Memajang karya siswa dalam dua bahasa

Selama ini yang kita sadari sumber belajar hanyalah buku dan guru, padahal ruangan kelas juga bisa kita jadikan sumber belajar. Caranya dengan memajang karya siswa. Dengan memajang karya siswa di kelas, guru sudah melakukan dua pekerjaan sekaligus secara bersamaan yaitu;

Lanjutkan membaca “Memajang karya siswa dalam dua bahasa”

Peran strategis guru komputer dalam pembelajaran di sekolah.

Mata pelajaran komputer sudah banyak menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah. Bahkan hal ini bisa menjadi daya jual bagi sekolah. Tidak jarang ditemukan gambar lab komputer pada brosur sekolah sebagai penarik minat calon orang tua murid. Dengan demikian pertanyaan menjadi timbul, apakah dengan adanya komputer di sekolah dapat menjadikan pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.

Lanjutkan membaca “Peran strategis guru komputer dalam pembelajaran di sekolah.”

Stiker anak nakal

buku-bagus.jpg

Buku luar biasa ini dikarang oleh penulis Korea yang bernama Hwang Sun-Mi dan Kwon, Sa-woo. Buku ini adalah buku seri Erlangga for Kids. Saat membaca buku ini ingatan saya kembali ke masa beberapa tahun berselang saat baru memulai karir di kelas. Buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang mau menjadikan kelasnya menjadi kelas demokratis.

Lanjutkan membaca “Stiker anak nakal”

Membuka diri untuk kebutuhan belajar siswa

pelatihan-diff-learn2.jpg

Selama dua hari (15 dan 16 November 2007)saya menjadi peserta inhouse workshop mengenai “belajar dan mengajar” . Workshop berlangsung setelah siswa pulang sekolah. Menarik sekali mengamati jalannya workshop, dikarenakan fasilitator workshop (Ade, Neena, Nira dan Hazzah) berusaha menyajikan materi secara runtut dan padat metode.

Lanjutkan membaca “Membuka diri untuk kebutuhan belajar siswa”

Membuat program anti bullying di sekolah

Bullying, perilaku yang mengancam, menindas, dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, selalu ada dalam dunia pendidikan. Baru-baru ini, dunia pendidikan di Indonesia terkejut dengan kasus bullying yang terjadi di sebuah SMA di Jakarta.

Bullying (perilaku yang merugikan orang lain, seperti mengancam, menindas dan membuat mereka tidak nyaman) masih terjadi secara terus-menerus di dunia pendidikan. Terakhir, Indonesia mengalami kasus bullying yang mengejutkan di sebuah SMA di Jakarta. Sayangnya, sekolah tampaknya tidak terlibat dalam situasi ini, padahal mereka bisa menjadikan ini sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Orang tua siswa yang terlibat sangat peduli dengan hukum dan media, sehingga berita mengenai kasus ini dengan cepat tersebar melalui media online dan media cetak

Bullying adalah masalah serius yang harus dihadapi di sekolah. Banyak individu yang dapat menjadi korban atau bahkan pelaku bullying, sehingga sangat penting bagi sekolah untuk membuat kebijakan yang mencakup semua komponen sekolah, termasuk guru, siswa, kepala sekolah, dan orang tua siswa.

Untuk mengatasi bullying, perlu ada langkah-langkah nyata dari sekolah untuk meningkatkan kesadaran seluruh komponen sekolah tentang dampak negatif dari bullying. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan membuat program anti-bullying di sekolah, yang mempertemukan semua komponen sekolah untuk bekerja sama dalam memerangi bullying.

Menurut Dan Olweus, bullying adalah suatu tindakan mengancam, menindas, atau membuat orang lain merasa tidak nyaman secara terus-menerus dan sistematis. Olweus mengatakan bahwa bullying melibatkan interaksi yang tidak seimbang antara pelaku dan korban, di mana pelaku memiliki lebih banyak kekuatan dan memanfaatkannya untuk mempengaruhi atau memperlakukan korban secara tidak baik. Olweus juga menekankan pentingnya pendekatan multi-tahap untuk mengatasi bullying, melibatkan pihak-pihak seperti guru, siswa, kepala sekolah, dan orang tua murid

Berikut adalah contoh tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan bullying:

  1. Menghina atau menghilangkan kepercayaan diri lawan dengan kata-kata atau perilaku negatif
  2. Meneror atau membully dengan fisik, seperti memukul, menendang, atau mengambil barang milik lawan secara paksa
  3. Menyebarkan fitnah atau rumor yang membahayakan nama baik lawan
  4. Mengucilkan atau memisahkan seseorang dari kelompok atau membuat mereka merasa tidak diterima oleh grup
  5. Meminta atau memaksa lawan untuk melakukan sesuatu melalui intimidasi atau ancaman

Penting untuk memfokuskan perhatian pada tindakan yang dilakukan dan tidak mencirikan seseorang sebagai pelaku atau korban bullying. Ini juga penting untuk menyadari bahwa tindakan bullying tidak selalu berlangsung secara terbuka dan bisa terjadi di belakang layar. Tindakan bullying bisa berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, dengan laki-laki sering melakukan tindakan fisik atau menakut-nakuti, sedangkan perempuan lebih cenderung memisahkan seseorang dari grup atau membuat mereka merasa diterima.

Menurut buku Trust your feeling karya Inggrid Lippett, 1990, anak-anak harus mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan orang yang berbeda dalam kesempatan yang berbeda pula.

Beberapa konsep dasar yang bisa kita masyarakatkan pada siswa antara lain

  1. Rasa aman adalah milik semua orang, dengan demikian tidak boleh ada orang yang membuat kita merasa tidak nyaman
  2. Bicara. Membekali kemampuan ini pada anak sangat penting sebab mereka akan segera membicarakan hal yang mereka rasakan pada orang yang mereka percayai. Baik itu merupakan ancaman atau hal lain yang emngganggu perasaan mereka.
  3. Mengenali apa saja yang membuat kita menjadi tidak nyaman sehingga siswa dapat melindungi serta mengenali gejala awal adanya bahaya disekitar mereka.
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Rasa memiliki tubuh (menghindari pelecehan seksual)
  • Kekerasan secara verbal (ucapan)
  • Kekerasan secara fisik
  • Alkohol serta penyalah gunaan obat-obatan

Untuk itu melibatkan orang dewasa dalam penanggulangan dan pencegahan serta mendidik siswa-siswi kita untuk bisa menjadi pribadi yang bisa menghadapi situasi yang menjurus kearah bullying adalah hal yang sangat penting. Program anti bullying hadir untuk membangkitkan kesasaran tersebut.

Kegunaan dari program serta kegiatan anti bully di sekolah antara lain;

1. Menanamkan pengertian bahwa rasa aman adalah hak dan milik semua orang

2. Menyadarkan semua orang disekolah bahwa tindakan bullying dalam bentuk apapun tidak dapat diterima

3. Membekali siswa untuk membuat keputusan (ingat; kunci dari penyelesaian masalah bullying adalah pada pengungkapan kasus kepada orang yang lebih dewasa, berkompeten atau yang siswa kita percayai)

4. Membantu siswa membentuk lingkaran orang yang mereka percayai

Kegiatan yang bisa dilakukan selama program ini antara lain;

1. Brainstorming dan diskusi

2. Kegiatan menggunakan lembar kerja

3. membaca buku cerita yang berhubungan dengan bullying

4. membuat gambar , kolase, poster mengenai pencegahan bullying

5. bermain drama

6. berbagi cerita dengan orang tua di rumah

7. menyanyikan lagu anti bullying dengan lyrik yang sudah dirubah dari lagu yang populer

8. menulis puisi

9. bermain teater boneka

Setelah kegiatan ini berlangsung, kerja dari komunitas sekolah dalam menanggulangi bullying bukan berarti selesai, masih ada hal lain yang perlu dilakukan misalnya;

1. Menggiatkan pengawasan di halaman bermain, toilet, serta tempat berolah raga saat siswa melakukan aktivitas.

2. Memastikan konsekuaensi jika menyakiti teman yang berlaku secara luas di sekolah

3. Meningkatkan komunikasi di semua lini sekolah

4. Mengajarkan pembelajaran secara bekerja sama

5. Bekerja sama dengan orang tua dalam penanggulangan kasus bullying

6. Memasukkan aspek bullying ke dalam pembelajaran

Dari semua kegiatan serta pelaksanaan langkah diatas diharapkan sekolah menjadi tempat yang paling aman bagi anak serta guru untuk belajar dan mengajar. Tidak ada seorang pun yang disakiti perasaan maupun badannya.

Mari bertanya dan membuat pertanyaan.

question mark

Dalam mengajar selain menerangkan materi pelajaran, guru juga ditantang untuk mampu bertanya dengan tidak asal bertanya. Aktivitas bertanya sepertinya sebuah hal yang sederhana, padahal dengan bertanya kita dapat mengetahui apakah siswa mampu menangkap apa yang kita sampaikan dan sejauh mana pembelajaran kita membuat dirinya tertarik.

Lanjutkan membaca “Mari bertanya dan membuat pertanyaan.”

Portfolio sebagai penanda tahap belajar siswa.

Sebagai pendidik, kita pasti mempercayai bahwa penilaian yang berkelanjutan sangat penting bagi siswa. Portfolio (koleksi pekerjaan siswa) sebagai penanda tahap belajar siswa dengan demikian wajib dimiliki. Portfolio bisa digunakan sebagai salah satu alat penilaian kepada siswa. Siswa dan guru dapat menggunakan portfolio sebagai sarana melihat kemajuan dalam pembelajaran. Manfaat lainnya portfolio bisa digunakan sebagai sarana komunikasi dua arah antara sekolah dan rumah.

Lanjutkan membaca “Portfolio sebagai penanda tahap belajar siswa.”

%d blogger menyukai ini: