Laporan workshop untuk guru ‘Menciptakan kelas Asyik dan Menarik’ bersama Teachers Working Group Cileduk Tangerang

Nuning Sari Narulita saya sangat berkesan dgn acara yg di isi pak agus sampoerno kemarin.
acaranya menyenangkan, informatif dan nambah wawasan
snack-nya jg enak loch..(hehehe) ^_^
SUKSES utk TWG !!

Komentar dari salah satu peserta pelatihan pada halaman Komunitas Teachers Working Group di Facebook.

Tanggal 21 Maret saya mendapat kesempatan emas untuk hadir di sebuah komunitas yang bernama Teachers Working Group (Twg). Bertempat di Masjid Al Madinah Cileduk Tangerang, komunitas ini mengadakan pelatihan guru yang bertajuk ‘bagaimana membuat kelas menjadi tempat yang syik dan mnyenangkan’. Komunitas Twg  mempunyai tujuan  sebagai  wahana silaturahim, lintas informasi dan  tempat mengakomodasi aspirasi, apresiasi para guru dan pendidik.

Selama 4 jam saya berbagi dan berdiskusi dengan 100an guru mengenai cara agar sebuah kelas bisa menjadi tempat yang asyik dan menyenangkan. Tentunya tidak hanya bagi siswa nya tapi juga bagi gurunya sebagai aktor utama di kelas.

Lanjutkan membaca “Laporan workshop untuk guru ‘Menciptakan kelas Asyik dan Menarik’ bersama Teachers Working Group Cileduk Tangerang”

Program CSR Wilmar Group ‘The Inspiring Teacher Training Program’ di Taluk Kuantan Riau

Setelah Dumai, saya lalu meneruskan perjalanan saya bersama Pak Elim, rekan saya dari PT Wilmar Group menuju kota Taluk Kuantan masih di propinsi Riau. Disana saya bertemu dengan 62 guru yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi dan sekitarnya. Selama 2 hari ( 24-25 Maret 2010) saya berbicara dan berbagi mengenai pengelolaan kelas, bagaimana menjadi guru yang menginsppirasi sambil berbagi resep bagaimana membuat kelas menjadi kelas yang aktif.
Senang sekali melihat kesungguhan dari para guru yang hadir. Masa kerja mereka bervariasi dari hitungan bulan sampai yang sudah senior, namun semangat mereka sama yaitu semangat ingin berubah demi siswa-siswi mereka di kelas.

Dalam membahas pembelajaran aktif saya banyak membicarakan mengenai hal-hal dibawah ini ;

Pembelajaran aktif (active learning) tampaknya telah menjadi pilihan utama dalam praktik pendidikan saat ini. Di Indonesia, gerakan pembelajaran aktif ini terasa semakin mengemuka bersamaan dengan upaya mereformasi pendidikan nasional, sekitar akhir tahun 90-an. Gerakan perubahan ini terus berlanjut hingga sekarang dan para guru terus menerus didorong untuk dapat menerapkan konsep pembelajaran aktif dalam setiap praktik pembelajaran siswanya.

Beberapa kalangan berpendapat bahwa inti dari reformasi pendidikan ini justru terletak pada perubahan paradigma pembelajaran dari model pembelajaran pasif ke model pembelajaran aktif.

Merujuk pada pemikiran L. Dee Fink dalam sebuah tulisannya yang berjudul Active Learning, di bawah ini akan diuraikan konsep dasar pembelajaran aktif. Menurut L. Dee Fink, pembelajaran aktif terdiri dari dua komponen utama yaitu: unsur pengalaman (experience), meliputi kegiatan melakukan (doing) dan pengamatan (obeserving) dan dialogue, meliputi dialog dengan diri sendiri (self) dan dialog dengan orang lain (others)

Model Pembelajaran Aktif

Dialog dengan Diri (Dialogue with Self) :

Dialog dengan diri adalah bentuk belajar dimana para siswa melakukan berfikir reflektif mengenai suatu topik. Mereka bertanya pada diri sendiri, apa yang sedang atau harus dipikirkan, apa yang mereka rasakan dari topik yang dipelajarinya. Mereka “memikirkan tentang pemikirannya sendiri, (thinking about my own thinking)”, dalam cakupan pertanyaan yang lebih luas, dan tidak hanya berkaitan dengan aspek kognitif semata.
Lanjutkan membaca “Program CSR Wilmar Group ‘The Inspiring Teacher Training Program’ di Taluk Kuantan Riau”

%d blogger menyukai ini: