Dua pematung

anak-orang-tua-dan-guru.jpg

Suatu hari di sebuah studio patung

Ada dua orang pematung yang sedang bekerja

Tanah liat yang mereka gunakan adalah pikiran anak-anak

Dan mereka membentuknya dengan sangat hati-hati

Mereka bekerja sama bahu membahu.

Pematung yang pertama adalah seorang guru- alat yang ia gunakan adalah buku-buku, musik dan seni rupa.

Pematung yang lain ternyata adalah orang tua, yang bekerja dengan tangan untuk menuntun, dan hati yang sangat mencintai.

Hari demi hari guru membentuk nya dengan susah payah

Dengan hati-hati, penuh perhitungan dan pasti.

Sementara orang tua bekerja di sampingnya, mempercantik dan membuatnya berkilauan

Akhirnya pekerjaan mereka selesai.

Mereka sangat bangga terhadap apa yang mereka lakukan

Untuk semua yang telah mereka ajarkan kepada seorang anak

Tidak akan dapat dibeli atau dijual

Mereka juga yakin mereka akan gagal

Apabila mereka bekerja sendiri-sendiri

Dengan demikian apapun kesulitan yang orang tua alami dirumah, sekolah akan setiap menyokong.

Dan untuk apapun kesulitan yang guru hadapi disekolah dalam mendidik siswa , ada orang tua di rumah yang siap membantu.

Anonymous

Penulis: agusampurno

Mitra menuju sekolah efektif dan guru profesional

2 tanggapan untuk “Dua pematung”

  1. Dalam bisnis, ternyata pengusaha yang mengandalkan modal besar (walaupun dari pinjaman), membangun perusahaan besar, memiliki sumber daya besar, dan berbagai kebesaran lainnya, tak tahan dengan badai krisis ekonomi. Namun, ada satu usaha yang bertahan malah berkembang pesat pada saat yang sama, dan ternyata usaha tersebut adalah usaha yang berbasis waralaba dan MLM. Mengapa bisa bertahan? Ya itu tadi, karena ada jaringan, ada kerja sama. Orang kuat dikalahkan oleh orang kecil yang memiliki jaringan, punya kerja sama. Dalam shalat, berjamaah pahalanya 27 kali lipat dibandingkan shalat sendiri. Artinya, jelas bahwa kerja sama atau berjamaah adalah modal dasar keberhasilan. Sayangnya, kadang bangsa kita hanya berjamaah dalam hal yang negatif, KKN, sehingga sulit untuk diberantas, wong kerja sama. Nah, apakah kita sudah bekerja sama dengan berbagai unsur sekolah?

    betul pak,
    namun dari semua jenis kerjasama niat nya harus yang bersih dan niat yang baik..
    trims sudah mampir

  2. kebersamaan bukan berarti sama, keberagaman yang ada, akan istimewa dan menjadi mempesona jika didalamnya ada kerjasama yang nyata.

    Betul bu,
    kadang bekerja sama itu bukan hal yang mudah.
    Perlu banyak kompromi demi tujuan yang lebih besar.

    Thanks
    Sudah mampir

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: