Terima kasih pembaca (6 jurus membuat blog pendidikan ala gurukreatif)

foto-aliya
Putri kedua saya Aliya Sampurno, memegang hadiah dari ICTwatch untuk blog gurukreatif.

Saat saya memulai niat untuk menulis blog ini, yang ada dipikiran saya adalah bagaimana saya bisa membantu para guru diseluruh Indonesia dalam proses mereka belajar dan mengajar. Dalam perjalanannya saya menulis beberapa topik besar antara lain, ‘manajamen kelas’, ‘motivasi dalam mendidik’, ‘kepemimpinan di sekolah’ dan ‘integrasi teknologi komunikasi dan informasi dalam pembelajaran’. Bidang yang saya sebutkan terakhir memang bidang yang menjadi deskripsi tugas saya sebagai guru di Sekolah Global Jaya. Tempat saya menimba ilmu sambil bekerja selama beberapa tahun belakangan ini.

Layaknya sebuah usaha dan pekerjaan, menulis blog juga membutuhkan persiapan, semangat dan kejelian dalam mengangkat topik.  Dikarenakan blog ini menyasar para pemerhati pendidikan, sebagai pembaca, maka dengan penuh kerja keras saya mengangkat masalah yang dihadapi dalam keseharian para guru termasuk saya sendiri.

Berbicara mengenai cara memompa semangat dalam membuat blog, saya punya resep sendiri dalam memelihara agar tetap punya gairah dalam menulis. Resep itu mungkin juga berguna untuk anda.

1.       Lekatkanlah blog milik anda dengan satu cap, misalnya blognya pak agus tentang guru, blog si ‘anu’ tentang pendidikan usia dini, blog si ‘itu’ tentang kepala sekolah. Dengan mengambil sebuah cap atau tema besar, akan memudahkan pembaca mengingat dan kembali berkunjung lagi dan membaca blog anda.

2.       Selalulah memberi komentar yang bermakna dan positip saat mengunjungi blog lain, yang kita tidak duga adalah, orang yang sama akan memberikan komentar balik ke blog kita, dan akan  membuat kita kembali bersemangat dalam menulis

“Demikian juga, ketika saya berkunjung dan berkomentar di situs Pak Agus Sampurno, di luar dugaan saya, beliau malah merespons komentar saya dengan ungkapan kata-kata yang membuat saya bangga sekaligus membuat hati jadi ketar-ketir pula” dikutip dari blog Akhmad Sudrajat ‘lets talk about education

3.       Membaca komentar yang orang lain berikan, resapi bahwa betapa sang pemberi komentar merasa terbantu oleh artikel yang kita buat. Dalam budaya membuat blog, keinginan memberikan komentar terhadap artikel orang lain seperti aspek kimiawi yang unik. Artinya orang hanya akan memberi komentar bila mereka merasa (meminjam istilah anak muda sekarang ‘gue banget’). Jangan lupa (ini yang paling sulit, memberi tanggapan atas komentar yang diberikan). Dengan demikian orang yang berkunjung dan member komentar merasa dihargai dan silaturahmi akan terjalin.

4.       Jangan menaruh makalah di halaman depan blog. Blog bukan tempat untuk menaruh makalah. Blog adalah refleksi dan tulisan pengalaman yang mungkin menarik bagi orang lain untuk diambil sebagai pelajaran. Buatlah link yang mengarah pada makalah yang anda punya sambil jangan lupa mengatakan kenapa makalah ini menarik dan layak dibaca.

5.       Anda  adalah editor untuk tlisan diri anda sendiri. Tulisan anda mencerminkan siapa diri anda. Bila anda yang nota bene seorang guru membuat blog,  tempatkan diri anda sebagai siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, calon orang tua siswa sekolh anda, atau bahkan calon kepala sekolah anda nantinya (bila anda ingin pindah bekerja ke sekolah lain). Bagaimana tanggapan mereka kira-kira membaca tulisan yang anda buat.

6.       Jangan menulis terlalu panjang. 300 kata atau kurang sudah cukup. Sudah menjadi karakteristik dari pembaca di internat, bahwa mereka memperlakukan mouse seperti remote control saat orang  menonton televisi. Bila terlalu rumit atau berputar-putar tanpa mengesankan mereka pembuat blog ini mau bicara apa? maka mouse akan bergerak menghakimi dengan beralih ke halaman situs lain. Saingan seorang penulis blog adalah gambar-gambar yang berbicara, video-video yang menarik serta portal berita yang selalu menyajikan berita terkini.

Akhirnya salut dan hormat saya utuk mereka yang telah mengunjungi dan memberi  komentar di blog ini. Mereka adalah para pendidik berdedikasi dari Aceh sampai Papua, dari Mataram sampai Kalimantan, dan dari Tanggerang sampai Sulawesi. Terima kasih dari hati yang paling dalam saya ucapkan.

Iklan

Penulis: agusampurno

Mitra menuju sekolah efektif dan guru profesional

18 tanggapan untuk “Terima kasih pembaca (6 jurus membuat blog pendidikan ala gurukreatif)”

  1. Ramah, cerdas dan kreatif ! itulah kesan yang saya dapatkan dari Bapak.
    Jadi, sangatlah tepat jika “Internet Sehat” memilih Blog Bapak sebagai Blog Sehat edisi sekarang.
    Selamat dan terus berkarya!

  2. Tip-tip seperti ini jarang kita dapat di internet, sarat isi, terdapat banyak masukan bagus untuk merestrukturisasi blog saya.
    Menjadi blogger ternyata bukan sekedar membagi apa yang kita tahu, tapi menghargai apa yang kita peroleh dari orang (blogger) lain. Karena setiap pribadi adalah unik.
    Terimakasih tipnya Pak Agus, semoga bisa jadi pelajaran buat blogger lainnya.

  3. hebat tipnya bikin semangat yang hilang datang kembali saya guru sd di Melawi kalbar belum bisa cara bikin blog meskipun keinginan ada harap maklum.

  4. Jazakumulloh pak Agus, menyemangati lagi untuk nulis, blog saya lama tidak diperbaharui..bener harus menguatkan ‘cap’ kita … kalo saya konsentrasi di pendidikan berkarakter terlalu sempit nggak pak …

  5. Saya orang tua kelas 1 di SDN Polisi 4 Bogor, yang berprofesi sebagai pedagang kecil handphone bekas dan tidak pernah serius menekuni atau berwiraswasta IT, atau berkaitan dgn kependidikan /keprofesian media informasi, tapi sering browsing materi ttg pendidikan .
    Menyadari sekolah anak saya kelimpungan dgn kebijakan dikdas gratis, BOS 2009, maka saya mencari tahu benang merah persoalannya. Setelah saya tahu isyunya, maka saya membaca 2 buku cra praktis bikin blog, besoknya saya ke warnet dan bikin blog mulai awal Februari 2009, dgn postingan pertama ttg BOS 2009 dan konsekuensi yg dialami sekolah.Untuk memancing peran serta orang tua lain, maka saya mengatasnamakan komunitas orang tua sebaga pemilik blog dan mensosialisasikan eksistensi dan alamat blog dengan membagikan brosur kecil ke semua orang tua yang mengantar anaknya pada setiap Sabtu pagi. Selain itu, saya sms kepala diknas kota dan email 2 redaksi harian kota untuk berkenan menjambangi blog. Efeknya saya yg bukan pengurus komite, diikutsertakan dalam rapat rapat startegis /terbatas komite, ditelpon kepala diknas kota untuk mengklarifikasi beberapa kebijakan kepsek yg berpotensi bias dgn BOS 2009 dan kepsek diundang tiga kali diknas kota untuk klarifikasi langsung .
    Karena saya punya keterbatasan (kompetensi,waktu, akses informasi)jika mengelola blog sendiri, maka saya ajak orang tua lain yg ahli IT, profesional media untuk kelola blog. Tapi mereka kurang respon dgn dalih sibuk. Saya pancing beberapa guru untuk bikin blog juga, tapi jawabannya sama,tak punya waktu untuk udate blog. Akhirnya, untuk saat ini sya jalan sendiri dulu. Saya sangat ingin sekali kumunitas blogger , praktisi pendidikan memberi masukan untuk pengembangan tampilan dan konten blog yg saya bidani. Jika ada kumpul kumpul offline untuk area Jabodetabek, tolong dong kabar. Mohon Guru Kreatif masukannya. terimakasih http://ortusdnpolisi4bogor.blogsot.com

  6. Terima kasih atas tips – tipsnya Pak Agus. Setuju dan iya banget!
    Memang tidak mudah untuk menulis “dari hati” seperti yang Bapak lakukan. Just keep on learning.

    Btw, apa tertarik untuk bertukar link Pak? 🙂

    http://belajardikampus.wordpress

    Salam dari kampus! Handy

  7. Selamat atas ICTAward-nya.
    Hal ini bisa menjadi contoh bahwa menjadi guru yang kreatif tidaklah sulit, yang penting ada kemauan untuk berbagi.

    Salam,
    Sur

  8. Selamat atas ICT Award-nya ya pak Agus. Salam kenal dari sesama pendidik, pak. Saya harap kita bisa saling berbagi untuk hal-hal positif bagi dunia pendidikan kita.
    Tukar link ya pak. Tx.

  9. Anda adalah editor untuk tlisan diri anda sendiri. Tulisan anda mencerminkan siapa diri anda. Bila anda yang nota bene seorang guru membuat blog, tempatkan diri anda sebagai siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, calon orang tua siswa sekolh anda, atau bahkan calon kepala sekolah anda nantinya (bila anda ingin pindah bekerja ke sekolah lain). Bagaimana tanggapan mereka kira-kira membaca tulisan yang anda buat…

    mantAPP..terima kasih atas artikelnya…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: