Think, Pair and Share (Berfikir, Berpasangan, dan Berbagi Pengetahuan)

 think-pair-share.jpg

Dalam menjalankan sebuah rencana pembelajaran dikelas komputer (TIK)  saya selalu menyukai kejutan-kejutan di luar rencana. Kejutan tersebut bisa berupa siswa yang ternyata sangat cepat dalam bekerja sehingga waktu menjadi cepat berlalu, sampai hanya satu sampai lima orang siswa yang ternyata bisa menguasai materi yang diberikan.

Untuk kasus yang terakhir yang saya lakukan adalah kembali mengajak siswa untuk duduk bersama mendengarkan penjelasan dan meninggalkan sementara pekerjaannya di komputer. Kami semua lalu duduk dikarpet yang ada di lantai. Jika tidak memungkinkan mereka saya minta diam di mejanya  masing-masing.

Lalu saya memberikan waktu pada semua siswa untuk berdiskusi mengutarakan apa yang menjadi kesulitan dalam pengerjaan soal . Biasanya satu persatu siswa akan mengatakan apa yang menjadi kesulitan.

Tetapi yang menarik ada beberapa siswa yang langsung menunjuk tangan ketika temannya mengaku kesulitan terhadap pekerjaannya. Walaupun terkadang saya membantu menerjemahkan kesulitan yang dialami dalam bahsa yang sederhana agar teman-temannya mengerti.

Siswa yang menunjuk tangan itu ternyata ingin membantu karena dia merasa bisa melakukan apa yang dikatakan oleh temannya sebagai hal yang sulit.

Setelah semuanya berbicara, maka secara otomatis setiap orang dengan tidak sadar mendapat pasangannya. Satu orang siswa yang menguasai materi dan mau membantu berpasangan dengan satu atau lebih rekannya yang belum menguasai.

Adegan selanjutnya bisa dibayangkan semua siswa asyik belajar dari pengalaman rekannya sendiri dan rekannya yang mengajari mendapat manfaat dengan membagi ilmu.

Penulis: agusampurno

Mitra menuju sekolah efektif dan guru profesional

27 tanggapan untuk “Think, Pair and Share (Berfikir, Berpasangan, dan Berbagi Pengetahuan)”

  1. belajar yang alamiah dan murah juga mudah…
    kesemuanya mendapatkan kesempatan dalam kesetaraan dan
    kesemuanya belajar menurut sikap dan mendapatkan gayanya
    masing-masing

    sesama murid belajar, hilang sudah rasa kesungkanan, ketetutupan, ketakutan, malu (sengaja gak pake awalan & akhiran lho… ntar beda maknawinya)

    guru itu memicu dan memfasilitasi memang terbukti… ampuh!
    pertama harus dicontoni (dituntun) – fungsi & tugas guru
    kemudian dibangunkan jiwanya – empati sebagai sahabat
    ……baru ketiga ( falsafah Ki Hadjar Dewantoro podho ke 3 “tut wuri handayani )

    problematika nan ruwetika wal menarika

    semoga ga’ ada yang lantas merasa “kehilangan” kendali..
    (nggandoli phase pertama… sampai bubar proses belajar)

    atau berempati dan bersimpati buta tanpa berusaha melepaskan diri tanpa kasih contoh atau memompa & menggenjot semangat, tanpa memberi kesempatan
    berusaha membangkitkan rasa percaya diri…..

    atau membiarkan berjalan tanpa arah jelas [laize fire],
    [sak karepmu] karena diasumpsikan telah dewasa…….

    semoga ta’kan pernah terjadi….
    bersikap dan memasang aksi lepas sendiri
    tanpa kendali (tiga serangkai terpisah-2kan selayaknya
    ikon & motto Diknas … [cuman comot ekornya, ….HANDAYANI buang kepala dan badannya “…..Sung Tulodho, …..Mangun Karso, …..]

    jadilah pendidikan di Indonesia nasibnya kaya’ begini?
    benarkah…? mengunduh protholan filosophi bukannya utuh


    Thanks Mas Ardie,
    Anda kalau memberi komentar dasyat dan malah bisa jadi inspirasi untuk tulisan yang baru buat saya.

  2. Senang membaca tulisan dari pengalaman anda , bisakah anda membantu saya untuk menerapkan IPS dengan cara yang mudah namun tetap menyenangkan siswa, mengingat banyak siswa tidak memiliki buku pelajaran. Trimakasih atas bantuannya

    Kepada Ibu Puspito Setyarini semoga jawaban dibawah bisa membantu.
    Rekan saya pengelola blog Year4sgj membantu menjawab pertanyaan anda.

    Pembelajaran IPS di SD Global Jaya mengambil dari banyak sumber. Misalnya untuk unit pembelajaran yang sedang dipelajari saat ini di kelas 4 (sejarah Indonesia) kita mengambil dari berbagai sumber. Sumber yang diambil antara lain dari buku IPS kelas 4, 5, SMP sampai SMA. Teks-teks itu biasanya kita rangkum sesuai kebutuhan mereka dan dengan kata-kata yang gampang bagi mereka. Bagiamana dengan kondisi sekolah Ibu Puspa, apakah ada mesin fotokopi dan internet? kalau ada akan lebih bagus lagi sebab guru akan mendapat lebih banyak bahan. Kalau sudah ada boleh di fotokopi sesuai kebutuhan. Sebab jika tidak dikhawatirkan siswa akan mencatat sepanjang hari. Mengenai aktivitas bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

  3. Saya sedang menulis skripsi tentang think pair share (TPS). tapi saya kesulitan mencari buku referensinya. Bisakah anda memberi informasi buku apa yang bisa saya jadikan referensi!

    1. mas sy jg menulis skripsi tenteng think pair share… buku refrensinya apa ya mas mohon di blz ke email saya…

      mohon bantuannya.
      atau di nomor telp ini 085647261920

      1. Mas Aref yang baik, saya pernah mencari buku mengenai Think Pair Share di toko buku tapi belum menemukan.

  4. TPS itu sangat menarik bagi saya sehingga saya berkeinginan untuk menulis skripsi tentangnya. Tapi saya kesulitan untuk mencari bahan referensinya. maukah anda memberi informasi tentang referensinya. Terima kasih…

    Silahkan dilihat situs berikut ini semoga berkenan.
    http://bit.ly/2v5SMH

  5. thaNk yacH gurukreatif, Q udah copy nech filenya berkat gurukreatif dah jadi lagi dech tugasnya. 1X lagi makasih banyak yach…!!

    Mudah-mudahan Mas Jamaluddin membaca artikel saya sambil membuat versi anda sendiri.

  6. Pada dasarnya secara alamiah setiap anak punya keinginan berbagi terutama berbagi ketrampilan. Sebagai guru kita tinggal memfasilitasi dan memotivasi mereka. Anak-anak selalu menumbuhkan kebahagiaan tersendiri di dalam hati. Membuat hidup kita terasa sangat berarti.

    Salam kreatif dari desa.

  7. saya akan menyusun skripsi pendidikan mengenai pengaruh model pembelajaran think pair share terhadap peningkatan hasil belajar siswa, tapi buku-buku referensi yang spesifik membahas TPS ini sangat susah saya temukan, hasil dari pemcarian di internetpun kurang memuaskan, semua penjelasan artikelnya sama walau sumber yang beda. dimana saya dapat referensi yang banyak dan mengupas tuntas masalah model TPS ini?????? Trimmmssssssss.

  8. terima kasih nich atas info yang diberikan tentang TPS.. saya sangat tertarik dengan metode pengajaran ini. ingin sekali menerapkan dalam pembelajaran bahasa inggris. Insyaallah artikel ini bermanfaat untuk saya khususnya yang masih di bangku kuliahan….

    1. Metode TPS ini membutuhkan kemampuan manajemen kelas yang baik karena suasana kelas menjadi bising sesaat, karena siswa sibuk mengikuti ‘peran’ yang digariskan dalam strategi ini.

      Selamat mencoba ya

      1. mas agus kalau skarang buku think pair and share sudah ada apa blum, saya sangat membutuhkannya ne. dan kalau ada, masih langka atau tidak?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: