Peraturan di dalam proses belajar mengajar di kelas sangat mutlak diperlukan. Keberhasilan proses pembelajaran bahkan bergantung pada mampu tidaknya guru sebagai manajer kelas memberikan contoh sekaligus menjadi individu yang konsisten dalam menerapkan peraturan.
Kapan sebaiknya peraturan dibuat dan diberlakukan? Jawabannya adalah di hari pertama saat tahun ajaran baru dimulai. Jika tidak, maka kelas akan berjalan tanpa peraturan. Seperti halnya dalam kehidupan nyata, sebuah komunitas yang berjalan tanpa peraturan akan menyebabkan kekacauan dan membuat warga yang hidup didalamnya merasa tidak nyaman dalam beraktivitas.
Di hari pertama tahun ajaran setelah anda memperkenalkan diri, segera libatkan anak untuk membuat peraturan kelas. Biasanya yang akan terjadi, anak akan muncul dengan banyak sekali ide mengenai peraturan kelas misalnya jangan menyakiti teman, tidak mencorat-coret kelas, tidak berteriak-teriak di dalam kelas dan lain-lain yang isinya cenderung sama dan senada. Anda bisa meringkas kemudian menyatukannya menjadi lima garis besar peraturan kelas. Peraturan yang terlalu banyak akan susah diingat dan mudah dilupakan. Dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatan peraturan anda sudah mengusahakan kelas anda menjadi kelas yang demokratis.
Guru dalam hal ini tidak menjadi penguasa yang berhak menentukan segalanya. Sebuah peraturan yang dibuat bersama seluruh elemen kelas akan mempermudah guru dalam mengatur kelas serta mengingatkan mereka yang melanggar.
Prinsip terbesar dalam membuat peraturan didalam kelas adalah perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan oleh orang lain.
Berikut ini adalah 5 garis besar contoh peraturan serta 1 contoh konsekuensi yang mungkin bisa anda jadikan ide saat membuat peraturan kelas.
- Dalam memperlakukan teman. Memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Memperlakukan setiap orang sama dan adil. Menggunakan perilaku yang sopan dan baik. Saling tolong dan membantu satu sama lain. Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan.
- Saat belajar dan berkomunikasi didalam kelas. Mengangkat tangan saat ingin bertanya atau menyampaikan ide. Menggunakan suara yang tidak terlalu keras saat berdiskusi dalam grup. Menggunakan bahasa yang tidak kasar dan menyakiti perasaan.
- Dalam menyelesaikan masalah dikelas. Berpikir sebelum berbicara, apabila akan berbicara terlebih dahulu mengatakan apa perasaan mengenai tindakan orang lain pada kita, misalnya, “saya kecewa karena kamu tidak menghargai saya”. Apabila terpaksa tenangkan perasaan dahulu sebelum berbicara. Menyelesaikan permasalahan dengan cara yang tenang. Saat menyelesaikan konflik saling mendengarkan satu sama lain.
- Peraturan saat berada didalam kelas. Tidak berlari di dalam kelas atau di area yang mempunyai atap. Masuk dan keluar kelas dengan tenang dan tidak mendorong-dorong teman.Peraturan demi keselamatan bersama.
- Memperhatikan dan mengawasi satu sama lain. Memelihara peralatan milik sekolah. Mempergunakan tangan dan kaki sebagaimana mestinya.
- Konsekuensi bagi yang melanggar. Diperingatkan. Nama ditulis di papan tulis, diberikan tanda dibelakang nama (bisa gambar muka cemberut untuk kelas rendah). Keluar dari kelas dengan waktu tertentu. Kontrak tertulis dengan siswa. Orang tua siswa dihubungi.
Praktekin ah … thx
Pak, ini yang diterapkan di hampir semua sekolah primary di Jepang yang saya kunjungi.
Bahkan siswa SMP dan SMA sudah agak lebih jauh menyusun dan menyepakati tatib sekolah.
Terima kasih, tulisannya sangat bermanfaat.
Thanks ya mbak, sebab 80 persen keberhasilan pengajaran ada pada manajemen kelas yang baik. Jadi bukan guru yang galak atau guru yang sangat baik yang diperlukan untuk sebuah keberhasilan pembelajaran tapi guru yang demokratis dan konsisten.
Trima kasih sudah memberi komentar
Agusampurno
It’s so inspiring. thanks a lot.
Tambahkan dengan methodology pengajaran, karena masih banyak guru-guru yang merasa kebingungan cara apa untuk mengajarkan materi tertentu. I always explore what to give to teachers.
Bagus juga bila ada website Indonesia khusus untuk membantu guru dengan ide-ide mengaktifkan peserta didik.
salute!!
thanks pak salam kenal ya,
semoga blog saya bisa membantu.
Anda juga menginspirasikan saya, saya akan mulai dengan metologi yang sederhana, saya lebih suka menyebutnya sebagai pendekatan pembelajaran. Serta pada subyek apa pendekatan itu bisa digunakan.
agusampurno
Salut! Bagus sekali Pak
Thanks Pak Sultan, pasti kelas anda juga sudah menerapkan peraturan ya pak..
inspirasi baru nih…
makasih ya…
bermanfaat banget!
sama-sama
senang bisa membantu
Bagus sekali……..
Saya akan coba untuk praktekkan di sekolah.
Silahkan ibu Yati.
Salam Kenal
Andai di Indonesia ini banyak website yang memuat tentang tips-tips memajukan sekolah…wow sebentar lg Indonesia kayak Jepang Bo’
Amiiin.
Thanks sudah mampir.
terima kasih cikgu……tips2 yang banyak membantu…..
bakal guru dr malaysia.
pak…ini merupakan rancangn yg bagus dalm membuat tatib kelas..
terima ksh..smoga tatib ini bs berjalan lancar utk kls sy nanti..
by:danang baskara anak smpn 1 tmbelang..IX A!
lumayan, buat nambah pengalaman……. semoga kita selalu haus akan kreativitas sebagai pengajar, thank u
thanks for your ideas pak agus
Sama-sama ibu
Saya sebagai ketua kelas harus bertanggung jawab
siiip , setuju ! mksh
pak izin copy ya! terimakasih!
Alhamdulillah… thanks berat… moga berguna tuk murid-muridku
amin….
Siap senang jika berguna dan bermanfaat utk belajar di kelas
Bagus tulisan Pak Agus, memberi semangat bagi guru untuk melatih disiplin pada anak didik
Semangat Bu Lestari. semoga sukses