Apakah anda pernah melakukan ini? Saat ada siswa di kelas anda ribut maka anda mengucapkan atau menegur ia dengan kata-kata “Jangan ribut!” Saran saya segera amati perubahan perilaku yang terjadi, apakah ia berhenti atau hanya berhenti sebentar, lalu melanjutkan lagi aktivitasnya yang jelas membuat kelas kita menjadi bising dan ribut?
Sebagai guru di kelas, seringnya kita berkonsentrasi pada perilaku negatif siswa di kelas seperti misalnya, ribut, ngobrol, bercanda dan sederet perilaku lain yang menurut kita mengganggu jalannya kelas yang sedang kita ajar. Namun Pak Andy Dougherty guru musik di sekolah saya punya pendapat lain. Menurutnya kenapa tidak memulai dengan merujuk pada perilaku atau tindakan yang ingin kita lakukan dari siswa. Selama 1 jam Pak Andy membuat guru-guru yang hadir di acara rapat mingguan di sekolah saya berefleksi mengenai strategi yang dilakukan dalam upaya lebih mengenal siswa lebih dekat.
Sebagai contoh; saat siswa kita ribut dan bicara di kelas, daripada kita katakan “jangan ribut!” lebih baik “Ayo tenang semua!” Ini berarti yang akan ada di pikiran siswa kita adalah kata ‘tenang’ dan sebaliknya bukan kata ‘ribut’. Jadi jangan salahkan siswa jika mereka membandel dan lebih memilih tidak mau mendengan peringatan kita soal perilaku mereka, karena ternyata kita sendiri sebagai guru yang salah mengirim ‘pesan’ untuk mereka lakukan.
Hal lain yang dikatakan beliau adalah bagaimana upaya lebih dekat untuk mengenal tipe pembelajar jenis apa siswa kita dengan melihat arah mata siswa kita saat berbicara dengan mereka dan saat siswa menjawab pertanyaan yang kita lontarkan. Silahkan lihat gambar di awal artikel ini untuk mendapat gambaran lengkap dan berikut adalah detailnya.
Tipe Belajar Kinestetik
Orang yang memiliki tipe belajar kinestetik cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui sentuhan dan gerakan tubuh. Misalnya, ia lebih suka berpikir tentang sesuatu sambil berjalan (mondar-mandir), menggerak-gerakan anggota tubuh sambil berbicara/menjelaskan, atau ia paling tidak suka berlama-lama duduk dan diam.
Karakteristik Umum:
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian;
• Belajar melalui simulasi dan praktek;
• Menghafal dengan cara berjalan-jalan;
• Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang;
• Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca;
• Banyak menggunakan isyarat tubuh ketika bicara atau menjelaskan sesuatu;
• Sulit mengingat tempat kecuali jika pernah ke tempat tersebut;
• Menyukai permainan yang menyibukan;
Tips:
• Siapkan makanan kecil ketika belajar atau mengerjakan PR;
• Upayakan untuk mensimulasikan kembali segala sesuatu yang ingin dipelakari/kuasai;
• Jangan ragu untuk selalu meminta guru/Anda sendiri untuk mensimulasikan atau mempraktekkan apa yang sedang dipelajari;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang luas sehingga Anda dapat bebas bergerak;
Tipe Belajar Visual
Apakah Anda suka mencorat-coret ketika berbicara ditelepon? Apakah Anda lebih suka melihat peta dari pada mendengar penjelasan tentang rute jalan? Jika Anda cenderung seperti ini, tipe belajar Anda adalah visual. Orang yang memiliki tipe belajar visual cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indera penglihatan (melihat).
Karakteristik Umum:
•Lebih suka membaca daripada dibacakan;
•Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada harus berpidato;
•Mengingat dari apa yang dilihat daripada dari yang didengar;
•Sulit untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis;
•Sering lupa menyampaikan pesan yang sifatnya verbal (ucapan) kepada orang lain, kecuali pesan tertulis;
•Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik;
•Teliti terhadap detail;
•Lebih suka seni lukisan atau patung dari pada musik;
•Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum yakin tentang suatu masalah atau proyek;
Tips:
•Jangan ragu untuk selalu membawa buku catatan, catatlah segala bentuk informasi yang ingin diketahui;
•Kuasailah keterampilan teknik mencatat cepat dan efektif;
Tipe Belajar Auditory
Orang yang memiliki tipe belajar auditori cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indera pendengaran (mendengar). Misalnya, ia lebih suka berbicara sendiri, mengikuti ceramah/seminar daripada membaca buku, atau lebih suka berbicara dari pada menulis.
Karakteristik Umum:
• Mudah terganggu oleh keributan;
• Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
• Pembicara atau orator yang fasih;
• Sulit untuk menulis, tapi hebat dalam bercerita;
• Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar;
• Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik;
• Lebih suka seni musik daripada lukisan, atau patung;
• Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.
Tips:
• Buatlah kelompok diskusi;
• Tidak usah ragu untuk selalu membawa tape-recorder. Putar ulang informasi/pelajaran yang telah Anda dapat;
• Jangan ragu untuk selalu bertanya atau meminta penjelasan verbal lebih jauh;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang bebas dari gangguan keributan;
sumber: http://www.e-dukasi.net/
terima kasih sekali pencerahan. Senang sekali mendapatkan ilmu dari blog ini. mampir ke blog omjay yang baru ya, hehehehe.
salam
omjay
http://wijayalabs.com
Senang sekali bisa ketemu blog ini, aku bisa merubah strategi dalam mengelola kelas ku. Trmkasih….
berarti, kita harus menjadi guru kreatif yng menguasai segala bentuk pengajaran dengan audience (student)yg beragam…sulit jg.