang tua siswa di sekolah. Inti dari menjadi orang tua di sekolah adalah peduli dan mau mendengar serta bersedia mencari jalan keluar yang terbaik bagi permasalahan yang siswa hadapi.
- Anda bisa dan biasa memanggil siswa anda dengan sebutan ‘nak’.
- Anda peduli dengan yang tidak siswa katakan. Guru yang baik akan segera sadar ada yang ‘berbeda’ pada siswanya. Bisa saja hal tersebut tampak dari raut wajah dan perilaku yang berbeda dari siswa nya sehari-hari.
- Anda menomor satukan aspek akademis siswa terlebih dahulu baru aspek perilaku. Pernyataan tadi sedikit berbeda dari yang mungkin selama ini anda dengar. Menjadi pengganti orang tua siswa di sekolah bukan berarti melupakan aspek akademis. Jika anda menomor duakan aspek akademis berarti anda melupakan peran utama sebagai guru. Guru yang professional menjadikan peran pengganti orang tua siswa di sekolah sebagai cara agar siswa bisa lebih menampilkan kemampuan akademisnya di sekolah.
Minta izin copy yaa semoga berkah ilmunya. jazaakumullaa