Laporan dari workshop sehari dengan tema ‘Manajemen kelas dan Display’ di SD Islam Mentari Arridho Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur

Salah satu hal yang banyak membuat frustasi guru di kelas adalah perkara mendiamkan siswa. Alih-alih membuat siswa menjadi diam untuk kemudian siap belajar, guru malah memperparah keadaan dengan berteriak melebihi suara siswa. Bayangkan jika ada 40 orang suara siswa yang harus dikalahkan oleh satu orang guru? Maka yang terjadi kelas akan semakin ribut dan menjadi tempat yang tidak nyaman untuk dijadikan tempat belajar mengajar.

pelatihan guru oleh agus sampurno manajemen kelas2
bekerja kelompok membuat peserta terlibat dalam diskusi yang bernuansa profesional

pelatihan guru oleh agus sampurno manajemen kelas1
guru-guru pria yang penuh dedikasi, serius mengikuti workshop manajemen kelas.

Upaya serta trik dalam mendiamkan siswa adalah salah satu yang menjadi bahasan dalam workshop sehari ‘manajemen kelas dan display’ yang diselenggarakan sekolah Mentari Arridho Pulogebang  Cakung Jakarta Timur. Saya memberikan tips serta beberapa cara yang bisa guru gunakan langsung dikelas. Misalnya dengan metode menghitung, tepuk tangan sampai bahasa isyarat yang ternyata ampuh untuk mengendalikan kegaduhan di kelas. Lanjutkan membaca “Laporan dari workshop sehari dengan tema ‘Manajemen kelas dan Display’ di SD Islam Mentari Arridho Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur”

Beda ‘guru yang pintar’ dan ‘guru yang bodoh’

Terlalu Banyak Ide – “guru yang pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan di kelasnya. Sedangkan “guru yang bodoh”  mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan dalam usahanya membelajarkan siswa dengan cara yang menyenangkan sambil tetap mencari metode yang lain untuk diterapkan.

Miskin Keberanian untuk berubah memulai metode yang baru – “guru yang bodoh”  biasanya lebih berani dibanding  “guru yang pintar”, kenapa ? Karena  “guru yang bodoh”  sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya,  “guru yang pintar”   terlalu banyak pertimbangan.
Lanjutkan membaca “Beda ‘guru yang pintar’ dan ‘guru yang bodoh’”

Surat Ibu guru Eli Siti Halimah lewat halaman facebook saya

pak salam kenal. Sy smakin trpacu smangatnya stlah Mbaca artikel dblog guru kreatif. Blog itu slalu sy bc tulisn terupdate nya dan sy praktekan dkelas. Hasilnya luarbiasa…Dan anak2 senang tanpa paksaan sdktpun. Suatu saat sy ingn ikt acra workshop ato seminrnya pak agus. Mudh2n lain waktu sy bs brdiskusi ttg to be a creatif teacher. Makasih ya pak

Lanjutkan membaca “Surat Ibu guru Eli Siti Halimah lewat halaman facebook saya”

Refleksi minggu ke 3 dan 4 pembelajaran yang saya lakukan

house
Siswa TK B belajar menyambung garis dan memilih gambar stiker yang cocok sesuai tema
alat komunikasi
Siswa kelas 1 membuat dan mangambil gambar alat komunikasi apa saja yang biasa digunakan di rumah

Lanjutkan membaca “Refleksi minggu ke 3 dan 4 pembelajaran yang saya lakukan”

Sekolah, Wadah Membangun Karakter

Jakarta (ANTARA News) – Di akhir masa jabatan sebagai Menteri Pendidikan Nasional periode 2004-2009, Bambang Sudibyo mengatakan, dari sejumlah program dan kebijakan pembangunan pendidikan di Tanah Air, tidak ada pekerjaan rumah yang mengganjal.”Tidak ada pekerjaan yang mengganjal. Semua pekerjaan itu pekerjaan lama tapi apakah sudah selesai, ya belum karena semua menteri bahkan presiden sekalipun ketika mengakhiri tugasnya masih ada saja pekerjaan yang belum terselesaikan. Yang penting semua kita kerjakan dengan sungguh-sungguh,” kata Bambang Sudibyo.

Ia mengatakan, bersama para dirjen, dirinya telah menjabarkan program pembangunan pendidikan melalui rencana strategis 2004-2009 dan pada akhir masa jabatanya beberapa indikator keberhasilan dapat dilihat melalui terpenuhinya amanat UUD 1945 mengenai alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari APBN, tercapainya wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

Lanjutkan membaca “Sekolah, Wadah Membangun Karakter”

Sekertaris bagi kepala sekolah mengapa tidak?

Sebagai seseorang yang mengepalai sekolah, banyak sekali tugas yang mesti kepala sekolah   lakukan. Dari masalah kepegawaian sampai masalah kurikulum. Biasanya guru dan staff tata usaha serta wakil kepala sekolah  membantu kepala sekolah   dalam banyak hal. Namun ada baiknya juga jika seorang kepala sekolah juga mempunyai sekertaris.  Untuk membantu anda memberikan gambaran mengenai tugas dan wewenang seorang sekertaris dalam mendampingi kepala sekolah, berikut ini penjelasannya tugas seorang sekertaris kepala sekolah.

  • mengatur dokumen.
  • mengatur semua jadwal kepala sekolah
  • menerjemahkan  Aturan dan Peraturan. (jika sekolah anda adalah sekolah dua bahasa

Lanjutkan membaca “Sekertaris bagi kepala sekolah mengapa tidak?”

Langkah-langkah untuk campur tangan dalam situasi bullying

Pusat Anak-anak dan Keluarga dalam Sistem Keadilan  Pengadilan Klinik Keluarga London (The Centre for Children and Families in the Justice System) merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk berurusan dengan situasi bullying di sekolah:

* Jangan ditunda, segera lakukan intervensi segera untuk menghentikan bullying.

* Bicara dengan pelaku dan korban secara terpisah. Jika lebih dari satu siswa yang terlibat dalam perilaku bullying, berbicara dengan masing-masing secara terpisah, berturut-turut. (Mengharapkan pelaku untuk meminimalkan dan menolak tindakan mereka.)
Lanjutkan membaca “Langkah-langkah untuk campur tangan dalam situasi bullying”

Tanda-tanda perilaku korban bullying

Diadaptasi dari David Fitzgerald:

Bullying in Our Schools : Understanding and Tackling Bullying: A Guide for Schools

• Tidak bahagia di sekolah dan malas bangun di pagi hari
• Merasa cemas meninggalkan sekolah dan mengambil rute pulang ke rumah yang tidak biasa
• Mengeluh tentang perasaan sakit di pagi hari tanpa tanda-tanda fisik
• produktifitas semakin memburuk disertai dengan berkurangnya minat di sekolah / kerja
• Menjadi marah atau emosional untuk alasan sepele
• Luka atau memar di tubuh di mana penjelasan tidak benar-benar bisa dipercaya
• Buru-buru ke kamar mandi ketika pulang ke rumah dan enggan untuk pergi keluar dan bermain
• Membuat pernyataan yang komentar dan menurunkan kemampuan diri (“saya ini tidak pantas punya teman, atau saya ini bodoh”)
• Menderita sakit perut, sakit kepala, serangan panik, atau luka yang tidak dapat dijelaskan Lanjutkan membaca “Tanda-tanda perilaku korban bullying”

Seperti apakah perilaku bullying itu kelihatannya?

Diadaptasi dari David Fitzgerald:  Bullying in Our Schools : Understanding and Tackling Bullying: A Guide for Schools

• sikap yang agresif dan perilaku mendominasi terhadap orang lain
• menjengkelkan, bersifat rahasia dan sulit untuk dilakukan pendekatan
• Ada laporan dari anak-anak lain tentang perkelahian atau tindak kekerasan
• Secara teratur memiliki perhiasan, pakaian atau uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
• anak tertentu sengaja menyakiti anak lain
• Memiliki bukti bahwa milik seorang anak telah dirusak atau merusak milik seseorang
• Menggunakan orang lain untuk mendapatkan apa yang ia suka
• Terus-menerus menceritakan kebohongan tentang / perilakunya
• Ketika ditanya, anak memperlihatkan perilaku yang tidak pantas dan sering bermuka masam

Lanjutkan membaca “Seperti apakah perilaku bullying itu kelihatannya?”

Bagaimana menandai bahwa di sebuah sekolah sudah terjadi bullying, baik yang terselubung atau yang terang-terangan.

Mengenali dan membaui bahwa di sebuah kelas atau sekolah sudah terjadi praktek bullying bukan perkara yang mudah. Apalagi jika belum ada kesadaran bahwa praktek-praktek bullying sangat berpengaruh pada kesuksesan pembelajaran di sekolah. Karena sekali lagi sebuah sekolah yang baik bukan mengenai bagus atau lengkapnya fasilitas, gedung yang mewah atau guru yang berasal dari perguruan tinggi terkenal, namun sekolah yang baik menomor satukan siswa dalam segala hal. Dalam hal perasaan serta dalam hal pembelajaran.

Lanjutkan membaca “Bagaimana menandai bahwa di sebuah sekolah sudah terjadi bullying, baik yang terselubung atau yang terang-terangan.”

%d blogger menyukai ini: