
Kepala sekolah saat ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk memimpin secara efektif baik dari sisi biaya maupun wewenang. Untuk itu menurut Administrator Pendidikan Iowa State profesor dan penulis blog Dangerously Irrelevant, Scott McLeod menyatakan, “jika para kepala sekolah tidak mengerti, maka semua itu tidak akan terjadi.” Untuk ” terjadi”, hari ini para kepala sekolah harus mempunyai peran sebagai visioner, agen perubahan, kepala, role model dan manajer.
Selama hampir 4 jam bersama 120 lebih kepala sekolah yang hadir di gedung pos Jalan Banda Bandung, saya berdiskusi bersama dan berbagi mengenai tantangan memimpin sekolah di abad 21 ini. Acara ini sekaligus sebagai pembuka mata acara workshop berseri 10 modul yang diadakan oleh lambaga Sekolah Tunai Indonesia. Selama 10 pertemuan ke depan para kepala sekolah yang beruntung ini akan terlibat dalam workshop dengan berbagai topik yang akan memberi arah untuk mereka dalam menyelami dan memimpin di arus perubahan, persaingan yang kian dahsyat ini

Peran sebagai Visioner
Jika kita benar-benar berkomitmen untuk mempersiapkan siswa kita untuk masa depan, penting bagi para kepala sekolah untuk melihat cakrawala untuk memproyeksikan bagaimana teknologi akan mengubah lanskap pendidikan dalam waktu yang tidak begitu jauh di masa depan. Visioner melihat ke masa depan, sementara futuristik mempromosikan berpikir dengan anggota komunitas sekolah dan memiliki kemampuan untuk menghubungkan ide-ide dari industri dan bidang lain untuk pendidikan. Jadi tunggu apa lagi jadikan sekolah anda lingkungan pembelajar, hingga semua orang bersedia dan mau untuk belajar dan belajar kembali (’learn dan relearn’)

Peran sebagai Agen Perubahan
Banyak sekali model perubahan hasil penelitian yang ada di buku maupun sumber-sumber lain. Silahkan menggunakan yang paling cocok untuk sekolah anda. Seperti kita ketahui, mengelola perubahan sama saja dengan mengelola sumber daya manusia yang ada di sekolah kita.
Agen perubahan yang cerdas akan dengan gigih berpatokan pada satu model yang dianggapnya benar sambil tetap terbuka dan membangun saling pengertian dengan guru, siswa dan orangtua, dan terus berusaha dalam jangka panjang. Semua elemen yang ada di sekolah harus memahami proses ini. Pemahaman ini berasal dari diskusi dan dialog terbuka bahwa kepala bisa memulai dan memimpin perubahan

Peran sebagai Kepala di bidang pendidikan (Educational Leadership)
Para kepala sekolah selalu harus selalu menjadi sesorang pemimpin di bidang pendidikan, tetapi di abad ke-21 ini kepala sekolah mesti mengerti apa yang efektif dalam penggunaan sumber-sumber belajar, teknolog, dan praktek terbaik dalam belajar mengajar dan dan ia sadar betul bahwa tujuan siswa datang ke sekolah adalah untuk belajar. Kepala sekolah yang berhasil selalu berusaha menggali informasi secara dari manapun. Karenanya seberapapun banyaknya perubahan, sejatinya
tujuan belajar dan mengajar tidak berubah karena secara fundamental tetap sama. Kepala sekolah yang baik harus terlebih dahulu mengetahui kurikulum dan kemudian menggunakan pendekatan strategi lain untuk membuat kurikulum bisa berjalan dengan efektif di lapangan. Kepala sekolah harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru tentang tujuan mereka, proses yang mereka lakukan dan produk pembelajaran yang dihasilkan.

Peran sebagai Role Model
Sementara para kepala sekolah lain bekerja untuk meningkatkan tugas-tugas administrasi saja, saat yang sama kepala sekolah yang cerdas mampu melakukan “walk the talk” dan menunjukkan bahwa dia bersedia untuk belajar dan mengambil risiko dengan teknologi baru atau strategi pembelajaran yang baru.
Jika sekolah berusaha menerapkan hal yang baru baik itu teknologi maupun hal lain, kepala sekolah mesti bisa menjadi contoh untuk mau mencoba dan menerapkannya dalam tugas keseharian mereka. Dengan demikian guru, siswa semuanya mendapat contoh tentang bagaimana berubah.

Peran sebagai Manajer
Tidak ada Kepala sekolah yang ahli dalam semua bidang., begitu pula guru-guru yang dipimpinnya. Seorang kepala sekolah yang jempolan bisa mendistribusikan arus pengetahuan di sekolahnya hingga yang terjadi sekolah bisa menjadi ‘sebuah komunitas pembelajar yang professional’. Misalnya dengan mengadakan sesi khusus yang dsitu guru bisa saling mengajarkan hal baru satu sama lain. Bidangnya bisa apa saja dari teknlogi sampai strategi belajar mengajar yang terbaru.
selamat dan sukses selalu untuk pak Agus
Good Luck Mr Agus ..berlipat ganda pahalanya krn bersedia membagi ilmu u orang lain
Go kepla skolah..
Saya mau usul pak agus……gimana kalau memasukkan ciri menjaga konsistensi dan kebiasaan yang baik yang berlangsung di sekolah sebagai salah satu peran kepala sekolah yang baik….mudah2an usul ini benar.
Hebat pak, mantap, smga sharing ilmunya mencerdaskan banyak kepala sekolah demi anak-anak bangsa yang cemerlang
salam kenal…. hadir tuk menyapa sahabat..
artikelnya BAGUSSSSS… sip buangetddd..
selamat kepada pak Poniman Kesamben Jombang yang diangkat KS, mudah-mudahan bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi
Bagaimana caranya supaya dapat ikut workshopnya
mohon izin untuk mengutip materi artikel di atas. tks