Semua siswa itu cerdas

Dalam pengertian kecerdasan majemuk milik Howard Gardner tidak ada anak yang tidak memiliki kecerdasan, semua pintar semua cerdas. Selama ini sebagai guru kita cuma mengukur kecerdasan siswa dari kemampuan di bidang matematika , bahasa, atau olah raga. Kadang anak yang pintar melukis atau menggambar dikatakan tidak cerdas karena tidak menguasai 3 kecerdasan diatas.

Silahkan anda membaca kecerdasan apa saja yang dikatakan oleh Howard Gardner pada situs ini. Tulisan ini akan memberikan kelengkapan agar anda lebih mantap dalam mengajar siswa dengan berbagai macam kecerdasan.

1. Kecerdasan Bahasa (Verbal)

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • bisa berfikir secara sistematis,
  • senang berdebat dan berargumentasi, membaca,, mendengar, menulis,
  • mampu mengeja dengan mudah
  • mengingat dengan detail dari sebuah hal
  • suka permainan kata misalnya teka teki silang dan lain-lain
  • percaya diri saat berbicara di muka publik.

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • meminta siswa bercerita, mengeja.
  • adakan forum debat dan diskusi.
  • bermain permainan ingatan tentang nama dan tempat.
  • membaca dan menulis cerita, menulis resensi buku atau membuat kliping
  • permainan teka-teki, atau yang permainan yang berhubungan dengan kosa kata
  • minta siswa mewawancarai seseorang mengenai suatu topik
  • minta siswa membuat pajangan kelas atau majalah kelas,

2. Kecerdasan tipe Matematis (Logis)

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • berpikir secara abstrak
  • menyukai kegiatan berhitung
  • bekerja dengan cermat dan menyukai ketepatan dalm melakukan sesuatu
  • memiliki catatan yang teratur
  • berfikir dengan logis
  • senang pelajaran komputer
  • pemecah masalah yang baik

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • perbanyak tugas yang melibatkan kemampuan memecahkan masalah
  • tugas akhir topik dilakukan dengan komputer
  • minta siswa mengkategorikan fakta dan informasi serta menemukan pola dan hubungan-hubunga
  • kenalkan pada siswa tahap -tahap dalam pengerjaan tugas.

3. Kecerdasan Visual (Spasial)

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • senang menggambar dan melukis
  • baik dalam membaca peta dan diagram
  • senang permainan puzzles atau jigsaw
  • berpikir sambil berimajinasi
  • mudah mengingat berdasar gambar

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • upayakan untuk menggunakan banyak gambar, peta pikiran, diagram, peta coretan dan simbol, saat belajar
  • integrasikan pembelajaran seni dan computer pada pelajaran lain
  • jadikan kelas anda semenarik mungkin dengan banyak pajangan

4. Kecerdasan Musikal (Ritmik)

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • sensitif terhadap nada, irama, kekuatan-emosi music, komposisi dan warna nada
  • relegius.

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • menggunakan alat music atau bernyanyi bersama
  • gunakan lagu sebagai alat bantu menjelaskan konsep yang sulit
  • membuat nada dering, lagu melalui telepon genggam atau kompter

5. Kecerdasan Kinestetis (tubuh)

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • siswa mempunyai kontrol tubuh, respon dan refleks yang baik
  • suka membuat prakarya atau pekerjaan tangan
  • tidak bisa diam

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • sedapat mungkin kegiatan pembelajaran banyak melibatkan anggota tubuh
  • gunakan gerakan atau ajak siswa memperagakan sesuatu sebagai alat bantu menjelaskan konsep yang sulit (dramatisasi)

6. Kecerdasan Interpersonal

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • pintar bernegosiasi, berhubungan, membaca pikiran dan maksud hati orang lain
  • suka berteman, dan melakukan kegiatan bersama
  • bisa menjadi mediator dalm perselisihan antar teman
  • dapat menyesuaikan dengan keadaan

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • melakukan kegiatan belajar berkelompok
  • waktu istirahat yang efektif dan fleksibel agar mereka bisa bersosialisasi
  • perbanyak kegiatan yang berhubungan dan berkomunikasi antar pribadi

7. Kecerdasan Intrapersonal

Ciri-ciri kecerdasan ini :

  • sudah punya motivasi diri, nilai diri, tujuan hidup,
  • sudah menyadari kemampuannya, kekuatan dan kelemahan sendiri

Kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini :

  • banyak melakukan diskusi yang mendalam dan tanya jawab
  • setiap selesai mengerjakan tugas minta siswa melakukan refleksi dalam hati. Siswa bisa menuliskan apa yang dialami dan rasakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Iklan

Penulis: agusampurno

Mitra menuju sekolah efektif dan guru profesional

10 tanggapan untuk “Semua siswa itu cerdas”

  1. Wah, Pak, sempat terpikir pengin nulis ini di blog tapi belum sempat. Dan barusan lihat Bapak sudah menuliskannya :). btw, saya sudah lihat blog teman Bapak. Beliau bisa dihub lewat email kah?

    Baik bu Enggar, saya akan berbicara dulu dengan rekan saya.
    thanks for visiting

  2. Alkisah, disebuah hutan antah berantah, berdirilah sekolah baru bagi seluruh warga hutan. Sekolah ini memiliki fasilitas dan kurikulum lengkap, sehingga diklaim menjadi sekolah standar A+ berdasarkan maklumat dari pemerintahan Raja Hutan. Sebagai sekolah favorit, siswanya tentulah ramai. Ada si bebek, si kancil, si burung elang, sampai si tikuspun bersekolah disini.

    Namun ada kegalauan dihati emak si Tikus, semenjak disekolahkan, si Tikus rajin sekali belajar hal baru. Belajar manjat pohonlah, belajar terbang, belajar menggali tanah sampai belajar berenang. Emak si Tikus gak tahan juga, dan akhirnya bertanya,

    “Nak, emang disekolah harus belajar gitu segala? ” Tanya emak tikus pada anaknya.

    “Iya mak. Disekolah kita diblajari semuanya mak..” Jawab si anak yang lagi belajar terbang.

    “Tapi kalo gini, sampai kapanpun kamu gak akan pernah berhasil nak, nilai kamu bakal jelek terus untuk pelajaran berenang, apalagi terbang” timpal emak sedikit resah.

    “Habis Kurikulum sekolah mengharuskan kita belajar ini sih mak, jadi mo gimana lagi?” balas menimpali si anak.

    “Boleh saja belajar hal yang baru, tapi kamu memiliki kecerdasan hakiki (mengerat) yang harus kamu kembangkan nak..Jangan-jangan karena terlalu banyak belajar hal baru, kamu lupa bagaimana caranya mengerat. Akhirnya apa, kamu tidak memiliki kemampuan cukup karena hasilnya malah setengah semua, terbang gak bisa, mengerat yang jadi keahlianmu pun lupa…” Ungkap emak.

    “Benar juga ya mak! Temenku si burung Elang pun sekarang aneh. Dia sering lupa bagaimana caranya terbang karena keasyikan belajar berenang. Keahlian utamanya malah gak berkembang…” Ujar si anak Tikus sembari berhenti dari kegiatannya.

    “Ya udah, besok emak bersama orangtua murid akan menghadap komite sekolah, gimana solusinya agar siswa berkembang optimal. Apakah harus menggunakan kurikulum KTSP seperti yang emak denger dari bangsa manusia..” Kata si emak sembari menyiapkan minuman buat si anak.

    “KTSP ? Apa lagi tu mak?” Tanya si anak heran.

    “KTSP, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum ciptaan bangsa manusia. Intinya bagaimana mengoptimalkan kecerdasan siswa yang ternyata beragam, majemuk. Meski sama namanya, manusia, tapi mereka benar-benar berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, tidak ada lagi panggilan bodoh/goblok. Yang ada dia tidak cerdas pada bidang tertentu, tapi cerdas dibidang yang lain…” Jelas si emak.

    “Wah, bisa diterapin gak ya mak di negeri hutan? Keknya KTSP bisa jadi solusi untuk mendongkrak kecerdasan hakiki tiap siswa disekolahku mak..”

    “Tergantung bagaimana guru mengolah kurikulum tersebut. Lagi pula kita tunggu juga hasilnya, karena KTSP masih setengah jalan. Bangsa manusia sendiri masih kebingungan untuk menerapkannya…” si emak menjelaskan.

    “Tambah berat dung beban guru ya mak? Berarti dia harus memiliki kecerdasan yang mewakili tiap individu yang berbeda…ckk…ck..ck..salut buat guru…” Terkagum-kagum si anak mendengar penjelasan emaknya.

    “Makanya, buat kamu yang otaknya sedikit, jangan jadi guru. Mending kamu cari kerjaan lain. Lagi pula jadi guru gajinya kecil, tapi tuntutannya besar. Tapi anehnya, bangsa manusia tau itu, tapi mereka seolah tak mau tahu…dah gih, mandi sono…badan kamu bau..” Kata emak menutup pembicaraan.

  3. [ternyata…] semua siswa itu cerdas.. ya [gak ada yang bodoh]
    …kalimat yang menyejukkan sekaligus pengharapan bagi yang tak tergolong didalamnya….. parameter salah kaprah berlaku & dianut cukup lama ; lha … ini parameter baru, mengubah pola pandang lama bercokol di masyarakat awam, orang tua kawan & guru [pun] demikian…. kapan paradigma baru [miturutku] ini selekasnya dipromosikan?

    agar pemahaman dan pengertian juga perlakuan pada sosok insan anak manusia [siswa, kalau bersekolah] menjadi lebih baik, oleh orang tua, saudara, sahabat, guru, institusi dst.nya

    alhamdulillah .. atas ilham diberikan Oleh-NYA kepada anda yang selama ini gak termasuk parameter cerdas[intelektual] mulai terangkat dan lditerima, lebih baik kondisi sosialnya di mata masyarakat, [ tapi belum diterima ] di kalangan punggawa negara [surut ke belakang, UnAs ]

    salam kenal
    ardijono

    Salam kenal Pak Ardjono
    blog ini memang didekasikan untuk memasyarakatkan
    pengertian baru serta anggapan positif yang bisa memajukan praktek pengajaran dan pendidikan di rumah dan di sekolah

    terima kasih komentarnya

  4. hal yang terpenting untuk segala hal adalah “PROGRESIVE ATITUDE”, artinya meberikan pelajaran prilaku yang baik dan terprogram kalau kita ajarin dari TK sampai jendral prilaku yang baik Indonesia akan mansyurrrrrrrrrrrrrr..
    Insya alloh

    Guru juga musti jadi model berjalan, dan mau terus berubah

  5. maaf koreksi, ada tertinggal, jadi sangat mengganggu… {…}

    alhamdulillah .. atas ilham diberikan Oleh-NYA kepada Anda, {…sehingga kami/saya….} yang selama ini gak termasuk parameter cerdas [intelektual] mulai terangkat dan {…semoga bisa…} diterima, lebih baik kondisi sosialnya di mata masyarakat, [tapi belum diterima] di kalangan punggawa negara [surut ke belakang, UnAs ]

    demikian pembetulan dilakukan, sekali lagi mohon dimaafkan sebesar-2nya

  6. maaf koreksi, ada tertinggal, jadi sangat mengganggu… {…}

    alhamdulillah .. atas ilham diberikan Oleh-NYA kepada Anda,
    {…sehingga kami/saya….} yang selama ini gak termasuk parameter cerdas [intelektual] mulai terangkat dan {…semoga bisa…} diterima, lebih baik kondisi sosialnya di mata masyarakat, [tapi belum diterima] di kalangan punggawa negara [surut ke belakang, UnAs ]

    demikian pembetulan dilakukan, mohon dimaafkan sebesar-2nya

    salam
    ardijono

  7. Alhamdulillah, semakin banyak di antara kita yang menyadarinya bahwa semua anak itu cerdas. oleh karena ini sejak 10 tahun yang lalu kami di Sekolah Islam Fitrah Al Fikri Depok meyakini betul bahwa semua anak adalah Bintang…

    Salam hormat saya Ustadz Amin untuk semua pendidik di Sekolah Islam Fitrah Al Fikri Depok

  8. wah,,,,,btul,btul,btul.Ana mengajar di salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah di suatu perkampungan. Ternyata anak didikku sanatlah pareatif, mereka semuanya mempunyai kecerdasan masiang- masing yang ga akan pernah tergantikan anak- anak manapun. Asal kita bagus mengolahnya dan meracik bumbu pengajaran dengan metode yang dengan kemampuan masing- masing individu maka kecerdasan itu akan muncul disetiap anak didik. tapi saat ini sangat disayangkan, khusunya diperkampungan ana. Banyak orang tua didik yang tidak memahami kemampuan/ skill yang di punyai oleh anak- anaknya. Sehingga tidak jarang orang tua yang tidak peduli dengan big skill yang terkubur di dalam jiwa raga anak- anaknya.
    duh,,,, jadi pussssina nich, gimana cara mensosialisasikan hal ini kepada orang tua didik yang seolah- olah tidak peduli dengan bakat minat serta big skilln yang dimiliki oleh anak- anaknya??????????………………….trims

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: