6 cara gampang pemilik sekolah swasta membuat mundur sekolahnya

video-ironic-11461x

Kalimat diatas serasa aneh dan janggal padahal semua sekolah swasta inginnya maju. Baik guru dan pemiilik inginnya ya maju menjadi sekolah nomor satu jadi kepercayaan masyarakat. Namun tanpa sadar pemilik sekolah secara ironis menjerumuskan sekolahnya sendiri jadi sekolah yang hanya menjadi pilihan terakhir orang tua siswa alias menyekolahkan disitu karena terpaksa

Beberapa tindakan yang dilakukan pemilik sekolah untuk kemudian ‘menghancurkan’ sekolah nya sendiri antara lain:

  1. Terlalu ikut campur. Semua mau diurusi dan susah percaya. Jika terpaksa memberikan kepercayaan, jika orang itu salah maka akan dihabisi dengan pernyataan bernada penyesalan sudah memberikan kepercayaan
  2. Tidak percaya pada sistem, dan lebih percaya pada keluarga dekat. Jika keluarga walaupun tidak cakap dalam bekerja akan lebih dipercaya dari yang karyawan yang kompeten.
  3. Anggap orang tua siswa sebagai rival yang mesti dikalahkan, ia anggap orang tua siswa sebagai orang yang banyak maunya, dan harus dikalahkan dengan segala cara agar tidak terlalu menuntut lagi. Pemilik sekolah seperti ini bahkan bersedia membayar mahal seseorang karyawan untuk menjinakkan orang tua siswa.
  4. Terlalu ekonomis. Semua dihitung dengan uang. Uang yang didapat dari orang tua siswa tidak dikembalikan dalam bentuk fasilitas atau pelayanan dan lain sebagainya, malah sulit keluar dan cenderung digenggam sebagai profit.
  5. Menganggap gurunya sebagai karyawannya, seperti layaknya pabrik atau toko kelontong. Di toko kelontong dengan mudah kita jumpai karyawan dimaki dan diamuk oleh pemilik didepan pelanggan. (tidak semua ya)  Padahal guru adalah profesi yang berbeda, ia adalah profesional, jika dimaki depan umum maka akan habis rasa percaya diri dan wibawa.
  6. Pemilik sekolah menjadikan sekolah sebagai ‘ladang bisnis’nya. Menjadikan sekolah sebagai sumber penghasilan. Ini berlawanan dengan pengalaman saya bertemu dengan pemilik pesantren yang memposisikan dirinya mengabdi di pesantren nya dengan mengatakan bahwa ‘saya hanya ikut makan dari santri’. Santrinya tetap nomor satu semua yang ia dapat ia kembalikan kepada santrinya.

Analisa saya diatas bisa salah dan bisa benar juga, saatnya pemilik sekolah swasta mejadikan semua orang disekitarnya sebagai mitra dalam mengembangkan sekolahnya dengan cara transparansi dan keterbukaan serta prasangka baik. Dijamin sekolahnya akan maju dan menjadi sekolah yang dipercaya masyarakat.

 

 

Fakta mengenai pembelajaran tematik (Refleksi dari pelatihan pembelajaran tematik di Sekolah Islam terpadu Al Hikmah Depok dan Sekolah Islam Al Kaffah Harapan Indah Bekasi)

Bagaimana kita dapat menyiapkan siswa kita untuk dunia di masa depan, bukan dunia yang kita tinggal saat ini?

Pelatihan Agus sampurno pembelajaran tematik 1

Pembelajaran tematik biasa di gunakan di tingkat Sekolah dasar. Banyak pihak mengatakan tipe pembelajaran ini mengacu pada apa yang sudah lama di terapkan di tingkat taman kanak-kanak. Diknas memberikan aturan bahwa kelas 1 dan 3 yang disarankan untuk menggunakan tipe pembelajara tipe ini. dari pelatihan bersama SDIT AL Hikmah Pancoran Mas Depok dan Sekolah Islam Al Kaffah Bekasi Juli dan Agustus lalu, saya hantarkan beberapa fakta mngenai pembelajaran tematik

Lanjutkan membaca “Fakta mengenai pembelajaran tematik (Refleksi dari pelatihan pembelajaran tematik di Sekolah Islam terpadu Al Hikmah Depok dan Sekolah Islam Al Kaffah Harapan Indah Bekasi)”

Saya singgah dan berbagi di Sekolah Putradarma Global School Bekasi

Berfoto setelah acara sharing
Berfoto setelah acara sharing

Bulan agustus yang baru lalu saya berkesempatan untuk singgah dan berbagi di sekolah yang progresif dan punya visi ke depan yaitu Putradarma Global School. Sekolah ini terletak di Bekasi dan sedang sibuk mengembangkan diri untuk menjadi sekolah yang efektif dan bisa menjadikan siswa sebagai subyek pembelajaran.

Gedung sekolah yang kokoh milik Putradarma Global School
Gedung sekolah yang kokoh milik Putradarma Global School

Hadir juga para ibu dari Parent teacher association yang serius mendengarkan paparan saya mengenai bagaimana cara agar guru orang tua dan sekolah bisa bekerja sama dan bergandengan tangan dalam mewujudkan sekolah yang bisa memnuhi harapan semua pihak.

Lanjutkan membaca “Saya singgah dan berbagi di Sekolah Putradarma Global School Bekasi”

Tulisan Ibu Lely Tobing (Demarko Professional Development) mengenai workshop saya.

Demarko Professional Development hadir untuk anda para pendidik generasi bangsa dengan memberikan pelatihan-pelatihan dengan hal-hal seputar tehnik pengajaran/isu isu lain seputar pemantapan ketrampilan usaha pendidikan kita.

Peserta sedang membuat perencanaan pembelajaran
Peserta sedang membuat perencanaan pembelajaran

Pada akhir Agustus lalu, pembicara Agus Sampurno membahas tentang pembelajaran aktif Project based Learning bagi 20 guru TK dan SD dari berbagai tempat di Jakarta.
Lanjutkan membaca “Tulisan Ibu Lely Tobing (Demarko Professional Development) mengenai workshop saya.”

Mendidik anak dan siswa kita dari kecil untuk menjadi pemimpin, mengapa tidak?

Aspek kepemimpinan seseorang bisa ada lewat usaha dan bukan begitu saja dilahirkan. Untuk itu tidak ada salahnya untuk memulai usaha menjadikan anak dan siswa kita punya karakteristik menjadi pemimpin sejak awal. Menjadi pemimpin bukan sekedar menjadi orang yang memangku jabatan, tetapi menjadi orang dengan pribadi yang utuh yang bisa memimpin diri sendiri.

pelatihan kepemimpinan agus sampurno1

Lewat bimbingan dan dukungan sejak dini bukan tidak mungkin siswa dan anak kita bisa menjadi orang yang kapasitas kepemimpinannya terus bertumbuh mengikuti potensi dirinya. Sering kita dengar jika orang yang sukses dalam kehidupannya adalah orang yang bisa mengikuti kata hati serta matang dalam mengambil keputusan.

pelatihan kepemimpinan agus sampurno4

Lanjutkan membaca “Mendidik anak dan siswa kita dari kecil untuk menjadi pemimpin, mengapa tidak?”

Peraturan di kelas saya

display kelas
Display peraturan kelas

Kelas yang baik mempunyai peraturan. Peraturan yang baik mempunyai banyak dimensi untuk menjadi garis tengah agar siswa bisa belajar dengan baik dan guru bisa mengajar dengan baik.

Dibawah ini adalah peraturan yang saya terapkan di kelas saya.

Meninggalkan kursi mu hanya bila diperlukan, misalnya untuk berkerjasama dengan orang lain atau menunjukkan pengetahuanmu ke depan kelas.

Lanjutkan membaca “Peraturan di kelas saya”

Siswa kelas 6 saya para ‘gamers’

presentasi siswa kelas 6
presentasi siswa kelas 6

Mengajar siswa saat ini tidak bisa dari hal yang guru nya sukai tetapi dari sisi yang siswa sukai. Hal ini berlaku pada saya, tadinya saya pikir karena mata pelajaran saya mengenai teknologi maka kata-kata diatas lebih banyak berlaku. Tetapi ternyata hal demikian juga berlaku pada mata pelajaran lain yang rekan saya sesama guru ajarkan.

Lanjutkan membaca “Siswa kelas 6 saya para ‘gamers’”

Siswa membuat blog, sarana yang tepat untuk berinternet sehat

Salah satu blog siswi kelas 5
Salah satu blog siswi kelas 5

Ada yang berbeda saat saya mengajarkan siswa kelas 5, yaitu saya memulai dengan meminta mereka membuat blog pribadi mereka secara mandiri. Hal yang saya alami adalah dalam halaman saya di facebook, banyak sekali siswa saya yang menjadi ‘teman’ di dunia maya. Hal ini segera menjadi perhatian saya dan saya berpikir keras untuk melakukan upaya perlindungan.

Perlindungan yang saya maksud adalah perlindungan dari upaya orang-orang yang tidak bertanggung jawab (internet predator) atau yang paling sering terjadi siswa ‘tersesat’ di situs-situs dewasa yang tidak sesuai dengan umur mereka.

Lanjutkan membaca “Siswa membuat blog, sarana yang tepat untuk berinternet sehat”

Eksplorasi, kata kunci dalam membuat siswa belajar komputer dengan antusias

Salah karangan narasi siswa kelas 4
Salah karangan narasi siswa kelas 4

Pembelajaraan Teknologi komunikasi dan informasi di sekolah terkadang terjerumus ke dalam situasi di mana guru melulu mengajarkan langkah atau tahap dalam menggunakan komputer. Ironisnya guru hanya mengajarkan langkah demi langkah secara ‘text book’ artinya tidak membuka kemungkinan siswa untuk mengeksplorasi. Lazimnya di umur perkembangannya, siswa senang sekali mencoba hal yang baru, seperti saat pertama kali siswa dan anak-anak kita menggunakan telepon genggam. Dengan percaya diri dan penuh keyakinan, mereka mencoba dan tidak takut saat menekan ini dan menekan itu.

Sebenarnya ada jalan tengah dalam mengajarkan keterampilan teknis pada siswa. Yaitu dengan melibatkan guru kelas dalam penugasan yang ada hubungannya dengan pembelajaran di kelas. Dengan demikian siswa bisa belajar untuk mencari sendiri atas keinginan tahuan nya dalam penggunaan komputer (eksplorasi). Guru TIK pun dalam hal ini tidak tinggal diam, perannya adalah sibuk mempersiapkan siswa dengn keterampilan yang siswa butuhkan saat siswa mengerjakan tugas di kelas. Nah, sekarang jika kita menjadi mereka yaitu para siswa yang kita ajar, pembelajaran TIK akan terasa lebih mudah dan bermanfaat karena bisa langsung diterapkan dan membantu tugas-tugas di kelas.

Lanjutkan membaca “Eksplorasi, kata kunci dalam membuat siswa belajar komputer dengan antusias”

Siswa mengulang kembali pengetahuannya dengan membuat presentasi

karya siswa kelas 3 mengenai percobaan dengan kacang hijau
karya siswa kelas 3 mengenai percobaan dengan kacang hijau

Ingin tahu bagaimana siswa kelas 3 merasa senang saat melaksanakan percobaan dengan menanam kacang hijau, caranya gampang, simak saja slide show nya. Saya memang meminta mereka menjelaskan tahap demi tahap percobaan dengan kacang hijau yang telah mereka lakukan.

Dengan program power point dalam suasana kelas yang konstruktif mereka membuat tahap apa saja dalam percobaan yang telah mereka lalui dalam percobaan menanam kacang hijau.

Lanjutkan membaca “Siswa mengulang kembali pengetahuannya dengan membuat presentasi”

%d blogger menyukai ini: