Pembaca sekalian, tulisan ini dibuat menyambut respon dari Ibu Ayu yang menanyakan mengenai indikator pengelolaan kelas yang berhasil. Uniknya melalui upaya menjawab pertanyaan beliau saya malah mendapat hal-hal yang baru. Salah satu yang membuat saya terkejut adalah perihal memberikan siswa konsekuensi, yang ternyata sama dengan mengancam siswa. Semuanya saya dapat dari situs teachers.net. silahkan menikmati indikator-indikator berikut ini.
1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.
5. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi.(stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa dipelajari
Ada dua hal yang membedakan antara guru yang berhasil dengan yang tidak.
1. Guru yang kurang berhasil menghabiskan hari-hari pertama di tahun ajaran dengan langsung mengajarkan subyek mata pelajaran kemudian sibuk mendisiplinkan siswa selama setahun penuh.
2. Guru yang efektif menghabiskan dua minggu pertama ditahun ajaran dengan meneguhkan prosedur.
Tulisannya menarik sekali 😀
Trims kang Awan, agregator nya makin ramai saja ya..
semoga para guru bisa belajar dari blog pak agus ini.
salam,
Terima kasih Pak Progo,
Gimana kabar belajar puteramya, semoga diberi kelancaran oleh Allah SWT.
amin
Hmmm …
(Banyak istilah baru bagi saya yang awam teori didaktika – paedagogy ini …)
Terima kasih sharingnya ya pak …
Aku mau tanya : Apa ini berlaku juga untuk proses belajar mengajar orang dewasa nggak ya pak …?
Dimana ya saya bisa dapat literaturnya … mengenai Andragogy ini …
Silahkan pak NH,
ini link nya
membaca blog Bung Agus sekalian meningkatkan trefik yea !
*salam dua jari*
Thanks mas Rudhy
Pak kok belum ada postingan baru nih ?
kabar sekolah putra saya ? ……capek deh ….(ngontrol kerja pegawai negeri (gurunya) dan anak abg) …..
kalau udah usaha ya tinggal doa pak .
Betul Pak Progo,
semoga lancar semuanya
Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pendidikan/6_indikator_pengelolaan_kelas_yang_berhasil/
met kenal mas Agus dari saya moga-moga tulisannya moga-moga bisa meningkatkan kualitas guru dalam mengajar
terima kasih atas doanya
Salam kenal
makasih infonya, hope it will become my reminder to improve myself in managing my class.
Sama-sama Mbak Indri, semoga bisa terus semangat dalam mengelola kelasnya.
Amin
mengelola dan mendisiplinkan itu yg gmn pak?
Dua hal yang anda sebutkan adalah hal yang sangat berbeda. Mengelola berarti menerapkan hal-hal yang penting misalnya agar kelas dapat berlangsung dengan baik artinya guru menerapkan prosedur dalam menjalankan kelasnya. Berikut ringkasannya
DISIPLIN: menitik beratkan pada bagaimana siswa berprilaku
PROSEDUR: menitik beratkan pada hal-hal yang mendukung pembelajaran dikelas dilakukan dengan baik.
DISIPLIN: Ada hukuman dan penghargaan atau imbalan
PROSEDUR: tidak mempunyai kedua-duanya
bener ga’ misalkan kita meletakkan anak di TK A krn perilakunya yg suka memukul kita bilang “nanti kalo masih suka mukul teman, sama bu guru dikembalikan ke TK A lho” itu ancaman bukan?
terus ngatasinya dengan apa kalo dikasi tau ga bisa. ato kalo salah disuruh istighfar 20 kali, boleh ga?ato disuruh berdiri di depan kelas, kalo TK boleh ga’?txs
Ya itu merupakan bentuk ancaman. Hati-hati dampak dari mengancam akan membuat anak menjadi kebal. Hindari juga hukuman yang akan mempermalukan siswa. Apabila anda belum membuat prosedur apa saja yang diperlukan kelas anda. silahkan memulai dengan peraturan dan konsekuensi.
Akan lebih efektif bila anak menunjukkan sikap perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di kelas maka berikan ia konsekuensi yang mendidik. Bila guru sejak awal telah membuat kesepakatan bersama dengan siswa tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam kelas maka guru akan lebih mudah mengarahkan sikap perilaku siswa. Bangun suasana demokratis dengan memlibatkan siswa dalam pembuatan kesepakatan dan konsekuensi yang berlaku di dalam kelas. Jika dari awal siswa terlibat maka diharapkan siswa akan lebih menghargai peraturan yang dibuat dan mereka akan lebih faham akan peraturan kelas dan konsekuensinya. Jalin komunikasi dengan orang tua untuk mencari jalan keluar atas setiap permasalahan siswa, terlebih untuk sikap perilaku yang negatif. Jangan menunda untuk berkomunikasi dengan orang tua sebab guru tidak dapat membimbing siswa sendiri, peran orang tua di rumah juga sangat diperlukan.
pak minta tolong kirimi contoh masalah masalah yang da di kelas dan bagaimna solusinya.!
Apa kabar pak Odenk,
Silahkan telusuri, di blog ini ada banyak masalah pak, silahkan ambil yang sesuai.
Terima kasih sudah mampir.
pak, saya mohon dikirimi bahan mengenai bahan pengembangan kurikulum. terutama mengenai sejarah pengembangan kurikulum di indonesia
Silahkan berkunjung ke blog dibawah ini
http://abinissa.wordpress.com/2007/11/20/sejarah-kurikulum-indonesia/
Pak, apa indikator pembelajaran yang kondusif yang mendukung perkembangan dan pemerolehan bahasa anak? Terima Kasih.
berkata-kata memanglah mudah
berbuat semua mata memandang
kadang benar kadang salah
ya allah mudahkan saya dalam mendidik anak anakl kami dikelas 1A SDIT CORDOVA
yudisupriadispd.blogspot.
sangat apresiatif dengan isi materi blog anda. sukses dech
asslm. pak guru
i sedang nyusun skripsi tentang classroom management. menurut bpk, masalah apa yang dihadapi guru dalam memanage kelas?
Smoga ilmunya dapat bermanfaat bagi diri saya…Thanks
Dari watampone sulsel
Salam hormat saya untuk Pak Saturdi yang ada di Watampone.
guru kreatif!!! guru yang selalu balajar dan menambahkan gaya pengajaran. oh ya!! guru kreatif “ceria” “cerdas” dan “mandiri”
Betul sambil terus menyucikan niat bahwa yang kita lakukan demi kemajuan umat.
Amin
assalamu’alaikum! salam kenal
sebagai guru baru yang guru baru saya mohon bantuan bapak tentang metode pengelolaan kelas yang efektif, kebetulan saya mengajar smu dengan mata pelajaran kesenian dimana sebagian besar waktu pembelajaran berada di labkom, yang saya tanyakan kira2 menurut bapak menjadi guru yang kreatif dan efektif tuh gmna yah?…trimakasiy yah..
pak agus, met ketemu lagi pertemuan kita di pelatihan guru kreatif di semarang masih ada yang kurang maka saya tanyakan kepada bapak, guru kreatif itu guru yang bagaimana ? sementara dengan program sekolah gratis berdampak pada sekolah kurang kreatif yang mengimbas pada gurunya, mohon pak agus kami beri solusinya, trim
bagus jg makalah tsb n perlu ditambahkan reffrensi nya dalam bentuk footnote
mau bertanya, pak
poin yang terakhir :
mengefektifkan 2 minggu pertama dengan meneguhkan prosedur maksudnya apa ya????
mohon bantuannya…..
Saya bukan seorang Guru, tapi saya senang membantu teman2 guru di pedalaman – semoga mereka tetap semangat dan terus belajar. baik sekali bapak2 – terimakasih saya boleh menikmati blog ini
Thanks Pak Thomas, terima kasih sudah membantu rekan seprofesi saya
saya seorang guru yang mengajar di sebuah pesantren, dimana saya diamanahi sebagai pembina bahasa. untuk bahasa komunikasi diwajibkan menggunakan arab atau inggris dan bagi siswa yang tidak berbahasa maka akan mendapat hukuman insya allah bisa mendidik mereka, biasanya menghafal kosakata dalam 2 bhs tersebut, memberikan pidato atau bahkan bersih-bersih. kira-kira menurut pak agus, hukuman yang mendidik itu seperti apa? saran dan masukannya dari pak agus tentang konsekwensi anak yang melanggar yang sudah kami terapkan
yang bu Tiara terapkan sebenarnya adalah konsekuensi karena sifatnya membuat santri mau lebih belajar lagi, hanya saja dalam prosesnya kesepakatan mengenai ini perlu dilakukan secara bersama-sama
Terima kasih atas informasinya, Pak Agus. Wah padahal di sekolah anak saya tiap harinya selalu bermain stiker untuk mendisiplinkan anak :). Mohon diteruskan research-nya pak bagaimana cara mendisplinkan anak yang benar.
Stiker sebenarnya tidak masalah, yang kurang baik adalah jika guru mengambil kembali stiker yang sudah diberikan
Sulit juga ya bila ada pemahaman yang begitu dekat antara pendisiplinan kelas dengan pendisiplinan peserta didik. Antara ingin mengelola dengan mengendalikan peserta didik.
Tapi saya terbarukan dengan informasi artikel ini.
Pak Imran yang baik, kelas sebagai tempat guru dan siswa, siswa dan siswa berinteraksi satu sama lain, memang membutuhkan garis batas serta hal-hal yang perlu dijadikan kesepakatan. Terima kasih sudah mampir
bahasannya menarik, terutama guru seperti saya. sayangnya guru-guru masih banyak yang gaptek, dan gak begitu suka menambah wawasan dengan membaca. Untuk buka media seperti disini, mereka enggan, karena gaptek, buat baca buku beneran, mereka juga enggan, karena..kapan yah punya waktu luang, untuk pelatihan, mungkin tertarik, tapi tunggu kalau dapet panggilan kedinasan..ya begitu dehhhh…
Sayang sekali bu Murni padahal sebagai guru tugas kita untuk memberikan contoh siswa agar menjadi seorang yang mau terus belajar.
Sebagai pendidik wajib hukumnya untuk belajar lebih banyak, apalagi saya sebagai kepala sekolah yang harus membimbing guru kearah yang lebih baik dalam mengajar. Guru terkadang harus selalu ingin disuapi dam masih harus dibimbing dalam mengajar. Saya paling tidak suka kalau guru menyuruh siswa untuk mencatat di papan tulis. Sementara guru hanya duduk-duduk saja. Bagaimana ini…? memang murid sekretaris…? tolong pada bapak dan ibu guru untuk tidak menyuruh siswa menulis materi pelajaran di papan tulis. Harus punya ide kreatif.
Selamat Bu Renny sebagai kepala sekolah anda sudah melakukan hal yang maksimal dalam membuat guru berubah ke arah yang lebih baik
Artikel-artikel yang disuguhkan sangatlah bagus dan membantu. Kalau bisa ulaskan juga macam-macam metode mengajar yang syik dan menyenangkan siswa tanpa keluar dari tujuan pembelajaran……!!!
ustadz aguz sukron ya tulisannya bs bantu sy dlm ngadepin anak2 d kls dan guru2 yg blm yg blm sadar betapa pentingnya disiplin.orang yg g disiplin pasti sholatnya jg g disiplin.^!^ni dila alhamdulilah br belajar ngajar.he he.
subhanallah..bgmn bs menghub.i bapak untuk pelatihan di sekolah kami?
Tulisannya bagus, memotivasi saya tuk mengajar lebih baik lagi
bagus pak … semoga semua guru bisa menjadi guru yg baik ..
terima kasih masukannya karena selama ini saya guru kurang berhasil.Kalau ingin disukai siswa dan materi diserap siswa(pelajaran B.Inggris)ada tipsnya?
Alhamdulillah ada yang memperhatikan kondisi guru,q lhat slm ne guru yang hanya memperhatikan gji tanpa memperhatikan kualitas mreka ngajr
Alhamdulillah, ijin share ya…Insya Alloh bermanfaat dalam mengajar
makasi ya bu
tulisan yang sungguh menarik pak..terima kasih..
Terima kasih pak atas ilmunya,
tulisan yang sangat menarik dan dapat menambah wawasan bagi seorang guru…..
terima kasih nice info..
sangat bermanfaat sekali……
terima kasih Bang Agus untuk dedikasinya bagi guru yang berdedikasi untuk generasi bangsa kita berikutnya.
inti dalam pengelolan kelas adalah sabar dan kreatif
terkadang untuk membuat anak tertib kita melepas satu bintangnya…apakah ini akan berbahaya untuk anak (termasuk ancaman?) trus kalau di PAUD bagaimana ya??? caranya untuk memberikan konsekuensi dari perilaku negatif anak, setelah kita berulang kali mengingatkan.
bagaimana prosedur kelas yang baik untuk tingkat PAUD?
Ass. pak sy guru sd negeri yg terpencil, masyaAlah hmpr smua ortu siswa TKI, shingga d rmh cm sm nenek/kakek yg tdk terlalu perhatian mslh pendidikn…syukur2 disekolahkn, dg keadaan tsb mnjdikn mrk sulit disiplin + acuh thd plajarn, kdng jm plajaran msh main2, sdh dihukum diingaktan g mempan…sy g mnyerah, tp dah khabisan akal bwt mngajaknya mau bljar d kelas…mohon solusi???? trmksh, Wslm
Pak mohon ijin untuk melink blog bapak…teriam aksih
Silahkan Pak Agus dengan senang hati.
Terimakasih pak Agus. Tulisannya telah membuka mata hati saya. Utk terus maju nd tak mandek. semoga ilmu bpk menjadi amal jariyah.Amin
Informasi bapak sudah sejak lama saya baca, saya mencoba merubah kemasan cara saya mengajar di kelas, kebetulan sy guru matematika. saya hanya punya satu obsesi “anak-anak tidak takut atau malas algi belajar matematika”… ternyata berangsur-angsur harapan itu mulai muncul… Hanya ucapan terima kasih kpd pak Agus karena infonya membuka mata hati saya…, Hanya satu pesan buat guru-guru semua, “Marilah bangkit dan benar-benar peduli pada pendidikan, jadilah dirimu sebagai bagian dari PENYELESAIAN MASALAH PENDIDIKAN dan BUKAN menambah MASALAH dalam Pendidikan”.
Ini kesempatanmu menjadi Hamba Allah yang LEBIH…LEBIH… BERMANFAAT…!!!
suksma
thx artikelnya kawan,,, kunjungi juga blog ane di http://www.deguspengetahuan.co.cc
trims
sedangkan prosedur itu sendiri apa? dan seperti apa contohnya? diatas di tulis prosedur bukan peraturan kelas?? maksudnya? thanks
Dear Mbak Putri, prosedur adalah sederet rangkaian aktivitas yang siswa lakukan. Misalnya dimana ia meletakkan buku komunikasi atau PR, dimana ia mengambil dan manaruh gunting serta kegiatan lainnya yang berlaku setiap saat di sekolah.
Peraturan adalah kesepakatan berupa pernyataan yang mengatur dan membatasi perilaku siswa ketika ia berada di kelas.
Demikian semoga membantu.
terima kasih
Sama-sama Pak Willi, semoga berkenan.
yang perlu diingat..materi banyak dan padat — guru hanya ngejar materi selesai..jika fokus terus pada prosedur..kapan ya materi bisa tersampaikan dengan baik dan selesai???? kok saya masih sulit menerapkannya…banyak buku tentang itu juga tapi hanya apriori saja
Fokus pada prosedur paling lama hanya 2 bulan saja bu Umi. Jika 2 bulan itu sudah terlampaui, dan siswa sudah tahu dan mengerti soal hak dan kewajiban sbg warga di kelas. Saya jamin materi dan target apapun yang ibu tanamkan dikelas akan menuai hasil, jadi selamat mengajar dgn efektif bu Umi.
Soal materi itu kewenangan kita sebagai guru bu Umi. Termasuk bagaimana kita akan memilih, terbebani atau malah jadikan itu sebagai cara untuk kita lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran. Prosedur berguna untuk melanggengkan praktek mengajar yang ibu lakukan, dengan demikian siswa menjadi siap dan senang belajar. Saran saya fokus pada siswa ya bu dan bukan pada materi.
Demikian semoga berkenan.
Terimakasih ilmunya bermanfaat, terutama bagi saya yang masih guru baru, baru belajar. Sekedar info, bagi anda yang menginginkan cd mp3 kajian Islam gratis bisa dilihat lebih detail di iklanmuslim.co.cc/duhaiklan.web.id. Terimakasih
Bagaimana mendisiplinkan anak ADD/ADHD? karena mereka cenderung melakukan aktifitas yang lain pada saat duduk di karpet atau di kursi?
Anak ADD/ADHD sebaiknya diberi penanganan khusus, artinya jika diperlukan ia bisa ditemani oleh shadow teacher yang bertugas menemani ia selama ia belajar.
sangat inspiratif. tdak mudah mengelola kelas. ini tantangan besar bagi smua guru…
Mengelola kelas merupakan keseharian bagi guru, namun benar apa yang Pak Asrori katakan yang sudah menjadi keseharian malah menjadi tantangan besar bagi guru.
selalu berfikir dan slalu memberikan yg terbaik semoga bpk bisa lebih banyak lagi menulis tentang pendidikan…sukses ya pak
Thanks Bu Santi atas doanya, terima kasih sudah mampir.
postingan abang sangat bermanfaat buat saya,terima kasih saya tunggu postingan berikutnya,saya pasti mampir lg kesini.
Thanks Azhar mohon doanya agar saya bisa terus menulis hal yang membantu semua guru di RI.
ijin share pak. trimsijin share pak. trims
Aduh, bagus banget artikelnya mas,,.
Mantap,..
Mudah2an kita semua punya indikator yang kaya gitu. ,, ^_^
Oh, iya, kunjungan baliknya di tunggu mas..
Education Link Exchange
Salam Pendidikan…
Sip, saya sudah berkunjung balik
Bagaimana cara mengelola kelas biar nggak ngebosenin
Apa kabar Pak Fahrur, tempatkan diri anda sebagai siswa, saya jamin itu cara gampang anda mengelola kelas agar menarik dan tidak membosankan.
Is the best
Salam hangat, trims ilmunya semoga bermanfaat tuk semua wslm
Sama-sama, terima kasih sudah mampir ya
untuk 6 indikator tadi,ada sumber bukunya apa tidak.,?/atau mungkin itu cuma pengalaman aja.,?
Benar pak Hanafi, semua yang ada dalam blog ini, termasuk juga tulisan diatas adalah berdasarkan pengalaman saya. Terima kasih sudah berkunjung.
artikel-artikel di blog ini sangat bagus, kreatif sesuai nama blognya. mohon izin untuk copas artikelnya ya pak Agus. terima kasih.
Sama-sama pak, sebagai tetangga boleh saya mampir?
silahkan, ditunggu pak.
tapi harap maklum, blognya masih baru, 😀
it’s informative blog…..saya sdah gabung di forum guru…sya ikut ngelink blog forum guru y pak..
ya..terimakasih..
salam kenal Pak Agus, sepertinya saya akan selalu memantau blog anda nih..
Thanks Pak Fuad, silahkan dengan senang hati
like this article,thank you
Guru Profesional dan Kreatif adalah Agen Perubahan Bangsa –> Setuju
Thanks atas kunjungannya, semoga sama-sama kita bisa jadikan pendidikan di Indonesia lebih baik.
amin pak.
pendidikan indonesia yang memikirkan dan hasilkan generasi yang unggul.
salam sukses,
http://www.gurukomputer.co.id
dikelas apabila ada anak yg menggangu proses belajar-mengajar selalu saya ingatkan sampai batas 3x, pa bila batas itu di langgar maka saya ajak anak itu duduk di kursi paling belakang dan saya beri pemahaman dan sebab knp ia dipisahkan dr teman yg lainx, dan saya merasa itu berhasil krn anak yg lain menghitung sendiri kesalahan tmn yg mbuat onar/yg mengganggu. dan alhamdulillah anak akan berhenti menggangu pada batas kesalahan pada batas 2x. apakah yang saya lakukan itu konskwensi?
Benar bu, saran saya lakukan diskusi pada siswa bahwa berat rasanya bagi anda sbg guru utk berikan konsekuensi , apalagi jika terjadi sangsi sosial seperti yang ibu ceritakan diatas,lakukan diskusi terus menerus agar terjadi kesadaran
Terimakasih pak agus atas ilmunya
Sama-sama terima kasih sudah mampir